Bab.19 tangan kanan

108 7 0
                                    

Malam harinya.......

Lenteracy Cafe sebuah cafe tempat nongkrongnya anak muda. Cafe itu di penuhi dengan anak-anak muda yang sedang berkumpul. Malam ini Celine dkk janjian untuk bertemu di cafe tersebut.

Alora mengeluarkan ponsel nya "tengok nih woii Vionika sama kawan-kawannya." Dirinya menunjukkan foto Vionika yang di penuhi lumpur.

tawa mereka mengundang banyak perhatian , namun mereka tidak mempedulikan nya "HITAM KALI ANJ." Celetuk Atlana

"Ga mampu dia beli lulur makanya pake lumpur selokan." Sengal Queenza

Sementara yang lain tidak dapat berkata-kata sangking lucu nya muka Vionika dkk. Tawa mereka terdengar riuh di dalam cafe.

"Cowok mu."
Ucap Nazeea pada Atlana yang melihat Elvano dkk

"RAKSA ZOEY KIRIM SALAM!!."
seru Queenza yang melihat Raksa

Bugh...

Zoey memukul kuat lengan Queenza "aku ga ada cari masalah Lo kimak!!."

KEESOKAN HARINYA DI SEKOLAH.....

Byuuurrrr......

Tiba-tiba air perasan jeruk yang mereka pesan , membasahi Queenza dan Alora. Mereka sontak terkejut "MAKSUD KAU APA!!." amuk Queenza.

"hahaha ga enak kan di permalukan di tempat umum? rasain tuh." Siapa lagi pelakunya jika bukan Vionika.

"Kasian basah pasti malu banget." Laura ikut menghina Queenza.

"Makan tuh jus jeruk." Vionika melempar kan gelas bekas jus jeruk ke arah Queenza hingga gelas tersebut jatuh dan pecah.

"Malu ga tuh di liatin orang ramai." Sindir Helen

Celine menatap tajam ke arah Vionika dkk. Tangannya mengepal kuat seperti ingin menyalurkan sesuatu. Emosi yang bergemuruh , detak jantung yang begitu kencang.

Duaakk!!

Tanpa aba-aba Queenza menendang perut Vionika.

BRAK!

Vionika terlempar jauh menabrak sebuah meja yang di penuhi makanan. Laura dan Helen ingin membantu Vionika namun gerakan mereka kalah cepat dengan Celine.

BUGH!!

DUAKK!!

Bogeman mentah Celine layangkan kepada Laura. Dan satu tendangan berhadiah untuk Helen. Mereka terjerembab ke lantai dengan pakaian yang sudah kotor terkena tumpahan makanan.

Alora berjalan ke arah Vionika. Bukan hanya jantung Vionika yang berdebar kencang namun , jantung teman-temannya juga berdebar kencang. Mereka takut jika Alora akan membuat Vionika sehancur hancur nya. Alora jika mengamuk tidak segan-segan membunuh orang.

Sebelum Alora , Sherly lebih dulu bertindak. Ia mensejajarkan tubuhnya dengan Vionika. "Tangan mana yang  kau pakai buat nyiram kawan ku?." Tatapan nyalang terus terlihat dari mata Sherly.

Tidak ada jawaban dari Vionika. "Oke kita mulai dari tangan kanan aja." Sherly memegang tangan kanan Vionika dan......

KREEKK!!

"ARGHHH."

suara remukan tulang terdengar begitu mengerikan. Vionika menjerit kesakitan , tangannya seperti mati rasa.

Teman-teman Queenza yang mendengarnya bergidik ngerih. Kali ini Putri berjalan ke arah Laura dan Helen. Putri mensejajarkan tubuhnya dan....

PLAKK!!

satu tamparan keras mendarat di pipi Laura hingga sudut bibir nya mengeluarkan darah.

PLAKK!!

hal yang sama terjadi pada Helen.

Sherly tersenyum miring "jangan pernah berurusan sama KAMI." bisik Sherly di telinga Helen dengan menekankan kata kami.

Mereka pergi dari kantin dan menuju kamar mandi untuk menemani Alora dan Queenza berganti pakaian. Untungnya mereka membawa seragam dua.

Saat jam istirahat , di kantin.....

Saat mereka tengah asik makan , tiba-tiba Ravendra dan Robert menghampiri mereka. "Kalian berenam ikut ke ruang guru!!." Ucap Ravendra

"Mempersulit hidup." Ketus Sherly

"Sekali aja gausah nyusahin orang bisa ga sih." Omel Raksa

"Kalau gamau di susahin mati aja kau." Sarkas Zoey

Keenam remaja perempuan itu beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju ke ruang guru.

Saat tiba di ruang guru , terlihat tiga orang pria paruh baya yang sedang menahan emosi nya. Dan terdapat Vionika dengan tangan yang di perban , Laura dan Helen juga bersama ayahnya.

Ayah Vionika beranjak dari tempat duduknya ingin memukul Queenza. Namun , mustahil untuk melukai dirinya. "Anda mau saya patahin tangannya?."

"Maaf pak jangan buat keributan di sini."
Ucap Bu Sandra

Bu Sandra selaku kepala sekolah SMA Gold Garuda mempersilahkan keenam manusia absurd itu untuk duduk. "Bisa kalian ceritakan bagaimana kronologi nya?."

"Tanya aja sama mereka." Ketus Celine

"Dasar anak tidak punya sopan santun!!."
Geram ayah Laura

PLAK!

"ini balasan karena kamu berani menampar Laura." Darah segar mengalir dari sudut bibir Celine.

Grepp!!

Terpancing emosi , zoey sontak mencengkram kuat kerah baju ayah Laura. "Mau saya bunuh atau bunuh diri sendiri?." Mata zoey menatap tajam ke arah ayah Laura

"Mohon tenang , masalah ini bisa kita selesai kan secara kekeluargaan." Ucap Bu Sandra 

"tidak bisa buk , saya yang paling banyak menyumbang di sekolah ini saya juga CEO , tetapi mengapa anak saya terluka di biarkan saja?." Ayah Vionika tidak terima

Celine dan Sherly memutar bola matanya malas ayah Vionika. Rasanya mereka ingin sekali muntah mendengar penuturan ayah Vionika.

"HAHAHA." tawa renyah keluar dari mulut keenam manusia absurd itu.

"CEO yah? Tapi kok ga punya tata Krama." Cetus Queenza

"Hahaha lucu , sifat kek anak TK jadi CEO mau jadi apa perusahaan nya." Timpal Alora yang di akhiri dengan tawa

"Ibaratnya gini wirr , bapak kau CEO tapi ga punya tata Krama dan ga berwibawa." Di lanjutkan dengan Zoey

"Memalukan." Cetus Sherly tanpa basa-basi

Wajah nya merah padam seakan ingin menghajar Keenan manusia absurd itu.

Yang penasaran sama kelanjutan nya pantengin terus ya guys 😍
Jangan lupa vote and komen 🤩🌟
Happy reading 😍🙌🏻

Circle Bar-Bar [END]Where stories live. Discover now