Bab 31

31.7K 1.6K 66
                                    

Assalamu'alaikum
AD kembali, masih ada yang nunggu kan ya? hehe..

*
*
Langsung Aja.
HAPPY READING 📖📖📖

*
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Dari sekian banyaknya keindahan, hanya kamu, keindahan yang selalu ku jadikan cerita paling membahagiakan."

~Arsyaddayyan.

_____________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____________

Azalea kini mengetuk pintu rumahnya, pandangannya masih terus tertuju kepada wajah tersenyum suaminya, Azalea sangat heran, kenapa suaminya itu tak berhenti tersenyum dari tempat kejadian. Arsyad yang mengatakan tidak kuat berjalan sendiri itu, membuat Azalea harus memapahnya hingga kerumah.

"Assalamu'alaikum, mah."

"Ay, Sebenarnya aku masih kuat jalan sendiri, yang sakit kan bukan kaki."

Mendengar itu, Azalea memukul dada suaminya, lalu segera melepaskan tangan Arsyad dari bahunya.

"Ustad, bohong!!" Kesal Azalea. "Katanya tadi gak bisa jalan! Aku udah panik ustad gak sadar tadi, terus makin panik pas ustad bilang gak bisa jalan! Aku kuatir loh."

"Sebenarnya, suamimu ini hanya kurang perhatian dari istrinya."

"Tapi gak harus bohong juga!"

"Yaudah, maaf ya Khumaira."

Azalea mengerjab berkali-kali, hingga sebuah pintu terbuka, menampakkan seorang laki-laki dengan wajah tampannya.

"Bang, bang Keenan?" Azalea berniat memeluk sepupunya itu, namun sebuah deheman dari Arsyad menghentikan langkah Azalea.

"Ekhem, bukan mahram."

Azalea melihat suaminya lalu mengangguk. "Lupa," ucap Azalea sembari terkekeh pelan.

"Dari mana Dek?" Tanya Keenan mengangkat tangannya untuk mengambil sebuah daun kecil yang berada di kerudung Azalea, namun nihil, sebuah tangan menghentikan aksinya.

"Nama saya Arsyad dayyan. Suami Azalea," Arsyad tersenyum sembari meraih tangan Keenan untuk berkenalan.

Keenan yang mendapatkan pergerakan tiba-tiba itu hanya bisa mengangguk cengo. "Keenan."

Azalea menggigit bibir bawahnya, lucu saja melihat suaminya seperti itu, seakan saat ini Arsyad tengah cemburu.

"Ustad, cemburu?"

Pertanyaan itu membuat Arsyad harus menghela nafas panjang. "Iya, aku cemburu ay, karna kamu sekarang sudah menjadi milikku."

Lagi-lagi Arsyad membuat hati Azalea terasa nyeri, namun Azalea tidak bohong, dia menyukai perkataan manis suaminya.

ARSYAD DAYYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang