28) MSGN (SELESAI)

13K 603 1
                                    

28. KECEWA?

⚠️WARNING⚠️
SEBELUM BACA HARAP PENCET
TERLEBIH DAHULU LOGO
BINTANG DI SAMPING KANAN
BAWAH⭐

⚠️WARNING⚠️SEBELUM BACA HARAP PENCETTERLEBIH DAHULU LOGOBINTANG DI SAMPING KANAN BAWAH⭐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***********

Bu Cici, dan Pak Hamad sudah ada di pesantren untuk menjemput syiara. Syiara sudah berpamitan dengan ke tiga sahabat nya, Faya, syafiah, dan Wina. Dia juga sudah berpamitan dengan Ummi Ziana dan para santri lainnya. Dia mengatakan bahwa dia belum tau kapan kembali ke pesantren ini lagi.

"Jaga diri kalian baik-baik, aku pulang ya?" Syiara memeluk ketiga sahabatnya bergilir. Mulai dari Syafiah, lalu Wina dan terakhir Faya.

"Liat dulu siapa calon suaminya baru terima." Faya memeluk erat sahabatnya karena belum tentu mereka bisa berkumpul seperti ini lagi, jika syiara menerima lamaran dari laki-laki yang melamarnya. Namun, dia juga ikut bahagia jikalau Syiara sudah menemukan pendamping hidupnya, itu artinya sekarang sudah ada yang menjaga dan melindungi Syiara.

"Kami pulang ya, assalamu'alaikum." Bu Cici mengucapkan salam perpisahan kepada Ummi Ziana tentunya, dan ketiga sahabat anak nya.

"Wa'alaikumussalam," jawab ketiga sahabat Syiara dan Ummi Ziana secara bersama-sama.

Bu Cici, pak Hamad, dan Syiara menuju ke arah mobil. Faya yang melihat sahabatnya itu pulang , ada rasa senang dan sedih.

Senang karena sahabatnya dilamar seseorang dan juga senang karena jika Syiara menerima laki-laki yang melamarnya, sahabatnya itu tidak akan jomblo lagi, karena sudah menemukan Lauhul Mahfudz nya.

Sedih karena jika sahabatnya syiara menikah, pasti akan jarang bagi mereka bertemu lagi.

Seperti Faya, Wina dan Syafiah juga merasakan hal yang sama. Sudah hampir satu tahun mereka bersama Syiara, dan harus berpisah karena ada orang yang akan melamar Syiara, dan mungkin mereka juga akan menikah.

**************

Hari-hari yang dijalani oleh Faya, Wina dan Syafiah tanpa Syiara, tetap berjalan lancar. Hanya saja kadang mereka merasakan rindu terhadap Syiara, terutama Faya. Syiara yang akan selalu menasehatinya ketika Amel dan Zaza selalu membuatnya emosi. Walau Syafiah dan Wina juga selalu menasehatinya, namun ada yang berbeda.

Saat ini di pesantren tengah ada acara maulid nabi Muhammad Saw. Syafiah,Wina dan Faya tengah bersiap-siap untuk datang ke masjid yang biasa tempat mereka sholat, mereka mendengarkan dengan khusuk ceramah yang disampaikan oleh kyai zafran.

Asalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.

Hadirin yang dirahmati oleh Allah, dalam kesempatan ini marilah kita panjatkan puji syukur atas limpahan berkah Allah SWT karena pada hari dan bulan yang mulia ini Allah SWT masih memberikan nikmat dan kesehatan kepada kita sehingga kita bisa hadir pada acara peringatan maulid Nabi Muhammad SAW

Mualafnya Seorang Gadis Nakal (End-Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang