25Q: Me & The Baby Blue Boy

1.7K 122 30
                                    

Ini... Ini... Hueeee!!! Udah nggak kerasa sampai bagian ini TAT ! Ru merasa terharu karena akan berpisah dari Reika dan Kuroko T-T !

Yap! Ini part terakhir. Terima kasih banyak sudah membaca cerita ini sampai akhir \( ><)/ !
Terima kasih yang sudah memberikan komentar!
Terima kasih yang sudah mem-follow Ru!
Terima kasih juga bagi orang-orang yang terlibat dalam pembuatan cerita ini, Ra-neechan!

Mohon maaf bila tidak memuaskan!
Mohon maaf bila Ru pemaksa (pemaksa banget malahan)!

Terima kasih banyak \ XD / !
Maafkan Ru m(_ _)m !
Dan sampai jumpa di cerita lainnya ;) !

Ru akan terus berusaha (9^O^)9 !
----------

25Q

Me & The Baby Blue Boy

*****

Hujan lebat mengguyur kota. Cuaca berubah menjadi sejuk. Aku memeluk lutut, menatap ke luar jendela sambil menghela napas. Ponsel di tangan kuputar-putar, menunggu balasan pesan yang tadi kukirim.

Ponselku bergetar menandakan pesan masuk. Bibirku terangkat. Kuroko membalas pesanku!

Tidak.

Aku menghela napas, kecewa karena pesan itu dari Tsuki. Aku semakin kecewa saat membaca pesannya.

'Besok Minggu sepertinya tidak jadi jalan pagi. Malam ini saja hujan lebat, pasti besok becek. Maaf, ya?'

Aku membalas pesannya. Tak lama kemudian ada pesan dari Aika-senpai.

'Maaf, Reika-chan. Besok aku sibuk.'

Lalu pesan Chiyo-senpai dan Kaho-sepai yang berisi kurang lebih sama.

Tadi aku mengirim pesan pada Kuroko, mengajaknya untuk jalan pagi besok. Namun tidak ada jawaban apapun darinya. Akhir-akhir ini dia jarang menelepon atau mengirim pesan padaku.

Ingatanku berputar pada kejadian kemarin. Apa Kuroko ingin menciumku? Wajahku merona ketika mengingatnya. Bagaimana... jika benar-benar terjadi, ya? Aku belum pernah berciuman sama sekali. Jika dia melakukannya, dia akan menjadi orang pertama... ah! Sudahlah! Aku tidak mau memikirkannya lagi. Wajahku tidak berhenti merona bila membayangkan hal seperti itu. Seperti orang mesum saja!

***

Seperti biasa, aku memakai kaos, jaket ungu gelap favoritku serta celana legging hitam untuk jalan pagi hari ini. Jalan pagi pada hari Minggu sudah menjadi kebiasaanku. Selesai menguncir rambut, aku turun ke lantai bawah. Mom sedang memasak sarapan tapi aku hanya mengambil roti lapis sebelum memasang sepatu.

"Mom, aku pergi dulu," kataku membuka pintu.

"Hati-hati!" balas Mom dari dapur.

Aku keluar dari apartemen kemudian menarik napas panjang-panjang. Pagi hari ini sungguh cerah walaupun sedikit sejuk akibat hujan semalam. Aku melakukan pemanasan sejenak sebelum berlari pelan mengitari daerah sekitar. Aku sendirian karena Reina tidak berniat untuk hari ini.

Aku berhenti sejenak untuk memasang earphone kemudian melanjutkan jogging. Keringatku hanya keluar sedikit namun aku mulai merasa lelah. Pepohonan di sekitarku masih berembun, burung-burung berkiauan, orang-orang tidak begitu ramai seperti biasanya. Aku memutuskan untuk ke lapangan basket taman.

Perkiraanku benar. Lapangan basket terdapat genangan air. Akan sulit bila bermain di sini, kan? Tak hanya lapangan, bangku cadangan pun basah. Aku menghela napas. Pagi hari ini cukup membosankan.

Me And The Baby Blue BoyWhere stories live. Discover now