Edelson -Misteri Alma-

448 78 2
                                    

TARGET: 40 VOTE UPDATE

Kalau belum tercapai target, aku engga akan update.
*****

Alma, wanita misterius yang entah apa tujuannya hadir di hidup Edelson. Ia sempat memikirkan kemungkinan Alma menginginkan hartanya, namun berulang kali ia melihat bahwa Alma sedang bersandiwara menjadi wanita gila harta.

Ya, Alma memang meminta dibelikan barang branded berharga puluhan juta, atau perhiasaan berlian bernilai ratusan juta, bahkan apartemen berharga fantastis. Namun, semua itu tak pernah benar-benar dinikmati oleh Alma. Sering kali Edelson melihat Alma memakai kaos murah yang dijual di pasar ketimbang pakaian mahal dari brand Gucci atau Louis Vuitton. Bahkan Alma tak malu makan di pinggir jalan saat tak bersamanya, padahal saat bersamanya Alma selalu meminta diajak ke Restoran Jepang atau Restoran Italia. Alma pun tak tertarik dengan apartemen yang mereka huni saat ini karena beberapa kali Alma ketahuan menginap di rumah sederhana saat mereka sedang bertengkar. Lantas, apa yang Alma inginkan darinya jika bukan harta?

Edelson sempat berpikir bahwa Alma sangat terobsesi menjadi artis dan hanya Edelson yang bisa menjadikannya sebagai artis tenama tanah air. Namun, pemikiran itu langsung ia tepis saat melihat Alma tak tertarik lagi mengikuti casting, dia bahkan jarang menanyakan proyek terbaru rumah produksinya. Ia juga tahu jika Alma bekerja sampingan dengan gaji kecil, namun ia tak mengetahui pekerjaan sampingannya itu apa. Jadi, Alma tak menginginkan menjadi artis.

Ia berpikir semua yang Alma tunjukkan padanya hanya trik Alma untuk membohonginya. Alma ingin ia percaya bahwa dia hanya wanita gila harta dan ketenaran. Sayangnya, Edelson tak sebodoh yang dia kira. Walaupun belum mengetahui tujuan pasti Alma mau menjadi wanita simpanannya namun Edelson akan berusaha menguak misteri tentang Alma.

Terkadang ia merasa takut jika apa yang Alma inginkan sudah tercapai dan ternyata bukan dirinya yang Alma inginkan. Apakah Alma akan pergi jika sudah mencapai keinginannya?

"Edelson, aku ingin kita honeymoon," ucap Liya menyadarkannya bahwa sedari tadi ia melamunkan wanita simpanannya, padahal istri sahnya ada di sampingnya.

"Aku sedang sibuk, Sayang. Nanti aku akan ajak kau honeymoon saat ada waktu luang," jawab Edelson lalu mengecup kening Liya.

"Kalau selalu mengatakan nanti tapi tak pernah jadi sampai sekarang. Sekarang pekerjaanmu lebih penting dari aku."

Liya memasang wajah cemberut dan pura-pura merajuk pada suaminya. Ia suka saat melihat Edelson berusaha membujuknya dengan lembut sehingga ia merasa dicintai oleh suaminya. Beberapa bulan belakangan Liya merasa Edelson tak mencintainya seperti awal pernikahannya, namun Liya takut bahwa perasaannya benar sehingga memutuskan tak membicarakannya pada sang suami.

"Kali ini aku janji akan mengajakmu honeymoon, mungkin bulan depan. Proyek film actionku akan selesai bulan depan. Jangan marah, nanti kau jadi tambah cantik."

"Dasar gombal," ucap Liya dengan pipi bersemu merah. Mungkin firasatnya salah, Edelson masih mencintainya seperti dulu, hanya ia yang terlalu cemas untuk hal yang tak pasti.

*****

Untuk pertama kalinya, Edelson meminta suruhannya untuk mengintai setiap gerak-gerik Alma lalu melaporkan padanya jika ada yang mencurigakan. Ia harus mengetahui motif Alma mendekatinya sehingga ia bisa menahan kekasihnya selama mungkin.

Belum ada sehari ia mengintai Alma, ia menemukan fakta mengejutkan bahwa pekerjaan sampingan kekasihnya adalah pelayan di restoran istrinya. Kepala Edelson terasa pening saat mendapat laporan dari suruhannya, ia tak menyangka jika Alma sudah bergerak sejauh ini masuk ke hidupnya dan Liya. Ia takut Alma mengatakan hubungan mereka pada Liya atau melakukan hal buruk padanya.

Namun, ia juga bingung kenapa Alma rela bekerja berbulan-bulan menjadi pelayan tanpa mengatakan apapun pada Liya? Apa yang sebenarnya Alma rencanakan? Sepertinya, ia sudah bertindak gegabah dengan menyepelekan kehadiran Alma di hidupnya.

Keputusan yang ia ambil untuk sementara adalah menjauhi Alma selama seminggu sampai ia menemukan langkah selanjutnya menghadapi Alma yang penuh misteri. Ia pun berusaha mengorek kebenaran tentang Alma dengan datang ke restoran milik istrinya. Ia sengaja datang saat shift kerja Alma agar kekasihnya tahu bahwa ia sudah mengetahui kebohongannya.

Bukan hanya Alma yang terkejut dengan kehadirannya di restoran, Liya pun demikian. Jika Alma diam mematung sambil melotot saat melihatnya, maka Liya terlihat senang dan memeluknya. Liya juga mengenalkannya pada beberapa karyawan termasuk Alma karena ini pertama kalinya ia mengunjungi restoran istrinya.

"Ini karyawanku yang paling cantik, namanya Alma. Alma, ini suamiku yang paling setia namanya Edelson," ucap Liya dengan senang hati menjadi perantara Alma dan Edelson berkenalan.

Liya tak nampak curiga saat Alma menjabat tangan Edelson dan mengucap namanya dengan canggung. Edelson sendiri tampak santai dan balas menyebut namanya, ia menikmati eksprrsi tegang Alma. Siapa yang menyangka jika kecantikan Alma yang Liya puji adalah alasan kesetiaan suaminya hilang.

"Mungkin aku bisa mengenalkannya pada salah satu temanku, kebetulan ada temanku yang masih sendiri," ucap Edelson sambil tersenyum miring, ia mendalami perannya sebagai orang asing bagi Alma di hadapan istrinya.

"Tentu saja, kau tidak keberatan kan, Alma? Tenang saja, teman Edelson tampan, baik, dan kaya. Walaupun suamiku yang paling unggul."

"Iya, Bu. Terima kasih," balas Alma hanya untuk basa-basi semata karena ia tahu Edelson tak akan mengenalkannya pada pria mana pun. Edelson akan mengamuk jika melihatnya dekat dengan pria lain.

Semua karyawan kembali bekerja, termasuk Alma. Edelson dan Liya duduk di salah satu bangku untuk menikmati waktu makan siang bersama. Liya tak menyadari lirikan tajam dari Alma, namun Edelson menyadarinya. Entah kenapa ia merasa Alma membenci Liya, sebenarnya wajar itu terjadi karena Alma cemburu dengan Liya yang merupakan istri sahnya. Namun, rasanya bukan hanya cemburu. Cara Alma menatap Liya penuh kebencian seakan ada dendam lama pada Liya. Ia akan mencari tahu hal ini lebih jauh lagi.

*****
Edelson kembali menemui Alma keesokan harinya di apartemen. Ia tak memberitahu akan datang karena ingin memberi kejutan pada kekasihnya. Nyatanya tak mudah untuk mengabaikan Alma setelah banyak pesan dan video seksi yang dikirimkan padanya.

Ia menemukan Alma di kamar. Alma duduk di pinggir kasur dan membelakanginya sehingga tak menyadari keberadaannya. Ia berjalan mendekat dengan perlahan lalu memeluknya dengan tiba-tiba. Edelson tertawa puas saat merasakan tubuh Alma berjingkat kaget dalam pelukannya namun perlahan tawanya memudar saat melihat apa yang berada di tangan Alma.

Alma baru saja membakar foto keluarga Liya. Alma panik lalu meremukkan foto itu dalam genggamannya tanpa peduli api membakar telapak tangannya. Edelson yang menyaksikannya terkejut dan memeriksa tangan Alma. Tangan kekasihnya terluka dan foto keluarga Liya hancur. Ia menatap mata Alma dengan tatapan benci untuk pertama kalinya lalu berjalan mundur untuk meninggalkan Alma.

Alma mengejarnya lalu memeluknya dengan erat dari belakang, namun ia melepaskan pelukan Alma lalu mendorongnya. Alma tak menyerah dan terus memintanya berhenti, bahkan dia berdiri di depan pintu untuk menghalanginya pergi.

"Edelson, jangan bersikap seperti ini. Kau sudah mengacuhkanku selama seminggu, lalu kau ingin meninggalkanku seorang diri? Aku hanya punya dirimu, Edelson," pinta Alma dengan mata berkaca-kaca, memohon belas kasihannya.

Jika saja ia tak melihat Alma membakar foto keluarga istrinya dengan tatapan dendam, mungkin ia akan luluh dengan permohonan Alma. Namun, ia menyadari jika Alma adalah makhluk berbahaya yang harus ia jauhi.

"Hubungan kita berakhir. Aku tak mau melihatmu lagi dan menjauhlah dari hidupku karena aku tak membutuhkanmu."
*****

Tangerang, 26 Juli 2023

Mutiara HitamDonde viven las historias. Descúbrelo ahora