🔞🔞🔞

419 21 1
                                    

Fort tidak tidur semalaman karena menjaga dan menenangkan peat, banyak pertanyaan yang muncul di kepalanya tentang ini.

Ia tidak mungkin memaksa peat untuk menceritakan masalahnya, ia akan menunggu sampai peat sendiri sukarela. Tapi sepertinya ia tidak bisa menunggu lagi, sudah sering ia mendapati peat seperti ini.

"Phi tidak tau hal apa yang kamu lalui ,tetaplah tersenyum karena phi selalu bersamamu. Phi selalu mencintaimu " Tutur fort lembut, ia mengecup kening peat dalam dan sayang sebelum keluar dari dari kamar.

Fort melihat nara, yin dan dunk duduk di sofa ruang tengah.

"Pagi phi fort " sapa nara dan dunk sambil membuat gestur salam.

"Pagi" balas fort singkat.

Fort sepertinya mencari sesuatu karena matanya tak berhenti menyusuri ruang tersebut, membuat ketiga pria yang sedang duduk menatap penuh heran.

"Apa terjadi sesuatu dengan peat sebelum aku tiba...?" Pertanyaan dari fort sangatlah tiba-tiba, hingga tanpa sadar membuat ketiganya merasa gugup.

"Apa yang kalian sembunyikan....?" Tanya fort lagi, kali ini dengan nada penuh tekanan.

"Bukankah phi adalah tunangannya...?" Jawaban dari yin membuat fort menatap dengan tatapan tajam.

Tanpa mengeluarkan kalimat apapun, fort mampu membuat yin yang terkenal dingin dan tegas itu berkeringat dingin.

Nara dan dunk saling melempar tatap, mereka berbicara lewat mata tentang pertanyaan fort barusan.

"Nara !! Aku tau kalau kamu mengetahui sesuatu tentang peat yang tidak aku ketahui...." satu kalimat itu tak hanya membuat nara gelisah tapi juga dunk.

Nara tetap ingin merahasiakannya, namun dunk seolah berkata bahwa fort harus mengetahuinya. Mereka terus berkomunikasi lewat tatapan, fort geram namun ia juga tak ingin membuat teman kekasihnya disulutkan.

Ia berniat pergi dari sana dan mencari udara segar di luar, baru saja sampai di pintu langkahnya terhenti karena mendengar penuturan dunk.

"Peat punya trauma dan dia sering kambuh beberapa kali....." ucap dunk, fort berbalik dan menatap dunk dengan tatapan yang tak biasa.

Kekasihnya punya trauma ? Mereka sudah menjalin hubungan selama 7 tahunan, tapi dia tidak mengetahui hal sepenting ini ?.

Setau fort, peat memang memiliki rasa takut. Tapi bukan trauma, melainkan ketakutan jika adiknya dalam bahaya.
   Fort mendekat ke arah dunk, duduk di samping yin dan menatap lekat pada salah satu sahabat kekasihnya.

"Ceritakan !!!" Hanya itu yang fort ucapkan.

Dunk benar- benar sudah tak bisa menyimpannya lagi, ia tidak ingin hal buruk terjadi pada peat kedepannya. Dengan memberitahu fort masalah ini, dunk yakin jika fort akan lebih menjaga dan melindungi peat.

Mereka juga bisa, hanya saja dunk merasa jika hanya fort-lah yang benar-benar bisa mereka andalkan. Hanya fort yang dapat menyelesaikan masalah dan trauma dari sahabatnya.
















.
.
.

.
.
.

"Bagaimana dengan hasil penyelidikannya " ucap pria pada seseorang yang memakai pakaian serba hitam.

"Belum ada hasilnya bos, hanya saja salah satu dari mereka menemukan sesuatu yang cukup mengejutkan" balas pria berpakaian serba hitam itu dan mengeluarkan sebuah foto dari dalam map.

"Apa ayah tau soal ini...?" Tanya pria yang di panggil bos

"Tidak bos. Saya juga sudah mencari orang itu, tapi tak menemukam jejaknya dimana pun" balas pria berpakaian serba hitam lagi.

"Sial !! kerahkan sebagian tim untuk menemukannya dan sebagian lagi fokus menyelidiki apa aku minta. Jangan biarkan dia berkeliaran dan membuat masalah baru untuk ayah...."

"Jangan sampai ayah tau hal ini, aku sendiri yang akan menghadapinya" ucapnya.

Si pria berpakaian hitam mengangguk mengerti dan pamit undur diri.



























Fort menemani peat seharian ini, tugas kantor ia serahkan pada orang kepercayaannya. Baginya peat lebih penting dari apapun.

Jika yang dunk ucapkan itu benar adanya dan yang sering peat lihat memang orang itu, fort yakin jika dia akan terus mengintai dan mengikuti kemana pun peat pergi.

Fort bersumpah, jika ia bertemu dengan orang itu. Ia akan langsung membunuhnya dan menyiksanya karena telah membuat peat-nya seperti ini.

"Baby !! Kita ke restoran dulu ya, kamu belum makan apa-apa seharian. Kamu juga pasti kelelahan karena terus berjalan mengelilingi mall ini", kalimat itu cukup panjang bagi seorang fort, hanya saja kalimat itu diperuntukkan untuk peat seorang.

Bahkan, fort yang terkenal irit bicara rela memohon dan mengatakan kalimat panjang lebar saat peat-nya sedang kesal.

"Phi, peat ke toilet dulu ya. Phi tunggu di sini saja....." izin peat.

Seperti dugaan, fort tidak akan membiarkan peat sendirian. Tapi sekeras-kerasnya fort, peat lebih keras kepala.

Alhasil, fort mengalah dan membiarkan peatnya ke toilet sendirian. Tapi tanpa peat sadari, fort sudah menyuruh seseorang untuk mengikutinya.

Restoran itu mempunyai toilet sendiri, hanya saja peat tak ingin disana. Ia memilih pergi ke toilet yang berjarak sekitar 10 menit dari resto.
Fort tidak bisa apa- apa, ia lebih takut jika peat kesal atau marah padanya hanya karena toilet.

Baru saja di tinggal 15 menit, suara ponsel milik peat terdengar. Ia melihat siapa yang menghubunginya dan membuka pesan dari orang itu.

Tanpa berlama-lama, fort berlari keluar dari restoran dan menyusul peat.
Perasaannya tak karuan saat melihat gambar yang dikirim oleh bawahannya.

Fort tak mempedulikan orang-orang yang menatapnya atau hanya sekedar berlalu lalang. Pikirannya saat ini hanya ada peat ,peat dan peat.

Belum sampai di tempat tujuan, fort menghentikan langkahnya karena tak sengaja menangkap sosok pria manisnya sedang tersenyum menatap ke arah toko mainan jepang.

Rasa takut yang tadinya memenuhi pikirannya, kini menjadi tenang saat melihat senyuman indah dari pria itu.

"Kalau suka beli aja, baby" bisik fort tepat ditelinga peat dan membuat sang empu terkejut sekaligus malu.

Bagaimana tidak ? Setelah mengatakan hal tersebut, fort menciumnya dan melumat bibirnya di tempat umum.
Meskipun ciuman itu tidak lama, tapi tetap saja membuat pipi peat memerah karena malu.















(Akan ku rebut kembali milikku, tidak ada boleh memilikinya selain aku)










*
*
*
*

T. B. C

See you and happy reading !!!

Maaf typo bertebaran hehehe :)


In The CampusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang