1) Rencana Mualaf (SELESAI)

50.1K 1.9K 61
                                    

SEBELUM MEMBACA ALANGKAH
BAIKNYA PENCET LOGO
BINTANG DI SAMPING KANAN
BAWAH TERLEBIH DAHULU

*********

"Bunuh diri dosa, Mbak."
~Fahmi

"Jangan kamu rela mempertaruhkan agama mu hanya demi orang yang kamu cintai. Orang yang kamu cintai belum tentu jodohmu."
~Pemuda berpeci

(SELESAI) = Sudah revisi.
Setelah selesai revisi belum tentu semuanya sudah sempurna. Jadi, jika masih ada typo, silahkan ditandai. Terima kasih.

*************

Gadis dengan rambut panjang dengan Balutan dress biru laut yang menambah kecantikannya. Dia adalah, Aubriyiella Stefanya Fazza Smith, gadis dengan sifat nakal dan tomboy serta suka membuat onar. Hari ini adalah hari kelulusannya dari SMA cakrawala, dan di sini lah dirinya sekarang, dia sedang duduk di salah satu bangku di acara tersebut, bersama kedua temannya, Syiara Fernando dan Amara George, dua gadis dengan balutan gamis merah muda dan ungu serta hijab yang menutup dada.

"Lo beneran mau mualaf, Fa?" tanya gadis dengan gamis merah muda serta hijab yang warnanya senada dengan gamis yang dia gunakan. Dia adalah, Syiara Fernando, panggil saja Syia.

"Hmm," dehem Faya. Namanya memang Stefanya, tapi dirinya dipanggil Faya.

"Fay, menurut gue, lo ga harus mualaf. Mualaf itu harus dari hati lo dan keinginan lo," ujar gadis yang duduk di sebelah Syiara, dia adalah Amara George, gadis dengan balutan gamis ungu serta hijab yang warnanya senada dengan gamis. Panggil saja Amara.

"Gue mualaf atas keinginan gue," ucap Faya dengan yakin. Dirinya yakin bahwa dia akan mualaf.

"Tapi gue tau, lo mualaf karena suka sama pak Agam kan?" ucap Syiara yang membuat Faya melotot, bisa-bisanya mereka tau dia suka dengan Agam.

Agam adalah guru muda di sekolah mereka yang berumur 25 tahun, dan Agam sangat paham akan agama. Dirinya cocok menjadi imam yang baik. Namun sayangnya Faya dan Agam beda keyakinan.

"Dari mana lo tau?" tanya Faya yang sudah selesai dengan keterkejutannya.

"Fay, dengerin kita ya, lo pikirin lagi ucapan lo. Mualaf bukan untuk main-main Fay, ini soal agama. Jangan sampai lo mualaf hanya karena suka dengan seseorang Fay, dan belum tentu juga pak Agam suka sama lo Fay," jelas Syiara dengan panjang lebar, dirinya takut sahabatnya ini mualaf hanya karena suka dengan seseorang. Lalu, bagaimana jika orang yang di sukainya ternyata telah menikah dengan orang lain? itu akan sakit dan Faya akan menyesal untuk mualaf.

"Faya dengerin gue ya, bukan mau ceramah atau gimana, tapi gak seharusnya lo mualaf hanya gara-gara orang yang belum tentu suka sama lo. Pikirin keluarga lo Stefanya, mereka mungkin tidak akan setuju kamu pindah agama," ucap Amara yang diangguki oleh Syiara.

"Oke, gue pikir ulang," putus Faya, dirinya juga takut akan terjadi seperti yang telah dibicarakan kedua temannya.

Setelah itu terjadi keheningan antara mereka bertiga, hingga suara seseorang memecahkan keheningan antara mereka.

"Halo sahabat-sahabat Wendy yang cantik!" teriak seorang gadis dengan dress berwarna kuning serta rambut brown yang di gerai. Dia adalah Wendy Xavier.

"Gak baik teriak Wen," ucap syiara memperingati. Apalagi sekarang acara perpisahan sekolah, dan banyak siswa dan siswi yang memperhatikan tingkah Wendy.

"Hehe maaf," ucap Wendy lalu duduk.

"Eh Fay, lo tau gak? kemarin gue liat pak Agam jalan sama cewek, ceweknya alim banget Fay. Dia pakai hijab, terus juga gamis dan dia pakai cadar Fay," cerita Wendy kepada Faya.

Mualafnya Seorang Gadis Nakal (End-Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang