Part 33 - Ibu

1.8K 337 24
                                    

Warning Typo !

"Apa barusan tanahnya bergetar ?"

"Benar. Aku juga merasakannya."

"Apa gempa bumi level dua ?"

Ketiganya tidak mengetahui kalau saat ini Nanami sedang bertarung melawan Mahito di bawah tanah atau lebih tepatnya di gorong-gorong tak jauh dari mereka.

"Bagaimana ?" Tanya Itadori pada (name) yang mencoba menelpon Ijichi.

(name) menggeleng "Tidak diangkat. Mungkin Ijichi-san sedang menangkap kutukan yang lepas."

Itadori mendekatkan diri pada (name) "Jadi bagaimana ? Langsung kita tanya saja kah ?" Bisiknya ke (name).

Yoshino diam-diam memperhatikan kancing di seragam Itadori dan (name). Ucapan Mahito melintas di pikirannya.

'Kalau kamu bertemu anak sekolahan yang kancing bajunya bergambar pusaran, bersikap baiklah pada mereka. Mereka adalah penyihir Jujutsu. Pasti kamu bisa akur dengan mereka.'

Meskipun Mahito berkata demikian, Yoshino sebenarnya bingung. Penyihir Jujutsu adalah musuh Mahito, tapi mengapa Mahito justru ingin Yoshino berteman dengan musuhnya ?

"Ya sudahlah, kita tanya saja !" Yoshino tersentak dari lamunannya karena teriakan Itadori.

"Hei, ada orang yang mati di bioskop yang kau kunjungi kemarin. Apa kau melihat sesuatu ?"

"Misalnya, makhluk imut seperti ini ?" Tunjuk (name) ke kutukan di genggaman Itadori.

"Ini tidak imut, (name)-chan." Itadori menyodorkan kutukan di tangannya kearah Yoshino lebih dekat.

"Tidak, aku tidak lihat, sih. Aku bisa melihat makhluk itu baru-baru ini." Jawab Yoshino cepat dengan tenang.

Itadori mendesah kecewa "Begitu, ya. Berarti tidak ada lagi yang mau kami tanyakan. Nee, (name)-chan ?"

"Un."

Sontak Yoshino terkejut "Eh, itu saja ?"

Sudah pertanyaannya hanya satu, mereka juga tidak menintimidasinya. Apa benar mereka sedang mengintrogasi nya ?

(name) meminta kutukan kecil itu sebelum Itadori memasukkannya dalam saku celananya.

"Tapi, bisa tunggu orang yang seperti atasan kita itu tiba dulu ?" Tanya Itadori.

"Tidak masalah, sih."

"Sankyu." Itadori dan (name) duduk di masing-masing sisi Yoshino. Selagi menunggu Ijichi, tidak ada salahnya berbincang kecil dan sedikit mengenali Yoshino.

"Ah-" Yoshino memekik saat (name) duduk di sampingnya.

Reaksi takut Yoshino membuat (name) bingung "Kenapa kau setakut itu ? Kutukan ini tidak berbahaya kok." Kutukan kecil itu terlihat tenang di pangkuan (name), tidak berusaha lari seperti sebelumnya.

Yoshino menatap kearah lain "Etto...aku tidak mau membuat mereka marah lagi."

Itadori dan (name) bertukar pandang.

"Ah ! Kalian jangan menjahili Yoshino-kun. Dia sekarang temanku." (name) berbicara pada bayangan di kakinya.

"Baik, Nona."

Yoshino menahan napas nya saat melihat gumpalan bayangan di kaki (name) mengeluarkan suaranya.

"Kalau mereka masih menganggumu, segera beri tahu aku ya." Tanpa sadar Yoshino memperhatikan wajah (name) dengan intens.

Dia seperti tidak asing dengan (name).

Mungkin dia pernah melihatnya entah dimana.

Yoshino sweatdrop merasakan tatapan menusuk di belakangnya. Sepertinya ada seseorang yang cemburu dan itu bukan kutukan (name).

Tale of Summoner [Jujutsu Kaisen x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang