15) MSGN (SELESAI)

14K 758 5
                                    

⚠️WARNING⚠️
SEBELUM BACA HARAP PENCET
TERLEBIH DAHULU LOGO
BINTANG DI SAMPING KANAN
BAWAH⭐

⚠️WARNING⚠️SEBELUM BACA HARAP PENCETTERLEBIH DAHULU LOGOBINTANG DI SAMPING KANAN BAWAH⭐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

★★★★★★★★

Jam menunjukkan pukul 13.00 siang. Semua santriwan dan santriwati sudah berkumpul, namun ada tirai pembatas antara laki-laki dan perempuan. Seperti yang diucapkan tadi pagi, Gus Agam akan memperkenalkan sang istri kepada seluruh santriwati yang ada di pesantren ini. Karena memang, Gus Agam tidak akan memperkenalkan bagaimana rupa dari istrinya kepada para santriwan. Para santriwan nanti hanya akan mendengar suara dari Malaikaya, tidak dengan rupanya. Sebab, tirai pembatas antara laki-laki dan perempuan sudah disediakan. Para santriwati dan santriwan juga sudah menyiapkan karpet besar, untuk alas mereka duduk.

“Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,” ucap Agam memberikan ucapan salam kepada semua orang yang telah berkumpul untuk menghadiri acara penyambutan datangnya dirinya dan sang istri.

“Wa’alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh,” jawab semua orang secara bersama-sama.

“Terima kasih sudah meluangkan waktu kalian. Tanpa banyak basa-basi saya mulai saja. Perkenalkan saya Agam Al-Hamdan AttaQi, dan di sebelah tirai pembatas antara laki-laki dan perempuan itu adalah istri saya, Malaikaya Ayyaza Lenara. Hanya santriwati yang dapat melihatnya karena saya tidak membiarkan seseorang yang bukan mahram nya untuk melihat dirinya. Jika aku memperlihatkannya kepada kalian, itu akan membuat kalian para santriwan untuk zina mata,” ucap Agam dengan lantang memperkenalkan Istrinya. Para santriwan yang mendengar ucapan dari Agam terkekeh pelan.

“Dia sangat cantik,” puji Wina dalam hati ketika melihat wajah sang istri dari Gus pertama mereka, Gus Agam.

“Assalamu’alaikum,” ucap Malaikaya dengan suara lembutnya.

“Wa’alaikumussalam.”

“Perkenalkan, saya Malaikaya Ayyaza Lenara, bisa kalian panggil Ning ala. Saya berada di sini hanya sekitar satu bulan saja. InsyaAllah selama satu bulan saya akan mengajar para santriwati di sini, saya akan menggantikan Ummi Ziana untuk sementara waktu,” ujar Malaikaya memberi info kepada semua santriwati di pesantren ini.

Sedikit lama mereka berbincang-bincang dengan Agam dan Malaikaya. Mulai dari para santriwati yang bertanya kepada Malaikaya, sampai para santriwan yang juga bertanya kepada Agam. Sudah saat nya acara ini ditutup karena sudah berjalan hampir selama satu setengah jam.

“Demikian, mungkin hanya itu saja yang dapat kami sampaikan, lebih dan kurang saya mohon maaf, kepada Allah saya mohon ampun, Wabilahitaufiq Walhidayah Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.”

“Wa’alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh.”

**

Setelah acara tadi, para santriwati dimintai tolong untuk membereskan semua barang yang dikeluarkan saat acara dari. Mulai dari membereskan seluruh karpet serta barang-barang lainnya. Para santriwati dengan senang hati mereka membereskan semuanya tanpa keberatan sedikit pun.

“Ya Allah, apakah salah jika aku mencintainya?” gumam Syiara yang sedang memperhatikan seorang laki-laki yang berdiri di bawah pohon jambu antara perbatasan Asrama putra dan Asrama putri.

“Siapa yang kamu cintai?” tanya seseorang dari belakang yang membuat Syiara begitu terkejut. Dengan cepat dia menoleh ke arah belakang.

“Astagfirullah, kamu Fay. Aku kira siapa?” ucap Syiara beristighfar karena begitu terkejut. Dia tadi mengira jika orang lain yang telah memergokinya memandang seorang laki-laki yang ada di bawah pohon jambu, ternyata bukan orang lain, melainkan itu Faya. Dia juga berharap Faya tidak melihat dirinya ketika sedang memperhatikan Seseorang itu.

“Hehe, maaf.”

“Siapa yang kamu cintai?” tanya Faya lagi.

“T-tidak ada,” jawab Syiara gugup. Dia takut jika Faya melihatnya sedang memandang laki-laki tadi.

“Aku liat loh, kamu tadi liatin laki-laki yang ada di bawah pohon jambu itu,” ucap Faya sambil menunjuk pohon jambu yang dimaksudnya.

“Salah nggak Fay, kalau aku suka dia?” tanya Syiara menanyakan pendapat dari Faya.

“Nggak salah. Asal jika dia bukan jodoh kamu, kamu jangan berusaha membuat dia menjadi jodohmu.”

Banyak orang bilang jika mencintai adalah suatu kesalahan, namun pendapat mereka salah. Cinta adalah anugerah dari Allah. Tidak salah dalam mencintai, hanya saja banyak manusia yang salah mengartikan apa itu cinta. Cinta bukan hanya ucapan semata, cinta adalah rasa nyaman dan aman. Cinta dirasakan dari hati. Bukankah seiring berjalan waktu, cinta akan tumbuh karena rasa nyaman dan rasa aman ketika bersama dirinya?

Kalian bisa sepuasnya mencintai seseorang. Tapi jangan sampai kalian tersesat ke jalan setan. Apabila kalian telah tersesat maka kalian akan menyesal setelahnya. Begitu pun jika kalian mencintai seseorang dan orang tersebut memiliki istri, lalu kalian berusaha merebut orang tersebut dari istrinya, itu artinya kalian sudah tersesat di jalan setan.

Jangan menjadi bodoh karena cinta.

Cinta tidak bisa membuat kalian bodoh .

“Cinta tidak bisa membuat diriku menjadi bodoh!” tetapkan itu sebagai sebuah prinsip.

Syiara tersenyum manis mendengar penuturan dari Faya. Tidak salah dia bertanya terhadap Faya. Dia begitu bangga memiliki teman seperti Faya.

“Makasih Fay.”

“Aku yang harusnya makasih banyak sama kamu, kamu udah banyak nolong aku.”

“Kita itu temen Fay, sudah seharusnya kita saling tolong-menolong.”


Bersambung.....

🗣️ :Makin hari makin dikit part nya?
Ini karena lagi sibuk banget
Jadi, kata-katanya harus hemat🙏🏻

09 Oktober 2023
Publish: 25 Oktober 2023
700 kata
Maaf ya lagi sibuk soalnya 🙏🏻

Mualafnya Seorang Gadis Nakal (End-Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang