Bab 38

29.7K 1.3K 36
                                    

Assalamu'alaikum.

*
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ مُحَمد

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Cintai sewajarnya, jika kamu tidak mau sakit hati seterusnya. Karna Allah tidak menyukai sesuatu yang berlebih-lebihan

~arsyaddayyan.

________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

________________


Satu Minggu sudah berlalu, namun hubungan umi Yulia dengan Azalea masih saja renggang, hanya ada sedikit pembicaraan di antara keduanya, siang ini setelah melakukan solat dhuhur waktunya Azalea menyetor hafalan satu juznya.

Azalea nampak ragu, bahkan dirinya hanya diam saja di pinggiran kasur, ragu untuk bertemu dengan umi Yulia, juga tentang hafalannya yang mungkin saja akan banyak kesalahan dalam makhorijul hurufnya.

"Kenapa ay?" Arsyad kini keluar dari dalam kamar mandi, bingung melihat Azalea yang hanya diam, sedangkan Azalea sudah dari tadi, yang mengatakan akan bertemu dengan umi Yulia.

"Gimana kalo salah semua?"

"Cuma sedikit yang salah kok, umma gak bakalan tau."

Benar kata Arsyad, karna sebelum menyetor hafalannya kepada umi Yulia, Arsyad terlebih dahulu mengamati bacaan Azalea, bahkan selama satu minggu penuh.

"Umi belum maafin aku."

Arsyad mengelus rambut panjang Azalea. "Segera, mau aku antar ke umma?"

Azalea menggeleng, dia malu jika salah nanti di hadapan Arsyad.

"Bismillah dulu."

Kali ini Azalea mengangguk. Memakai kerudungnya lalu melangkah pergi meninggalkan Arsyad.

Melihat umi Yulia yang kini duduk di ruang tamu, bahkan mungkin sudah menunggu dirinya, Azalea berjalan menuju umi Yulia, lalu menyalaminya.

"Sudah hafal?"

"Insyaallah sudah hafal umi."

"Ina, tolong panggilkan ustazah Namira, juga ustazah Salwa."

Santriwati yang kebetulan bertugas menyapu di depan Ndalem itu mengangguk. "Iya umi."

"Karna menghafal juz satu adalah hukuman, maka Namira, juga Salwa harus ada, dan mengamati bacaan kamu."

Azalea meneguk ludahnya kasar, dia pikir hanya umi Yulia saja yang akan mendengarkan bacaannya.

"Assalamu'alaikum, umi memanggil kita?" Namira juga Salwa kini masuk lalu menyalami umi Yulia.

"Waalaikumsalam. Iya, Azalea ingin menyetor hafalannya, silahkan duduk."

ARSYAD DAYYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang