14) MSGN (SELESAI)

14.2K 734 5
                                    


⚠️WARNING⚠️
SEBELUM BACA HARAP PENCET
TERLEBUH DAHULU LOGO
BINTANG DI SAMPING KANAN
BAWAH⭐

****

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

"Jangan menatap yang bukan mahram mu.
halal-kan dia jika kau ingin terus menatapnya."
~Agam Al-hamdan AttaQi

"Mantapkan perasaanmu. Jika kamu sudah yakin dengan perasaanmu, pinanglah dirinya. Datangi kedua orang tua nya, lamar dia, minta izin kepada orang tuanya untuk mengambil alih tanggung jawab mereka."
~Agam Al-hamdan AttaQi

"Terimakasih atas nasehatnya kakak laki-laki."
-El-fattan Faizar AttaQi


****

Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 04.00 subuh, semua pekerjaan telah selesai. Syiara, Syafiah, Wina dan Faya sekarang sudah di kamar mereka. Mereka akan bersiap-siap untuk sholat subuh berjamaah di masjid. Pekerjaan mereka selesai pada pukul 03.30 tadi. Mulai dari membuat berbagai macam makanan, dan membereskan semua yang ada di dapur. Waktu 30 menitnya digunakan Syiara, Syafiah, Wina, dan Faya untuk bercerita dengan ummi ziana.

Ternyata kedatangan Gus Agam, sebagai Gus pertama di pondok ini adalah, ingin memberikan kabar bahwa sang istri telah hamil 2 bulan. Soal kapan menikahnya Gus Agam dan sang istri, jawabannya adalah, mereka menikah 5 bulan yang lalu.

"Artinya kemarin aku suka sama laki-laki yang sudah ber-istri dong," monolog Faya dalam hati.

******

Jam sudah menunjukkan pukul 07.00 pagi. Semua santri putri dan santri putra sudah menunggu kedatangan sang Gus pertama bersama istrinya.

Tidak menunggu terlalu lama, datanglah sebuah mobil berwarna putih, yang diyakini itu adalah mobil milik Gus Agam, yang dia beli dengan hasil jerih payahnya sendiri.

Agam membantu membukakan pintu untuk istrinya turun. Setelah istrinya turun, mereka segera menghampiri para santri-santri yang sejak tadi telah menunggu kedatangan mereka berdua.

"Assalamu'alaikum. Terimakasih atas sambutannya terhadap saya dan istri saya," ucap Gus Agam dengan sopan, dan ya-para santri menjawab salam dari Gus Agam.

"Mungkin ada yang belum mengenal istri saya.
Saya akan kenalkan kepada kalian semua. Tapi, bisakah saya menundanya, karena istri saya sepertinya sangat lelah dengan perjalanan  panjang yang kami tempuh," ujar Gus Agam yang diberi jawaban meminta pengertian dari para santri. Para santri juga tidak keberatan, mereka juga mengerti bahwa perjalanan yang Gus Agam tempuh bersama istrinya akan sangat melelahkan.

Mualafnya Seorang Gadis Nakal (End-Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang