39) MSGN (SELESAI)

12.9K 585 7
                                    

39. Malam yang canggung

⚠️WARNING⚠️
SEBELUM BACA HARAP PENCET
TERLEBIH DAHULU LOGO
BINTANG DI SAMPING KANAN
BAWAH⭐


⚠️WARNING⚠️SEBELUM BACA HARAP PENCETTERLEBIH DAHULU LOGOBINTANG DI SAMPING KANAN BAWAH⭐•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



1. Sudah ibadah apa belum?
Kalau belum, ibadah dulu ya. Dengerin
Omongan aku tuh. Ya... walaupun aku aja
Kadang belum full 5 waktu, setidaknya
Saling mengingatkan lah ya.

لا يختل حياتنا بسبب لا يضطرب عبادتنا
"Tidak teraturnya hidup kita disebabkan tidak teraturnya ibadah kita"

****

Setelah acara pernikahan selesai, kini Faya sudah berada dikamar nya karena jam sudah menunjukkan pukul 18.30 Wib/setengah tujuh malam. Dirinya baru saja naik dari ruang tengah setelah acara pernikahan yang panjang. Faya segera menuju ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri setelah itu melaksanakan sholat Maghrib.

Faizar, sang suami belum naik ke atas. Faya tadi melihatnya sedang berbicara dengan sang papa, sang Abi, dan sang Abang. Abi? Kyai zafran adalah Abi dari Faizar. Tapi sekarang sudah menjadi Abi dari Faya juga. Faya tadi disuruh Ummi Ziana masuk duluan ke kamar untuk membersihkan badan.

Ceklek

Pintu kamar mandi terbuka menampilkan Faya yang sudah berpakaian gamis dengan motif doraemon serta jilbab Rabbani hitam yang dipakainya. Faya terlihat sangat lucu dengan gamis Doraemonnya, terkesan seperti anak-anak.

Ketika Faya keluar, dia segera mengintip keluar pintu kamarnya. Dilihatnya tidak ada tanda-tanda sang suami akan datang.

"Gus Izar belum ada, artinya aku langsung sholat aja deh." Ucap Faya yang kepalanya masih mengintip keluar pintu. Memang sebelum dia masuk ke kamar, mama nya bilang 'sholatnya tunggu suami kamu, karena sekarang kamu sudah ada suami, jadi sholat nya sudah ada imam.'

"Assalamualaikum." Seseorang tiba-tiba dari arah belakangnya mengucapkan salam. Faya yang terkejut segera berbalik sampai kepalanya terjedot pintu.

"Aduh." Ringisnya sambil mengelus-elus kepalanya yang sakit akibat benturan dengan pintu.

"Lain kali hati-hati." Peringat seseorang yang ada sudah ada didepan Faya sambil mengelus-elus kepala Faya yang terjedot pintu tadi.

Faya menatap seseorang didepannya. Gus Faizar? Kapan dia masuk.

"Gus? Kapan Gus masuk?" Tanya Faya dengan kegugupan nya bahkan kepalanya sudah dia tundukkan.

Mualafnya Seorang Gadis Nakal (End-Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang