⚠️+

871 33 1
                                    

Peat mengambil ponselnya dan menghubungi nara, ia ingin memberitahu temannya jika ia akan menyusul nanti.

"Halo peat..?" Sapa nara.

"Nar,, sepertinya aku tidak bisa menghadiri acara dunk...Tapi aku bisa menyusul ke villa nanti...." ucap peat dengan suara seperti menahan sesuatu.

"Peat,,? Kamu baik- baik saja kan...?" Tanya nara yang peka.

"A-aku baik- baik saja...." jawab peat.

"Kamu dimana ?, mau aku jemput ngga sebentar...?" Tanya nara.

"Aku ada di- Ah mmpph....." teriak peat membuat orang di seberang terus memanggilnya dengan khawatir.

"Peat ? Kamu tidak apa- apa kan ?, kamu lagi ngapain ..?" Cecar nara.

"Mmhh,,, aku lagi di rumah Ah phiii......" teriak peat sekali lagi. Ia tidak sadar telah membuat orang di balik telepon itu mendengus kesal.

"Jangan terlalu memperjelasnya peat, aku tau apa yang kamu lakukan.. Tapi control suaramu, noeul dan dunk menuju ke sini...." tegur nara.

"Katakan sendiri kalau kamu akan menyusul nanti ke villa...." lanjutnya dan di sahuti oleh peat.

Peat yang kesal mengigit lengan fort. Bisa- bisanya fort menggempurnya saat sedang menelpon.

"Phi apa- apaan sih, aku lagi menelpon dengan temanku...." oceh peat.

"Yaudah, menelpon aja. Phi tidak akan mengganggu..." ucap fort tanpa merasa bersalah.

"Ngga mengganggu bagaimana, phi memasukkan milik phi saat aku berbicara dengan nara. Phi membuatku malu...." ocehnya lagi, ponselnya ia jauhkan agar tidak di dengar oleh yang lain.

"Seperti ini...?" Tanya fort dan melakukannya lagi, membuat peat menggigit bibirnya dan menutup mulutnya dengan tangan.

Fort mengambil ponsel milik peat dan mengakhiri panggilannya, ia mengangkat tubuh peat dan berjalan menuju kamar mandi.

Peat hanya pasrah dan tak memberontak, ia hanya merasa bersalah karena mengakhiri panggilan sepihak. Dan ini semua gara- gara fort yang menusuk miliknya dan tak ingin berhenti.

Sementara itu di sebuah club yang sudah sangat ramai oleh beberapa pengunjung, 6 orang yang duduk di pojok kanan sedang menikmati waktu bersama.

"Peat kenapa sih ?, apa dia marah denganku...?" Tanya dunk pada nara karena peat memutuskan panggilan saat dirinya menyapa.

"Ngga lah, tadi peat sedang memasak dan mungkin sedang sibuk, jadi ia mengakhiri panggilannya...." jawab nara yang sedang merangkul kekasihnya ,yin.

"Mungkin aja sayang, ngga usah berpikir yang aneh- aneh....." sahut joong menenangkan kekasihnya yang mudah sekali terbawa perasaan.

Dunk hanya mengangguk, mereka sedang melakukan triple date ceritanya.

"Nara...." panggil noeul pada temannya. Yang dipanggil menoleh dengan mulut penuh makanan.

"Peat bilang apa ?, apa dia tidak bisa ikut lagi...?" Tanya noeul memastikan, padahal ia ingin sekali peat berlibur bersama mereka kali ini.

"Umndksibsnks......" ucap nara dengan mulut penuh.

"Nara, berapa kali phi bilang. Kalau mau ngomong itu makanannya di telan dulu, kalau keselek gimana....?" Tegur yin dengan lembut, kekasihnya selalu saja seperti ini. Dia kan jadi khawatir.

Nara tersenyum dan mengangguk lalu menguyah makanannya dengan cepat.

"Pelan- pelan sayang. Itu berantakan loh..." tegur yin sekali lagi.

In The CampusWhere stories live. Discover now