Bab 6

36.2K 1.6K 36
                                    

Assalamu'alaikum

Gimana kabarnya? Alhamdulillah baik ya.

Jangan lupa vote juga komennya ya bantu share juga ☺️

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

••Jika Allah mengabulkan do'amu, maka kamu harus bahagia, dan jika Allah tidak mengabulkan do'a mu, maka kamu harus lebih bahagia.
Karena yang pertama adalah pilihan mu, dan yang kedua adalah pilihan Allah.••

~Ali bin abu Thalib.

~Ali bin abu Thalib

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___________


Arsyad kini memasuki kelasnya, menundukkan pandangan ketika di depannya sudah di hadang oleh tiga perempuan, resiko ketika Arsyad meminta untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi yaitu, kuliah.

"Ada apa?" Tanya Arsyad sembari terus menunduk, berkali kali juga di dalam hatinya dia beristighfar.

"Kenapa nunduk terus, gue lebih cantik loh dari lantai," ucap salah satunya.

"Lantai lebih cantik dari kalian," jawab Arsyad datar.

Tiara fruva. Gadis itu berdecak, menghentakkan kakinya kesal. Sudah lama sekali dia menyukai sosok Arsyad, tapi sayangnya laki- laki itu enggan melihatnya.

"Sok alim!!" Kesalnya lalu pergi meninggalkan Arsyad, di ikuti oleh kedua temannya.

"Astaghfirullah," melihat ketiga gadis itu sudah pergi, Arsyad menghela nafas panjang.

"Syad!" Panggil seseorang dari belakang sembari berlari.

Mendengar itu Arsyad tersenyum, menunggu kedatangannya yang tengah berlari kearahnya.

"Tumben siang?" Tanya Arsyad.

"Biasalah nungki dulu bareng satpam di luar."

"Pulanglah, yakali nungki bareng kalian."

Arsyad terdiam sesaat ketika mengingat ucapan gadis yang berkali-kali tertangkap ingin kabur dari pesantren, kenapa hatinya berdetak kencang hanya mengingatnya.

"Diem diem Bae!"

"Yuk lah duduk Ka," Ajak Arsyad kepadanya.

Adiraka mengangguk, merangkul bahu Arsyad lalu berjalan menuju kelasnya, pertemanan mereka cukup lama, Adiraka juga Arsyad di pertemukan saat masuk kesekolah menengah, mereka bukan hanya di pertemukan biasa, tetapi menjadi sahabat hingga sekarang.

****

Siang ini Azalea hanya uring-uringan di kamarnya, dia malas jika harus di pertemukan dengan pembelajaran di pesantren ini, melihat kearah jam, dimana sudah menunjukkan pukul sebelas, hanya tinggal menghitung menit, dia harus mengantri lebih dulu jika harus mandi.

ARSYAD DAYYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang