Bab.42 dendam

56 6 0
                                    

Berhubung orang tua Atlana masih belum pulang. Jadi mereka memutuskan untuk menginap lagi di rumah Atlana hingga orang tua Atlana pulang. Sama seperti semalam , Daisha dan meeya tidak ikut. Mereka saat ini berada di teras rumah Atlana , menikmati indahnya bintang-bintang yang ada di langit.

"HAII GUYSSS!!." Teriak Putri. Ia dan Celine baru saja pulang dari minimarket untuk membeli camilan.

"Banyak bacot kau." Sarkas Zoey tanpa memandang kakak sepupunya itu.

"WOII TAU GAA!!!." Teriak Nazeea. Ia berlari ke arah Atlana dkk. Setelah sampai ia buru-buru membuka perekam suara nya.

"Dengerin coba." Ujar Nazeea. Membuat semua temannya mengerutkan keningnya.

'ikutin kemanapun mereka pergi , mereka selalu berkeliaran. Saya akan terus memantau dari sini. Kalau dapat , siksa!! Sampai mereka meminta untuk di bunuh. Kalian harus lebih cepat daripada laki-laki itu. Ingat tiga perempuan!! Dan jangan sampai ketahuan siapapun!!.'

'malam ini saya akan datang. Kita lakukan malam ini. Mereka Sedang berada di rumah temannya , tanpa pengawalan laki-laki itu. Pastikan perkiraan yang tepat atau kita yang akan mati.'

"Suara Daisha kan?." Tanya Sherly memastikan. Nazeea mengangguk dengan cepat.

"Jadi dia yang punya rencana ngebunuh kita?." Putri tidak menyangka jika Daisha akan berbuat seperti itu kepada temannya sendiri

"BANGSAT!!!." umpat Zoey terpancing emosi. Siapa yang tidak emosi jika sudah begini?

Gressida menghela nafas panjang "Ga nyangka ya kayaknya selama ini baik-baik aja. Dia juga di depan kita baik tapi di belakang kok gitu ya." Ucap nya di akhiri dengan tawa hambar

"Lagian kalau mau ngebunuh , datang kesini  bawa pisau langsung ngapain mempersulit hidup nyusun rencana." Ujar Alora lalu pergi masuk ke dalam rumah

"Emang masalah kita sama dia apa?." Tanya Atlana bingung , sebab selama ini mereka baik-baik saja.

"Dia suka sama Ravendra , Alister." Jawab Nazeea

Putri mengerutkan keningnya."Kenapa yang di incar nya aku , Sherly , Alora?."

"Ya ngga mungkin lah dia langsung nyerang Celine apalagi Queenza. Secara kan ga mudah buat nyerang orang dua ini. Makanya dia nyari sisi lemahnya." Jawab Nazeea panjang lebar

"Cukup tau." setelah mengatakan itu Sherly pergi menuju ke dalam rumah untuk tidur

"DAPAT KU BUNUH DIA BESOK." Tangan zoey terkepal kuat , jika Daisha ada di dekatnya mungkin sudah terkapar lemah. Dengan emosi ia berjalan masuk ke dalam rumah.

"Yaudah lah aku mau masuk dulu , kebelet." Ujar Nazeea lalu melangkah pergi

"Ayok Loh masuk , ngapain di luar malam-malam." Ajak Atlana

Putri dan Alora bangkit dari duduknya "kalian ga masuk?." Tanya Putri karena melihat Queenza dan Celine yang masih duduk santai di teras rumah.

"Duluan aja ntar kita nyusul." Jawab Queenza yang di angguki oleh Putri.

Sekarang hanya tersisa Celine dan Queenza di teras rumah. "Ada yang aneh ga sama rekaman suara tadi?." Tanya Celine to the point. Memang dari tadi pertanyaan itu yang ingin ia lontarkan namun ia urungkan. Ia juga sengaja tidak menyela pembicaraan Teman-teman nya.

"Aneh. Daisha mau nge bunuh temannya sendiri. Dari situ aja udah aneh kan? Bahkan tanpa sebab. kita kenal dia itu bukan sehari dua hari tapi udah bertahun tahun dan kita tau sifat asli dia. Orang modelan Daisha nge bunuh temannya sendiri itu mustahil." Jawab Queenza panjang lebar

Mereka berdua menatap ke arah langit. Wajah mereka memang terlihat tenang , namun tidak dengan pikirannya."percaya atau ngga itu bukan ke arah kita. Besok cari tau lebih dalam lagi tentang masalah ini. Sekarang buat laporan dulu." Celine mulai membuka laptop nya untuk menyiapkan tugas mereka sebagai ketua OSIS dan wakilnya

"Di mabuk laporan." Dengan malas Queenza membuka laptopnya. Wajahnya sudah seperti baju yang tidak di setrika.

"Muka mu kek opet." Celetuk Celine. Tanpa berpikir dulu sebelum berbicara.

Queenza ingin melayangkan tangannya "Tabok juga nih."

"Gamau sih tangan kau bau belacan." Celetuk Celine dengan wajah tanpa dosa

★★★★★


Sedari tadi Zoey dkk nya terus berpindah tempat dari yang awal nya di kelas , ke taman belakang , gazebo sekolah hingga mereka ke kantin. Daisha terus saja mengikuti kemanapun mereka pergi. Sejujurnya dia juga bingung mengapa Teman-temannya menghindar darinya.

"Kalian kenapa , aku ada salah apa sama kalian?." Tanya Daisha

Grepp!!

Zoey bangkit dari duduknya dan mencengkram kuat leher Daisha. Hingga kuku-kukunya yang tajam perlahan menembus kulit Daisha. "SETELAH KAU MAU NGEBUNUH ALORA , SHERLY , PUTRI. KAU MASIH NANYA APA SALAH MU!!!." Zoey meninggikan nada bicaranya. Matanya menatap nyalang Daisha.

Hal itu berhasil mencuri perhatian banyak murid. "Apa maksud kalian? Siapa yang mau bunuh kalian?." Wajah Daisha terlihat pucat karena kekurangan oksigen. Bukannya melepas , zoey justru menguatkan cengkraman nya.

"STOP!!." teriak Queenza. Dengan susah payah ia dan Celine melepaskan cengkraman Zoey. Zoey terus menguatkan cengkraman nya tanpa menghiraukan Celine dan Queenza

"lepas atau keluar dari sekolah." Ancam Celine masih dengan mata yang menatap tajam.

BRAKK!!

Bahkan tanpa rasa kasihan , zoey melempar kan Daisha hingga menabrak sebuah meja. Alora membalikkan badannya "kalau mau orang itu ambil aja gausah segala nyusun rencana buat ngebunuh kami." Matanya terlihat malas untuk menatap Daisha

Mereka benar-benar kecewa dengan sikap Daisha. "Gausah pasang muka melas. NAJIS!!." Cetus Sherly yang bahkan tak memliki rasa kasihan lagi terhadap Daisha

"LANJUT DONK SERU NIH!!!." teriak Vionika

"PAKE SEGALA DI LERAI LAGI MENGGANGGU KALI." timpal Helen

"DI TUNGGU PART DUA NYA!!." Laura bersuara

"Lanjut donk kak."

"Lanjut."

"Kok udah sih lanjut lah kak."

"DIAM!!." Bentak Queenza membuat semua orang yang ada di kantin terkejut. Tadinya Queenza ingin mengantarkan Daisha ke UKS namun , Reva dan Melly sudah datang bersama anggota OSIS bagian kesehatan.

"Hati-hati bawa nya jangan lupa di obatin." Ujar Queenza yang di angguki oleh Reva , Melly dan anggota lainnya.

"Kalian pun ntah apa loh ngebela dia. Biarkan aja dia tadi mati , geram kali aku nengok nya. Muka-muka anjing ya gitu." Geram Zoey. Dengan memukul meja yang ada di depannya.

"Dengan cara kek gini kau cuman memperkeruh suasana." Sarkas Celine

"DIAM LAH KAU!!." Zoey meninggikan nada bicaranya.

"JANGAN EGOIS JADI ORANG!! SELAIN MEMPERKERUH SUASANA SECARA GA LANGSUNG KAU JUGA MENGANCAM NYAWA KAWAN MU SENDIRI!!." Celine sepertinya mulai terpancing emosi. Nada bicaranya bahkan lebih tinggi dari zoey.

"Cell udah Cell." Agar tidak memperkeruh suasana Queenza membawa Celine untuk pergi.

Sejak mendengar rekaman tadi malam. Zoey mulai memiliki dendam kepada Daisha. Bahkan temannya yang lain juga terlihat enggan untuk berteman lagi dengan Daisha.

*****
Kalau cerita ini menarik menurut kalian jangan lupa di vote dan komen ya guys🤩🌟
Terimakasih❤️

Circle Bar-Bar [END]Where stories live. Discover now