Kebahagiaan Salwa

366 23 0
                                    


Ardi tertegun menatap Salwa yang masih di duduk di meja makan.

"Kenapa kamu masih di sini?" tanya Ardi ketus.

"Udah bermesraannya?" Salwa malah bertanya balik.

Ardi mengernyit. Tanpa memperdulikan istri keduanya itu, Ardi melanjutkan langkahnya ke luar rumah.

"Mas!" panggil Salwa seraya bangkit dari duduk dan menyusul sang suami. Ketika Ardi sudah mencapai pintu, Salwa meraih tangannya.

"Nanti malam kamu pulang ke rumah aku, 'kan, Mas?" tanyanya.

Ardi menghentikan langkahnya dan menatap Salwa.

"Siapkan aku makan malam," jawabnya lalu bergegas menuju mobilnya.

Salwa terkejut mendengar jawaban sang suami. Dia tak menyangka Ardi akan mengatakan hal itu. Ketika melihat Ardi memundurkan mobilnya, Salwa buru-buru berlari menghampiri dan mengetuk kaca. Ardi menghentikan mobil dan menurunkan kaca.

"Ada apa lagi, Salwa. Aku sudah terlambat." Ardi menatap kesal pada Salwa. Perempuan itu diam sejenak lalu mengecup kening sang suami lembut.

"Terima kasih, Mas. Aku menunggumu pulang," bisiknya.

Ardi menutup kembali kaca mobil tanpa berkata apaapa. Kemudian Pajero hitam itu meninggalkan rumah. Namun, Ardi masih sempat Ishana yang mematung di teras. Lelaki itu menghela napas panjang dan melajukan mobilnya menuju kampus.

***

Salwa memandang masakannya yang sudah tersaji di meja makan. Senyum mengembang di bibirnya. Lalu perempuan itu meraih ponsel dan mengirim pesan pada sang suami.

"Mas, pulang jam berapa."

Salwa menunggu beberapa saat. Namun Ardi masih belum membalas pesannya.

Lebih baik aku mandi dan bersiap-siap, ucap Salwa dalam hati.

Selesai mandi, Salwa segera berpakaian dan duduk di depan meja riasnya. Hatinya diliputi kebahagiaan karena Ardi menuruti keinginannya untuk pulang ke rumah. Bahkan suaminya itu minta dibuatkan makan malam. Ketukan pintu membuyarkan Salwa dari lamunan.

Pasti Mas Ardi, tebaknya dalam hati.

"Masuk aja, Mas, enggak dikunci," sambil kembali melakukan kegiatannya menyisir rambut.

Perlahan pintu terbuka dan sosok yang dinanti olehnya muncul dari balik pintu. Salwa buru-buru menghampiri sang suami, meraih tangannya dan menciumnya.

"Aku mandi dulu." Ardi menyimpan tasnya di atas ranjang dan berjalan menuju kamar mandi.

Tak lama, Ardi keluar kamar mandi.

"Pakaianku mana, Salwa?" tanya lelaki itu mengagetkan Salwa.

"Pakaian kamu, 'kan ada di lemari, Mas," jawab Salwa.

Ardi mendecak kesal. Selama ini Ishana selalu menyiapkan pakaiannya. Jadi dia tidak perlu repot-repot untuk mengambilnya di lemari.

"Mulai besok, kamu harus menyiapkan pakaianku seperti yang biasa Hana lakukan," tegas Ardi.

Salwa hanya mengangguk.

Salwa mengajak Ardi untuk makan malam. Dia mulai menghafal kebiasaan suaminya itu‒seperti berapa banyak dia makan, menu yang dia suka, kebiasaannya minum air putih hangat sebelum dan sesudah makan. Lelaki itu makan dalam diam. Setelah menyelesaikan makan malamnya, Ardi mengangkat piring dan membawanya ke dapur. Salwa segera bangkit berdiri dan menyusul suaminya sambil membawa piring miliknya.

Imam Kedua (Renew from Rindu untuk Ishana)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang