Part 38 - Rapat Sebelum Pertandingan

1.9K 320 70
                                    

Yok Ramaikan cerita saya~

Warning Typo !

Di sebuah hutan yang terdapat banyak sumber mata air panas alami, Jogo sedang bersantai menghisap cerutu nya. Tapi kedamaiannya itu tidak berlangsung lama karena ada dia kedatangan tamu.

"Oh, disana, disana ! Jogo !" Tanpa rasa malu, Mahito melepaskan seluruh pakaiannya dan lompat ke kolam air panas.

Saking panas nya mata air itu, airnya mengeluarkan gelembung karena mendidih. Tapi bagi kutukan seperti nya, itu tidak berpengaruh.

Cipratan air mengenai Jogo "Sebagian besar tubuhmu sudah kembali seperti semula, ya." Mahito berenang kearah lain.

Geto yang tiba bersama Mahito, memungut pakaian Mahito yang berserak sembarangan. Meskipun hawa di tempat itu terasa hangat dan pengap, Geto terlihat biasa saja. Dia berjongkok di samping Jogo.

"Begitulah, tempat ini memang nyaman. Jarang ada manusia datang ke sini." Ujar Jogo dengan wajah datar.

"Kekurangan daging tubuh masalah juga, ya. Kualitas pemulihan diri jadi jelek."

Jogo memperhatikan keadaan Mahito dan menyadari sesuatu "Mahito, sepertinya kau pun juga kewalahan, ya."

Mahito membuka matanya, menatap Jogo "Oh, ketahuan ? Soalnya Sukuna dan wadahnya musuh alamiku. Kebetulan saja aku menjadikan seorang bocah sebagai mainanku, tapi ternyata tak berjalan dengan baik. Padahal awalannya bagus. Jadi seharusnya aku memang tidak perlu menggunakan sandera supaya dia membuat perjanjian dengan Sukuna ? Seperti 'Kalau kamu tidak ingin dia terbunuh, serahkanlah tubuhmu itu pada Sukuna.'"

"Tidak, perjanjian itu dibuat oleh diri sendiri untuk diri sendiri. Tak mudah memaksakan perjanjian menggunakan pihak ketiga atau campur tangan pihak ketiga." Tukas Geto dengan nada lembut khasnya.

Mahito menenggelamkan setengah wajahnya sesaat dengan berwajah bete "Dari pada mengubah bentuk tubuhnya, mungkin sebaiknya aku memberikannya luka serius. Dengan begitu, Sukuna bisa memulihkannya memakai teknik pembalik kutukan-."

Mahito teringat pertemuan pertamanya dengan Sukuna.

Mengingat kepribadian Sukuna yang seperti itu, mana mungkin dia sudi membantu Itadori.

Mahito menerka-nerka, apa ada cara lain untuk memancing Sukuna ?

Seketika wajah (name) melintas di pikirannya "Ngomong-ngomong ada yang aneh dengan jiwa milik (name)-chan." Mahito teringat kejanggalan saat Ryoki Tenkai nya di tembus Itadori dan (name) waktu itu.

Siapapun yang masuk ke tekniknya itu, otomatis Mahito menyentuh jiwa orang itu.

"Oh~ Apa kau melihat sesuatu ?" Tiba-tiba saja Geto terlihat sangat tertarik.

Mahito mencoba memutar ingatannya saat kejadian itu "Hmm aku kurang yakin. Karena jiwa Sukuna sangat dominan, aku tidak begitu melihatnya. Tidak seperti penyihir 7:3 itu (nanami), jiwa (name)-chan berbeda.

Seperti...., aku merasakan kehadiran sosok lain ?

Kalau aku menyentuhnya 1 atau 2 kali lagi, aku bisa melihat apa itu. Tapi karena identitas ku terbongkar, aku tidak bisa seenaknya mendekatinya seperti dulu."

Geto mendengarkan penjelasan Mahito seraya menyusun teori-teori yang dia ketahui di kepalanya.

Geto menyentuh dagunya seraya tersenyum misterius "Menarik."

Mahito bangkit dari posisi berenangnya "Jogo. Setelah menyentuh Sukuna aku jadi mengerti, tapi kurasa sebaiknya kita lanjutkan saja sesuai rencana Geto. Sukuna itu sangatlah penting."

Tale of Summoner [Jujutsu Kaisen x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang