18) MSGN (SELESAI)

13.5K 652 10
                                    

18TENTANG RAYZA

⚠️WARNING⚠️
SEBELUM BACA HARAP PENCET
TERLEBIH DAHULU LOGO
BINTANG DI SAMPING KANAN
BAWAH⭐

⚠️WARNING⚠️SEBELUM BACA HARAP PENCETTERLEBIH DAHULU LOGOBINTANG DI SAMPING KANAN BAWAH⭐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**************

Di lain tempat, seorang pemuda juga sedang kalut dengan pikirannya sendiri, entah apa yang dia pikirkan, yang pasti dia sedang frustrasi.

"Ray, kamu apa kabar?" tanya seseorang di seberang sana.

"Baik," jawab Rayza singkat. Ya, Rayza adalah pemuda itu.

"Aku dengar kamu mualaf ya, Ray?" Seseorang di seberang sana kembali bertanya.

"Hmm." Hanya deheman yang Rayza jadikan sebagai sebuah jawaban.

"Ray, aku mau ngomong sama kamu," ucap seseorang dari seberang sana lagi.

"Ngomong aja." ucap Rayza singkat. Rayza memang tipe cowok yang irit bicara kepada orang-orang, kecuali keluarganya.

"Kita ketemuan aja Ray, aku gak bisa ngomong lewat telpon," ucap seseorang dari seberang sana lagi.

"Di mana?" tanya Rayza langsung menyetujui pertemuan, tanpa berpikir panjang.

"Di cafe Alexandria Jelje." 

"Oke." jawab Rayza singkat dan seadanya.

"Jam 1 siang ya," ucap orang itu lagi, dan,

tuttt

Rayza mengakhiri panggilan.

**************

Di sebuah rumah sederhana, ada seorang gadis berhijab yang sedang melakukan panggilan dengan seseorang, gadis tersebut adalah AYESHZA KANEYA NAYANA panggil saja, Ayesh.

"Ray, kamu apa kabar?" tanya Ayesh bertanya kepada orang yang sedang dia hubungi.

"Baik." jawab seseorang dari seberang sana, dia adalah Rayza.

"Aku dengar kamu mualaf ya Ray?" tanya Ayesh yang mencoba untuk basa-basi sedikit.

"Hmm." jawab Rayza singkat.

"Ray, aku mau ngomong sama kamu." ucap Ayesh, dia ingin membicarakan sesuatu kepada Rayza.

"Ngomong aja." ucap Rayza singkat. Rayza memang tipe cowok yang irit bicara kepada orang-orang kecuali keluarganya.

"Kita ketemuan aja Ray, aku gak bisa ngomong lewat telpon." ucap Ayesh, dia tidak bisa membicarakan ini lewat telpon karena ini sangat penting menurutnya.

"Di mana?" tanya Rayza dari seberang sana.

"Di cafe Alexandria Jelje," ucap Ayesh memberitahu.

Mualafnya Seorang Gadis Nakal (End-Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang