Part 34 - Yoshino Junpei

1.7K 334 45
                                    

Vote dulu ayolah~

Warning Typo !

Setelah insiden SMA Satozakura, ditemukan jasad Yoshino Nagi, Ibunda dari Yoshino Junpei di rumahnya, bersama dengan jari kelingking Sukuna yang tak tersegel. Di duga kalau Yoshino Nagi diserang oleh roh terkutuk yang tertarik oleh jari Sukuna.

Tubuh bagian bawahnya hilang sepenuhnya. Tak ada jejak darah yang tertinggal dan terdeteksi di tempat, dan tubuh Yoshino Nagi terbaring di kamarnya. Saat selimutnya diangkat, hanya terdapat kantung es yang tersebar di bawahnya.

"Apa kami hanya membebani saja, Nanamin ? Kamu terluka, kan ? Selanjutnya, ajaklah kami juga. 'Temanku mati, tapi aku tak ada disana. Itu karena aku adalah anak-anak.' Aku tak mau seperti itu." Itadori teringat dengan ucapan kakeknya sebelum meninggal yang berkata agar menolong orang lain.

"Bagaimanapun juga kami ini penyihir jujutsu. Tolong lebih andalkan kami, Kenny !"

Itadori dan (name) sedang berseteru dengan Nanami perihal kelangsungan misi mereka. Saat mereka tenang-tenang saja bersama Yoshino, diam-diam Nanami bertarung melawan kutukan tak terdaftar. Mereka tidak diam saja saat mendengar informasi itu, tentu saja mereka ingin bertarung bersama Nanami.

"Tidak bisa. Seperti yang kalian ketahui, roh terkutuk campuran ini menggunakan manusia yang diubah. Ada orang-orang yang tak bisa diselamatkan lagi. Selama kalian bekerja di bidang ini, akan tiba waktunya disaat kalian harus terpaksa membunuh seseorang. Tapi itu bukanlah sekarang." Tak sekalipun Nanami menatap keduanya saat berbicara.

Dia sengaja tidak ingin keduanya ikut karena Nanami ingat wajah Itadori dan (name) saat tahu kutukan yang mereka bunuh di bioskop waktu itu dulunya manusia.

Mental dan hati mereka belum siap.

Napas Itadori tercekat, matanya berkaca-kaca. Ucapan Nanami mengingatkannya dengan ucapan Yoshino.

"Apa kalian pernah membunuh seseorang ?"

"Tapi suatu hari nanti kalian harus melawan penyihir jujutsu yang jahat kan ? Saat itu, apa yang akan kalian lakukan ?"

(name) menggigit bibir bawahnya frustasi. Sebagai penyihir, dia akan terjebak lagi di situasi tersebut. Pikirannya masih terlalu simple. Sekarang dia seperti sudah mempersiapkan diri tapi jika dia di situasi yang asli, belum tentu pikirannya mau bekerja sama dengannya.

Padahal saat insiden di bioskop waktu itu, hati dan mentalnya sudah terguncang.

"Tolong mengertilah. Karena kalian masih anak-anak, karena kalian penyihir muda, kalian lah yang akan menggantikan kami di masa depan kelak. Menjadi anak-anak itu bukanlah dosa. Aku ingin kalian terus mengawasi Yoshino Junpei." Nanami langsung mengakhiri percakapan dengan berlalu pergi meninggalkan Itadori dan (name).

----------------------

Gumpalan hitam muncul di langit SMA Satozakura pagi itu. Beberapa murid ada yang melihatnya tetapi mereka acuh karena tidak tahu benda apa itu.

"Yang muncul dari kegelapan, lebih kelam dari kegelapan. Sucikanlah pendosa ini." Gumpalan hitam itu rupa nya tudung yang di pasang Mahito. Mengetahui apa yang akan dilakukan Yoshino, dengan senang hati Mahito memberikan bantuan.

"Oh, aku berhasil."

Langit yang cerah berubah menjadi seperti langit malam.

Geto melihat persiapan Mahito "Terima kasih, Mahito. Aku tidak bisa membiarkan ada bukti apapun yang tertinggal. Lalu apa efek dari penghalangnya ?"

"Mereka tidak bisa keluar dari dalam. Beberapa bisa masuk dari luar, tapi hanya orang-orang yang memiliki energi terkutuk yang lemah. Ini adalah penghalang tak terdaftar di wilayah sipil."

Tale of Summoner [Jujutsu Kaisen x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang