6Q: Kau Datar, ya?

1.6K 156 13
                                    

6Q

Kau Datar, ya?

*****

Mulutku terbuka dan mataku langsung berair. Segera saja sebelah tanganku menutup mulut karena menguap. Hari ini aku mengantuk sekali ...

Setelah pulang jalan-jalan kemarin malam, orangtuaku sangat cemas. Karena cemas yang sudah melewati batas, mereka dengan teganya menghukumku untuk mencuci pakaian! Pada malam hari! Tanpa mesin cuci! Karena itulah, aku tidak cukup tidur karena pakaian yang dicuci banyak sekali sehingga aku mengantuk sekarang.

Kakiku melangkah malas memasuki lorong, koridor, dan kini tiba di bawah tangga menuju lantai dua. Kepalaku mendongkak dengan pandangan buram karena sudah mengantuk berat. Setidaknya aku harus masuk ke kelas dan tidur. Ya, harus bisa!

Sekitar lima anak tangga sudah aku naiki dan rasanya seperti mendaki gunung! --- walaupun aku belum pernah mendaki gunung. Tapi, rasanya sangat melelahkan dan terasa berat sekali---

Buk!

-*-*-*-

Mata beriris kuning itu melebar. Seorang gadis terbaring di dasar tangga karena ketidaksengajaannya yang telah menyenggol bahunya hingga dia jatuh. Dan parahnya lagi, gadis itu sangat dikenalinya! Manager di klubnya!

Teriakkan para gadis dari atas tangga perlahan mendekat. Mereka berteriak seperti mengejar artis dan terhenti ketika melihat sang idola membungkuk ke gadis yang pingsan tadi.

"Ryo? Apa yang terjadi?" tanya salah seorang di antara para gadis cantik tersebut.

Ryo gugup lalu menelan ludah, "A---Aku tak sengaja menabraknya. Aku akan ke ruang kesehatan."

Ryo segera menggendong tubuh Reika yang tak sadarkan diri. Tindakkan heroik Ryo berhasil membuat para fans-nya berteriak kagum. Dia sempat tersenyum sebelum meninggalkan mereka.

"Aw! Ryo hebat sekali!"

"Bertanggung jawab!"

"Aku juga mau digendongnya!"

"Hei, kalian," panggil seseorang yang perlahan mendekat ke para fans Ryo dan mereka segera menoleh.

Lima orang gadis cantik mendekati segerombolan gadis tadi. Salah satu di antar mereka berpenampilan paling mencolok dengan rok lebih pendek dari batas yang ditentukan, rambut cokelat sepunggung yang bergelombang dicat merah pada ujungnya, serta make up lumayan tebal namun terkesan seksi. Empat gadis di belakangnya juga sama-sama cantik, menawan, serta elegan.

"Ada apa, Cally?" salah seorang fans Ryo bertanya.

"Aku hanya memperingati kalian. Hati-hati pada gadis itu," ujar gadis mencolok tersebut.

"Memangnya ada apa?" tanya yang lain.

Cally tersenyum meremehkan, "Kalian tak tahu? Dia Manager Klub Basket. Digo sudah diambilnya. Mungkin sekarang Ryo lagi."

"Digo sudah diambil?"

"Ya. Kami melihat mereka sedang kencan di salah satu kafe kemarin," ujar Cally berpura-pura sedih.

"Ow ... Cally. Kami mengerti perasaanmu. Sebagai fans Digo, pasti kau kesal, kan?" celetuk gadis yang lain.

"Maka dari itu, kusarankan cepatlah menyingkirkan gadis itu sebelum terlambat!"

Sudut bibir Cally terangkat. Hanya dia dan Tuhan saja yang tahu apa maksud dari senyuman itu.

-*-*-*-

Tanganku terangkat untuk mengusap mata. Aku perlahan bangun kemudian bersandar di kepala ranjang. Ah ... aku tidur nyenyak sekali.

Tunggu. Apa? Tidur?

Me And The Baby Blue BoyTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon