Bab 9

32.8K 1.7K 43
                                    

Assalamu'alaikum apa kabar?
Jangan lupa vote juga komen di setiap paragraf, bantu share juga.

*

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ وَأَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ
(Almar'u ma'a man ahabba wa-anta ma'a man-ahbabta)

“Seseorang akan bersama dengan orang yang ia cintai. Dan engkau akan bersama orang yang engkau cintai.”

(HR Tirmidzi.

____________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

____________

Nampaknya pagi ini semua santri putri terlihat begitu sibuk, mereka masing masing menyiapkan kursi plastik untuk di sejajarkan di halaman pesantren, menata panggung kecil, untuk acara sambung ayat nanti malam.

Bahkan sudah ada beberapa santri yang menunggu di depan gerbang, menyambut kedatangan santri dari pesantren lain.

"Nanti Neng Kayra dateng pasti ya, masyaallah kalo liat wajah neng Kayra itu bawaannya adem banget."

"Mana katanya idaman Ning Kayra ustadz Arsyad," jawab Yani sembari membuat bunga dari kertas berwarna.

"Cocok kali mereka, sama sama Masyaallah-Nya."

"Anak kiyai Kholik masyaallah banget emang," Timpal Fia.

"Juga, katanya, Neng Kayra itu sempat mau di jodohin sama ustadz Arsyad, tapi umi Yulia belum setuju, karna dulu itu usia ustadz Arsyad masih lima belas tahun."

"Dua tahun gak ketemu nih, nanti apa kabar pas ketemu ya, yakin banget kalo ustadz Arsyad gak nolak, kalo di jodohi sama neng Kayra," Lanjut Kayla tersenyum.

Salwa hanya terdiam mendengar pembicaraan para santri, dari dulu memang Kayra lah yang selalu menjadi topik paling sempurna jika di sandingkan dengan Arsyad, bukan hanya Kayra, Namira pun selalu di bicarakan karna kedekatan mereka dari kecil, lalu bisakah Salwa dapat kesempatan untuk dekat dengan Arsyad.

"Kayra siapa?" Tanya Azalea kepada Elvira, juga Okta.

"Anak kiyai Kholik dari pesantren Al-Qodri," jawab Elvira.

"Ustadz Arsyad itu populer banget deh udah kayak artis aja."

"Yaiyalah Za, udah tampan, manis, masyaallah adabnya, agamanya gak perlu di ragukan lagi, siapa coba yang gak bakal terpesona."

ARSYAD DAYYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang