Bab.50 tidak ada yang bisa merubah takdir

88 6 2
                                    

1 tahun berlalu.

Rasanya baru kemarin memakai baju putih abu-abu. Rasanya baru kemarin melaksanakan MOS. Waktu berjalan begitu cepat , setahun sudah berlalu. Hari ini merupakan hari kelulusan siswa siswi SMA Gold Garuda setelah angkatan yang kemarin.

Daftar nama siswa siswi yang mendapatkan nilai tertinggi:
PUTRI GHAZIYAH LAVISKA : 95
CELINE NATHALIE BIMANTARA : 90
QUEENZA HAZLE CARLOTA : 80
SHERLY ACAVELA DEZIANA : 70,5

"AAAAA SELAMAT NILAI KALIAN TINGGI!!!." Gressida memeluk Putri dengan erat. Merasa bahagia melihat sahabatnya mendapatkan nilai tinggi

"Selamat ya Cell , nilai mu tinggi." Ujar Meeya memeluk Celine dengan erat.

"Nilai mu tinggi zaa , congrats." Atlana menepuk pundak Queenza dua kali

"Sherly , nilai mu juga tinggi , congrats bebb." Celine memeluk Sherly dengan tersenyum tetapi tanpa sengaja air matanya menetes

"Apa gunanya nilai tinggi kalau nyawa taruhannya." Cetus Putri lalu pergi dari depan papan pengumuman itu.

Taman belakang sekolah tempat ternyaman saat ini. Sedikit dapat mengobati rasa rindu mereka terhadap Alora dan Zoey. "Pohon jambu yang di panjat Alora sama zoey sekarang berbuah lebih banyak dari kemarin." Ujar Queenza

"Liat pohon mangga itu saksi bisu kebahagiaan kita." Lanjut Celine

"Ngga kerasa ya kalian udah pergi setahun yang lalu. Mana janji kalian buat lulus bareng-bareng. Kalian pembohong yang pernah ku temui." Putri tertawa hambar di akhir kalimat nya

"Zoey , lor , tugas kami udah selesai di sini. Aku harap kalian bisa liat ya dari langit sana. Kalau kalian ada di sini pasi bakal rame." Sherly menatap ke arah langit yang cerah seakan berbicara dengan Alora dan Zoey

"Katanya mau sholat bareng , ini aku udah bisa. Ayo kita sholat ke masjid bareng-bareng." Tutur Celine. Sejak sadar dari koma nya kemarin ia mendapatkan hidayah untuk mualaf.

"Jangan sedih nanti mereka sedih." Mata Gressida berkaca-kaca.

"Gimana kalau kita ke makam sama ke sungai?." Atlana memberikan tawaran

"Boleh." Balas Queenza setuju. Di angguki yang lainnya juga.

Tanpa mengganti pakaian mereka langsung pergi ke pemakaman. Setelah menempuh perjalanan sekitar satu jam akhirnya mereka tiba di pemakaman umum.

Pemakaman terlihat ramai Banyak orang yang datang mengunjungi keluarga mereka yang sudah pergi ke sisi Tuhan yang maha kuasa. Senyum gadis-gadis itu merekah sempurna. Rasa bahagia menyelimuti hati mereka.

Celine tersenyum melihat lembar ijazah yang di bawanya. "Nilainya bagus." Gumam Celine. Sementara yang lainnya membawa bunga mawar merah kesuksesan Alora. Sesuai perintah Celine pemilik sekolah SMA Gold Garuda. Ijazah Alora dan Zoey di keluarkan meskipun waktu belajar mereka hanya dua tahun.

"Darren ngga ke sini Zaa?." Tanya Gressida pada Queenza yang berada di sampingnya.

"Lagi nunggu Alister di bandara." Jawab Queenza. Yapss sudah satu tahun yang lalu cowok-cowok itu meninggalkan Indonesia. Mereka melanjutkan kuliah di luar negeri.

Setelah berjalan sekitar lima menitan , mereka tiba di makam Alora. Makam itu terlihat sangat hijau karena di tumbuhi rumput yang sangat indah.

"Liat makam nya Alora cantik." Ujar Meeya yang kagum melihat makam Alora yang sangat indah.

Sherly tersenyum melihat bunga mawar merah yang hidup di samping kanan kiri batu nisan mendiang Alora"Bunga yang di tanam Darren hidup subur."

"Cantik kaya orang nya." Putri pun ikut tersenyum melihat bunga mawar yang begitu segar. Mereka menaburkan bunga di atas makam Alora secara bergantian.

Circle Bar-Bar [END]Where stories live. Discover now