Part 43 - Putus

2K 273 64
                                    

Yok ramaikan cerita saya~

Warning Typo !

"Jadi intinya, banyak yang terjadi dan ada korban jiwa juga, tapi bagaimana ? Mau dilanjutkan ?" Semua murid Tokyo maupun Kyoto (tanpa Mechamaru) di kumpulkan untuk membahas kelanjutan acara pertarungan persahabatan mereka.

Itadori melipat tangan di depan dada nya, dahi nya mengerut akibat terlalu berpikir "Aku tidak tahu harus menjawab bagaimana. Menurutmu bagaimana, (name)-chan ?"

(name) tersenyum kaku "Jangan tanya aku. Aku saja tidak berpartisipasi di acara ini."

Tiba-tiba Todo bersuara "Tentu saja. Kita lanjutkan."

Itadori merinding saat melihat Todo. Sepertinya dia menyimpan trauma semenjak Todo menganggapnya saudara sepihak.

"To-Todo !" Perlahan Itadori berdiri di belakang (name) menjadikan gadis itu perisai nya. Tapi karena (name) lebih pendek darinya, percuma Itadori bersembunyi.

*Note : Tinggi badan (name) versi saya , kayak cewek kebanyakan ya, tapi jika di bandingkan sama Inumaki, mungkin mereka beda tipis wkwkwk

"Alasannya ?" Kalau Gojo sih mau nya acara tetap di jalankan tetapi tentu saja keputusannya sulit di terima oleh pihak sekolah.

Jika para murid setuju, maka pihak sekolah tidak bisa menolak lagi.

"Pertama, hanya mereka yang punya hubungan dengan para korban yang berhak berduka. Bukan tempat kita ikut campur. Kedua, kalau memang ada korban jiwa, itu malah memperkuat alasan kita supaya bisa jadi lebih kuat. Kekuatan yang didapat datang dari akumulasi hasil. Merasakan kekalahan dan mengecap kemenanganlah yang membuat kita terus berkembang. Yang paling penting adalah harus ada hasilnya."

Mendengar penjelasan Todo, Miwa berbisik ke Mai "Todo-senpai ternyata bisa diandalkan, ya." Miwa terlalu menganggap serius ucapan Todo.

"Sangat bisa soal kesintingannya." Balas Mai tanpa khawatir dengan Todo yang duduk di depannya.

Yang ada Todo semakin percaya diri "Ketiga, saat siswa merasa tidak bisa mengerahkan kemampuannya yang sesungguhnya, mereka akan terus terbayang-bayangi sampai mati."

"Umurmu berapa, sih ?" Gojo keheranan.

Meskipun begitu, pendapat Todo di terima oleh semuanya "Aku tidak keberatan." Ucap Fushiguro.

Satu persatu murid pun sependapat.

"Lagian, kami juga yang akan menang." Sambung Kugisaki.

"Memang terdengar bodoh, tapi ada benarnya." Ucap Kamo.

Nishimiya meringis melihat keadaan Kamo yang kepalanya terbalut perban "Kenapa Kamo-kun tidak istirahat saja ?"

(name) tahu kalau Kamo pasti berpikir keadaannya masih baik-baik saja. Dan dia menuntut diri nya karena dia calon kepala klan.

"Sepakat." – Panda.

"Shake." – Inumaki mengangguk.

"Pasangan pertarungan individunya mau di undi saja ?" Tanya Maki.

Mendapat pertanyaan Maki, Gojo kebingungan "Eh ? Tahun ini tidak ada pertarungan individu, lo."

Sekarang seisi ruangan kebingungan di buat Gojo.

Mereka baru mendengar hal ini.

Yah mengingat di hari kedua event biasanya acara pertarungan individu.

"Aku benci rutinitas, sih. Tiap tahun, kami masukkan metode kompetisinya di kotak ini dan membukanya saat hari H." Gojo memberikan sebuah kotak undian pada (name).

Tale of Summoner [Jujutsu Kaisen x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang