2) Keputusan yg Sudah Bulat (SELESAI)

20.7K 1.2K 18
                                    

ALANGKAH BAIKNYA
PENCET LOGO BINTANG
DI SAMPING KANAN BAWAH
TERLEBIH DAHULU

**

"Keputusanku sudah bulat."
~Aubriyiella stefanya Fazza Smith

**

(SELESAI) = Sudah revisi.
Setelah selesai revisi belum tentu semuanya sudah sempurna. Jadi, jika masih ada typo, silahkan ditandai. Terima kasih.

***********

Terlihat Faya berjalan dari lantai dua ke arah meja makan. Di sana terdapat tiga orang, yakni sang Papa : Alexander Lemos Smith, sang Mama : Violet deliza Smith, dan sang Kakak laki-laki: Rayza Erros Smith

Sesampainya di meja makan, Faya langsung duduk di bangku meja makan. Setelah melihat Faya telah duduk, makan malam langsung dilakukan. Memang, saat makan, keluarga Smith tidak akan mengobrol sepatah kata pun, itu sudah menjadi kebiasaan bagi mereka.

Setelah makan malam selesai, mereka berkumpul diruang tamu yang terdapat televisi dan sofa. Mereka duduk di sofa dengan hening hingga suara Faya memecahkan keheningan itu.

"Pa, Ma, Bang," panggil Faya kepada sang Papa, sang Mama, dan sang Kakak. Dan tiga orang itu langsung melihat ke arah Faya.

"Kenapa sayang?" tanya sang Mama, Violet Deliza Smith. Panggil saja Liza.

"Faya mau bicara serius," ucap Faya, dirinya ingin mengatakan ini semua karena tekadnya sudah bulat dan dia tidak akan menundanya lagi.

"Bicara saja," ucap sang Papa, Alexander Lemos Smith. Panggil saja Alex.

"Papa, Mama, Abang, Au mutusin untuk masuk agama Islam," ucap Faya dengan sedikit gugup dirinya takut keluarga nya akan marah, dan 'Au' itu adalah panggilan dari keluarga mereka, "Aubriyiella"

"APA?!" teriak sang Mama, Liza. Dirinya begitu terkejut dengan apa yang diucapkan anak gadisnya itu.

"Jangan bercanda Aubriyiella!" ucap sang papa, Alex, yang sepertinya sedang menahan amarah.

"Jangan bercanda Dek," ucap sang Abang, Rayza Erros smith, panggil saja Rayza.

"Au serius," ucap Faya dengan menundukkan kepala, dirinya yakin ini semua akan terjadi, namun tekadnya sudah bulat untuk masuk Islam.

"Jangan bercanda Aubriyiella. kamu sudah nakal di sekolah, bahkan selalu buat onar sudah papa maklumi, dan bahkan kamu berada di peringkat paling rendah saat sekolah, dan sekarang, SEKARANG KAMU MAU MUALAF?! PIKIRIN BAIK-BAIK AUBRIYIELLA!" ucap Alex dengan emosi menggebu-gebu bahkan dirinya sudah berdiri dari posisi duduk.

Dengan satu tarikan nafas semua kata-kata itu keluar dari mulut seorang Alexander yang biasanya tidak pernah membentak anak perempuannya ini. Namun menurutnya ini sudah di luar batas.

"Aku gak lagi becanda Pa, aku serius, aku mohon izinin aku ya, Pa," ucap Faya dengan tatapan memohon. Bahkan dirinya berbicara dengan lantang.

"Mama gak nyangka sayang. kamu kenapa?kenapa mau masuk agama Islam? Mama tanya kenapa? jelasin! atau gara-gara si Agam guru kamu itu?!" tanya Liza dengan emosi yang meledak-ledak seperti sang suami.

"Bukan Ma, Au mau masuk agama islam karena Au tertarik Ma," ucap Faya dengan cepat, dirinya awalnya memang ingin mualaf karena Pak Agam. Namun setelah mendengarkan ucapan laki-laki yang dia temui dia temui di jembatan itu, dia merubah tekadnya untuk mualaf karena dirinya sendiri, bukan karena Agam.

Mualafnya Seorang Gadis Nakal (End-Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang