±±±±±

347 21 4
                                    

Waktu berlalu dengan sangat cepat, kedua sahabat peat yang sempat marah itu mendiaminya selama seminggu. Namun berkat bantuan nara yang terus membujuk dan menjelaskan semuanya, akhirnya mereka memaafkan peat, mereka juga meminta maaf karena sempat mencaci dan melukai 3 hari yang lalu.

Saat ini, keempat pria itu tengah menyantap makanan di sebuah restoran yang berada di mall. Tak hanya itu, mereka juga saling melontarkan candaan atau sekedar mengobrol tentang kuliah mereka.

"Kamu tau pak Nick, kan ? Sumpah, nyebelin banget . Kemarin adalah jadwal bimbingan aku yang terakhir tapi dia ngebatalin begitu aja dengan alasan ia lupa memasukkan ularnya ke dalam kandang, padahal aku udah nungguin dia di kampus selama 2 jam....." pria cantik nan tinggi Dunk terus mengoceh, mengeluh tentang dosen mereka.

"Kamu mah masih mending, dunk !! Aku masih disitu- situ aja. Padahal phi boss udah ngebantuin aku untuk merevisi semuanya ,tapi bu ple tetap nyuruh aku untuk merevisinya........

Saat itu, phi boss sudah marah dan mendatangi bu ple ke ruangannya. Aku dan phi boss masuk, lalu phi boss meminta penjelasan dimana letak kesalahannya dan kalian tau apa jawaban bu ple ....?" Tanya noeul membuat ketiganya menatap dengan kepala yang di geleng pelan.

"Bu ple bilang, dia hanya ingin dan suka- suka dia mau ngapain aja. Phi boss tidak tinggal diam dong ! Dia berdebat dengan bu ple sampai bu ple menangis ......" ucap noeul sambil memasang wajah malas dan napas yang dibuang panjang.

"What ??, emang phi boss ngapain sampai bu ple yang terkenal galak itu menangis ......?" Tanya nara bingung ( dunk berada di sebelah noeul juga mengangguk setuju karens penasaran).

"Bu ple adalah mantannya phi boss, waktu itu ia juga memeluk phi boss tepat di depanku dan dengan cepat di tepis oleh phi boss. Bu ple bilang kalau ia bisa menyetujui tugas milikku kalau phi boss setuju untuk balikan dengannya ...
Tentu saja phi boss menolaknya dan menciumku di sana, membuat bu ple geram dan mengusir kami dengan air mata yang sudah keluar dengan deras ....." jawab noeul membuat teman- temannya membuka mulut yang membentuk huruf A.

Mereka tampaknya asik bercerita satu sama lain, sampai- sampai mereka tidak sadar jika salah satu temannya terlihat sangat berbeda hari ini.

"Peat !! Ada apa ...?" Tanya noeul akhirnya dan membuat yang lain menoleh ke arahnya.

"Cerita aja peat, mungkin kita bisa membantumu. Iya kan...?" Ucap nara dan mendapat anggukan

"Kalian tau kan bagaimana awal mula, aku dan phi fort berhubungan ..?" Ungkap peat pada ketiga sahabatnya, setelah beberapa detik berpikir.

"Karena adikmu bukan ...?" Jawab dunk sedikit ragu, namun dibenarkan oleh peat.

"Dia mengetahui semuanya, dia mendengar pembicaraan aku dan phi fort tentangnya. Dia menjauhiku dan mendiamiku, aku harus bagaimana ....?" Ucap peat sedih.

Bahkan, peat yang terkenal cukup pendiam dan dingin itu mengeluarkan air matanya .
Nasib baik karena keadaan di dalam kelas cukup sepi dan hanya ada mereka, serta 2-3 orang lainnya.

Ketiganya tidak tau harus mengatakan apapun, mereka hanya membiarkan peat mengeluarkan semuanya sambil memeluknya.

.

.

Di sisi lain, di dalam rumah mewah terjadi perdebatan dan pertengkaran hebat. Membuat beberapa penghuni lainnya ketakutan dan tak berani mendekat.

"Apa begini cara ayah dan hia mengajarimu ?, apa hia pernah mengajarimu untuk melakukan kekerasan pada orang lain, Hah !!!!" Suara itu menggelegar ke semua penjuru rumah, bahkan orang yang disebut ayah-pun tak bisa berkata- kata.

"Tapi, dia menyebut dirinya sebagai kakak kandungku. Aku tidak ingin mempunyai seorang kakak pembohong dan jahat, kalau benar dia adalah kakakku lantas mengapa ia membuangku...?" Balas yang lebih muda.

"Chimon !!!!" Panggilan itu terdengar nyaring dan diiringi oleh bunyi tamparan.

"Jangan pernah merendahkan kekasihku. Jika ia benar-benar jahat seperti yang kamu katakan, peat tidak mungkin melindungimu dan memohon pada ayah untuk membawamu..." Marah fort, ia juga cukup terkejut dengan tindakannya . Tapi ia juga tidak bisa membiarkan hal ini .

"Peat tidak membuangmu, waktu itu ia masih sangat kecil. Ia terluka karena berusaha menyelamatkanmu dari penjahat dan kamu malah bersikap tidak sopan padanya ....?" Cecar fort membuat chimon tak bisa berkutik.

"Saat kamu melukainya dan berusaha mencekalainya pun, ia tak mengatakan apapun. Peat hanya mengatakan ia sedih karena kamu mendiaminya selama 3 hari...." lanjut fort, kakinya melangkah lebih dekat ke arah chimon lalu mencekik leher pemuda tersebut.

"Fort !! Jangan gegabah nak, ingat janjimu kepada peat...." akhirnya sang ayah yang tadinya sibuk menonton, mengeluarkan suara.

Fort menarik kembali tangannya dengan kasar, menatap pemuda yang ketakutan itu dengan penuh amarah.

"Kamu harus mengingat ini chi, jika saja kamu bukan adik kandung peat. Aku akan membunuhmu saat itu juga karena membuat tubuh kekasihku terluka ..." Ucapnya sebelum pergi dari rumah itu.


.
.
.

Peat yang berada di dalam kamar sambil menunggu kekasihnya itu terlihat sangat bosan. Bibir tipisnya mengerucut lucu dan tak lupa napas yang dihembuskan dengan kasar berkali-kali.

"Phi kemana sih !! Katanya cuman sebentar, tapi ini udah sejam lebih...." oceh peat melihat jam dinding

Perutnya sudah berbunyi dari tadi, ia sudah sangat lapar menunggu fort membeli makanan.

(Bel berbunyi)
Peat langsung berlari ke arah pintu, tak lupa dengan raut wajah yang sudah cemberut dan kesal.

"Kenapa lama sekali eoh....?" Tanya peat kesal begitu tanpa melihat orang itu.

"Phi-peat !!!" Langkahnya terhenti, tubuh yang tadinya membelakangi kembali berbalik.

Peat terdiam seperti patung, perasaannya tidak karuan setelah melihat sosok yang dirindukannya, kini berada tepat di depan matanya.

"Chimon,,,?" Balas peat dengan suara bergetar.

Chimon meneboros masuk dan berlari memeluk peat. Pelukan itu semakin erat dan diselingi oleh isakan tqngis dari yang lebih muda.

"Chi minta maaf, maafkan chi karena sudah menyakiti phi . Maafkan chi karena sudah mengatakan hal buruk pada phi....Chimon merindukan phi peat, chimon juga senang karena phi peat adalah kakak kandung chimon...."

Peat tidak bisa berkata apa-apa, ia terharu dan membalas pelukan sang adik tak kalah eratnya.

Suasana haru dan penuh kebahagiaan itu tak berselang lama, karena pria yang peat tunggu- tunggu datang dan langsung menarik chimon menjauh dari peat.

"Jangan menyentuh kekasihku !!" Ucap fort dingin, meraih pergelangan peat dan membawanya ke dalam dekapannya.

"Dia kakakku !!!" Sanggah chimon dan ingin menyentuh peat lagi, namun ditepis oleh fort.

"Dia kekasihku, tunanganku, calon istriku. Tidak ada yang boleh menyentuhnya selain aku...." tegas fort lagi.

"Phi fort !!!" Suara lembut dan penuh tekanan membuat fort menghela napas panjang.

"Oke-oke. Aku akan memberi kalian waktu selama 1 menit untuk berbicara, aku akan ke kamar dan menunggu di sana...."

Meskipun patuh pada kekasihnya, fort tetaplah fort sampai membuat chimon heran . Ia tidak menyangka jika orang yang selama ini ia kagumi ternyata sangat menyebalkan saat jatuh cinta.

*
*
*
*
*



Halo guys !!! Balik lagi nih dengan author.

Sebelumnya, author mau minta maaf karena baru update hari ini. Soalnya author punya banyak kesibukan alias kerja hehehe dan baru sempat up hari ini.

Semoga kalian suka dan tidak bosan ya !!!

See you !!!

In The CampusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang