21) MSGN (SELESAI)

13.6K 636 17
                                    

21• BIMANTARA

(JIWA YANG HEBAT)

⚠️WARNING⚠️
SEBELUM BACA HARAP PENCET
TERLEBIH DAHULU LOGO
BINTANG DI SAMPING KANAN
BAWAH⭐

**************

**************

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**************

Rayza dan Faya sudah sampai di rumah yang sudah beberapa bulan ini tidak Faya tinggali. Faya segera berjalan masuk tanpa menunggu sang Abang yang sedang memasukkan mobil ke dalam garasi.

Faya yang masuk dengan raut wajah bahagia terlihat sudah tergantikan dengan raut wajah yang syok. Ada apa?

"Assala-" ucapan salam Faya terhenti ketika mendengar suara keributan dari arah ruang tamu.

"Ini!! Ini yang kamu bilang kalau kamu gak salah." teriak Alex sang Papa, kepada Liza.

"Mualaikum," lanjut Faya dengan pelan.

"Kamu gak percayaan banget, aku sudah bilang aku tidak ada hubungan apa-apa dengannya." teriak Liza tak kalah kencang.

"Tidak ada hubungan apanya? Aku jelas-jelas lihat dengan mata kepalaku sendiri 3 hari ini kamu jalan terus dengannya, ingat! anak sudah 2 jangan sok-sok an selingkuh Liza!!!" teriak Alex lagi.

"Siapa yang selingkuh?! Yang ada kamu yang salah paham!" teriak Liza.

Faya yang mendengar keributan itu segera berlari ke arah ruang tamu.

"Mama, Papa stop!!" teriak Faya yang sudah menangis.

"Faya? Kenapa kamu pulang nak?" tanya Liza menghampiri sang anak yang sudah menangis tersedu-sedu.

"Mama jangan ribut sama Papa." ucap Faya yang langsung memeluk sang Ibu yakni liza.

Liza yang mendengar ucapan putri nya yang sudah menangis tersedu-sedu seketika ikut menangis.

Alex yang melihat sang putri menangis langsung pergi dari sana, dia tidak tega melihat putrinya itu menangis dengan tersedu-sedu.

"Duduk dulu sayang," ucap Liza yang menuntut Faya untuk duduk di sofa yang ada di dekat mereka.

Faya yang sudah duduk dan Liza yang juga sudah duduk disamping sang anak. Terlihat jelas mata Faya sudah sembab.

"Mama kenapa ribut sama Papa?" tanya Faya dengan suaranya yang serak karena baru selesai menangis.

"Gak pa-pa sayang, jangan dipikirin ya." ucap Liza menenangkan sang anak.

Mualafnya Seorang Gadis Nakal (End-Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang