❛30❛. 07.30-02.50. Bertemu ♪

192 60 51
                                    

Bantu Vote Komen ya!...

✧HAPPY READING ✧

Tandain Typo nya.

✧෴♡෴✧

Pukul 07.30.

"Ekhem!"

Deheman Erios membuat Duyi menggeliat kecil dalam tidurnya, "bangun, sekolah!"

Duyi mengerjap kan matanya perlahan, pemandangan pertamanya adalah Erios dengan seragam sekolahnya.

"Emh, masih ngantuk," gumam Duyi.

Erios memutar bola mata jengah, "bangun, atau gue tinggal?!"

"Atau."

"Ck, serah lo. 20 menit kalau lo gak siap, gue tinggal.

Duyi menghela napas kasar saat Erios sudah keluar dari kamar, "sialan."

Pukul 10.35.

Duyi duduk sendirian didalam kelasnya, menikmati susu pisang yang selalu menemaninya.

Brak

"Eh, bajing!" Duyi melompat terkejut saat seseorang menendang tempat duduknya.

Duyi mengerjap kan matanya melihat Siswi cantik didepannya, mangangkat tangannya dan menyapa, "h-hai kak."

Siswi itu memutar bola matanya, menunduk dan berbisik ditelinga Duyi, "jauhi Erios, atau lo dalam bahaya."

Duyi mengerjap kan matanya, menatap Siswi yang sekarang berdiri didepannya, "emang kenapa?"

"Lo akan tau jawabannya, ingat aja itu."

Duyi menatap Siswi itu, "emang kenapa? Emang gue takut apa? Palingan lo cuma Fans fanatik nya dia," Duyi kembali meminum susu pisangnya dengan santai.

Ting

Duyi meraih Ponselnya, ternyata itu pesan dari Erios yang mengatakan bahwa dirinya tidak bisa pulang bersama Duyi.

Duyi mengedikkan bahunya acuh, toh ia bisa menaiki Angkutan Umum.

Pukul 15.40.

Duyi duduk di Halte dengan kaki yang bergoyang dan tentunya meminum susu pisang.

Duyi menatap jalanan yang ramai, para Murid berlalu lalang menunggalkan pekarangan Sekolah. Hanya beberapa yang menunggu Angkutan Umum seperti dirinya.

Tiba tiba, seseorang menarik tangannya, "eh, apaan nih?"

Cowok dengan setelan hitam dan rambut acak acakkan didepannya tidak mengubris, "lepas, oi. Bus nya udah dateng itu!" Duyi menatap sendu Bus yang perlahan melaju dan meninggalkan Halte.

Bruk

Duyi menegang saat tiba tiba ia sudah berada dipelukan Cowok tadi, bukan karena apa hanya saja ia sangat mengenali aroma tubuh yang sekarang mendekapnya erat.

Duyi medongak saat merasa kepalanya tertetes air, benar saja Cowok itu menangis dengan wajah memerah dan tubuh yang menegang.

"Ih, lepas. Lo siapa sih main peluk peluk!" Duyi dengan sekuat tenaga memukul dada Cowok itu, bukannya menjauh Cowok itu semakin mengeratkan pelukannya.

"Sstt, gue rindu lo! Gue janji, gak akan ngelepas lo. Gue tau lo belum pergi, Fexy," gumam Cowok itu dengan suara beratnya, diiringi isakan kecil.

Duyi diam, tubuhnya menggigil. Apa apaan Cowok ini? Setelah menjadi salah satu penyebab lukanya, dengn mudahnya mengatakan hal itu? Cih, sialan.

FEXZY (END)Where stories live. Discover now