6) MSGN (SELESAI)

16.4K 810 17
                                    


Lebih baiknya berikan vote
Terlebih dahulu sebelum membaca ⭐⭐

Ingat jangan sungkan² pencet
Logo bintang di bawah ⭐

Selamat membaca 👋👋

********

**********

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**********

Syafiah menatap bingung Faya, namun dia mengerti Faya mungkin belum paham tentang itu.

"Kita harus nundukkin kepala karena mereka bukan mahram untuk kita Fay," ujar Syiara menjelaskan dan diberi anggukan oleh Syafiah.

"Maaf aku nggak tau, soalnya baru masuk islam," ucap Faya yang merasa tidak enak.

"Kamu mualaf?" tanya Syafiah.

"Iya, baru seminggu yang lalu," jawab Faya dengan tersenyum kikuk.

"Gapapa, di sini kamu bisa belajar tentang agama islam," ucap Syafiah dengan senyum tercipta di wajahnya.

"Assalamu'alaikum," ucap seorang gadis dengan gamis ungu serta jilbab menutup dada, yang ada di depan pintu kamar.

"Wa'alaikumussalam," jawab mereka bertiga bersamaan. Mereka bertiga yang dimaksud adalah, Faya, Syiara, dan Syafiah.

"Ini temen sekamar kita Fiah?" tanya gadis itu yang tak lain adalah Wina.

"Iya Win," jawab Syafiah. Syiara serta Faya tersenyum ke arah Wina.

"MasyaAllah cantiknya, kamu cantik banget tapi lebih cantik kamu," ucap Wina yang kelewat jujur, bisa-bisanya dia memuji Syiara cantik, namun memuji Faya lebih cantik. Syafiah yang mendengarnya meringis, Wina omongannya memang selalu jujur tapi ini terlalu jujur. Syiara dan Faya tersenyum kikuk mendengar penuturan dari Wina.

"Wina," panggil Syafiah.

"Iya kenapa?" tanya Wina.

"Maafin Wina ya Syi, Fay, memang orang nya kayak gini," jelas Syafiah yang benar-benar merasa tidak enak terhadap Syiara dan Faya.

"Emang aku kenapa?" tanya Wina berbisik di telinga syafiah.

"Kelewat jujur Win," ucap Syafiah dengan berbisik lalu tersenyum ke arah Syiara dan Faya.

"Kalian beresin pakaian kalian, bentar lagi ashar tiba," sambung Syafiah dan diangguki oleh Syiara dan Faya.

******

Sementara di ndalem

"Kami berdua nitip anak kami ya Kyai, Nyai," ucap Bu Cici seraya tersenyum.

(Fyi, nyai adalah panggilan dari istri kyai, dan kyai pula terdapat dari bahasa Jawa.)

"Bu Cici tenang saja, kami akan selalu memperhatikan Syiara dan Faya," ucap Ummi Ziana seraya tersenyum membalas senyuman dari Bu Cici.

Mualafnya Seorang Gadis Nakal (End-Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang