Bab 13

36.1K 2.4K 111
                                    

Assalamu'alaikum

Kembali lagi nih ada yang rindu gak sih, sama Arsyad atau Azalea?

Jangan lupa vote, komen di setiap paragraf.

Bantu share dong, biar banyak yang tau, ada pasangan bikin salting hehe...

*

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

نْكَحُ الْمَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ: لِمَالِهَا، وَلِحَسَبِهَا، وَلِجَمَالِهَا، وَلِدِينِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ

"Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Nabi Muhammad SAW bersabda: "Perempuan dinikahi karena empat perkara: karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka pilihlah perempuan yang taat beragama, niscaya engkau beruntung."

~HR Bukhari

__________________


Arsyad menunduk begitu dalam, mengingat di mana Azalea menolak dirinya, Arsyad tidak bisa memaksa, karna semua keputusan ada di tangan Azalea, mencoba untuk berdo'a meminta kembali setujunya, ternyata Allah berkehendak lain, memberi waktu dua hari membuahkan hasil yang manis.

"Muhammad Arsyad dayyan, bersediakah engkau menikahi putriku Azalea Calista."

Mendengar itu Arsyad mengangkat wajahnya, tersenyum lalu mengangguk.

"Saya bersedia."

Pernikahan sederhana yang di lakukan di rumah Azalea, sebelum menerima Azalea memberikan sarat kepada Arsyad juga orangtunya, di mana saat pernikahan mereka hanya di perlukan kehadiran kelurga, juga tetangga Azalea, tidak perlu orang lain, biarkan dulu pernikahan ini menjadi rahasia, Azalea masih ingin menimba ilmu di pesantren sebagai santri bukan istri.

Jika mengingat kemarin saat Arsyad menanyakan Azalea ingin mahar apa, jawaban gadis itu mampu membuat Arsyad, Irsya juga Yulia terpaku.

"Mahar apa yang kamu mau Za?"

"Mahar yang tidak memberatkan ustadz, dan tidak merendahkan ustadz."

"Apa?"

"Aku hanya minta mahar uang dua ratus ribu, ustadz berniat menghitbahku setelah aku hafal Al-kahfi? Maka aku memberikan hadiah 'penerimaan pernikahan ini' karna ustadz sudah menghafal Al-Qur'an 30 juz."

"Mahar yang kamu berikan tidak kurang Za?"

"Insyaallah sudah lebih dari cukup, mendapatkan calon suami seperti ustadz Arsyad, tidak akan membuatku kekurangan apapun."

"Ustadz boleh aku memberi sarat?"

"Aku akan menerima saratnya."

"Biarkan pernikahan ini tidak mewah, dan tidak terlalu sepi, dihadirkan saja keluarga ustadz, dan di sini akan menghadirkan tetangga sebagai saksi, bagaiman umi?" Tanya Azalea kepada Yulia.

"Kami setuju," jawab Yulia.

"Tapi akan ada resiko di pesantren nanti."

"Perlakukan aku sebagai santri Gus."

Rasanya Arsyad tidak salah memilih perempuan untuk di jadikan istri, jawaban Azalea membuat Arsyad terus terpaku.

"Bisa di mulai," penghulu kini mulai membaca do'a, bacaan itu menggema keras hingga terdengar ke kamar Azalea yang berada di lantai dua.

ARSYAD DAYYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang