16) MSGN (SELESAI)

13.9K 717 5
                                    

Jangan lupa vote nya ya....

⚠️WARNING⚠️
SEBELUM BACA HARAP PENCET
TERLEBUH DAHULU LOGO
BINTANG DI SAMPING KANAN
BAWAH⭐

⚠️WARNING⚠️SEBELUM BACA HARAP PENCETTERLEBUH DAHULU LOGOBINTANG DI SAMPING KANAN BAWAH⭐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

********

Sudah satu minggu, Malaikaya dan Agam berada di pesantren Al-Hikmah. Satu minggu itu digunakan Malaikaya untuk mengajar para santri perempuan. Dirinya juga sudah sedikit demi sedikit kenal dengan para santri.

Saat ini Malaikaya sedang duduk di sebuah kursi panjang di bawah pohon jambu dekat dengan  asrama santri putri, dia duduk sambil mengelus-elus perutnya. kandungannya sudah memasuki bulan ke 3.

"Assalamu'alaikum, Ning." sapa seseorang dari arah depan Malaikaya.

"Wa'alaikumussalam, silahkan duduk," ucap Malaikaya dengan sopan mempersilahkan untuk duduk, sementara orang tersebut langsung duduk di sebelah Malaikaya.

"Aku boleh bilang sesuatu?" tanya orang tersebut bertanya,

"Silahkan, apa yang ingin kamu bicarakan." ucap Malaikaya yang sudah tidak lagi mengelus perutnya.

"Sebelumnya aku minta maaf ya Ning, tapi ini sangat penting, Ning Ala harus tau," ujar seseorang itu dengan serius, Malaikaya penasaran, memangnya apa yang akan dibilang orang di sebelahnya ini.

"Iya, ada apa?" tanya Malaikaya yang sudah begitu penasaran.

"Satu minggu ini aku selalu dengar kalau ada seseorang yang suka sama Gus Agam Ning," ucap orang tersebut yang membuat Malaikaya terkejut namun dia menutupinya.

"Jangan asal menuduh, lagipula jika dia hanya menyukai tidak apa-apa." ucap Malaikaya, lagipula tidak apa-apa jika ada orang yang menyukai suaminya asalkan dia hanya sebatas suka, jangan merebutnya.

"Tidak Ning, kemarin aku mendengar dia berbicara dengan temannya kalau dia akan melakukan segala cara agar bisa dapetin Gus Agam." ujar orang itu yang masih kekeh dengan ucapannya, dia terlihat sangat serius.

"Kamu jangan asal menuduh, jika itu benar tunjukkan bukti nya dulu kepada saya baru saya akan percaya. Maaf, kata-kata saya memang kasar, tapi saya tidak terima jika kamu berbicara tidak sesuai dengan fakta, Assalamu'alaikum." ucap Malaikaya yang sudah tersulut emosi, lebih baik menghindar dari pada nanti ribut. Setelah mengucapkan salam dia langsung pergi dari kursi yang di dudukinya bersama orang tadi.

"Bagus, rencana ku pasti tidak akan sia-sia." gumam seseorang yang tadi bersama Malaikaya dengan tersenyum jahat.

****************

Mualafnya Seorang Gadis Nakal (End-Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang