Bab.45 tidak asing di telinga?

46 6 0
                                    

Seluruh lampu mendadak mati , anehnya hanya lampu di gedung sekolah yang mati. Lampu jalan , lampu rumah-rumah tidak ada yang mati sama sekali. Berkali-kali Sherly menekan saklar lampu tetapi tetap saja tidak mau menyala.

"Kenapa cuman lampu sekolah yang mati." Ucap Putri bingung

"Perasaan bola lampu di sekolah bukan bola lampu yang murah. And ga mungkin juga tiba-tiba mati." Lanjut Sherly

"Kak pulang aja yok." Rengek Zoey terus memegangi lengan Putri

Putri menepis tangan zoey dengan kesal "Diam dulu lah kau."

"Serem juga Zoey. Nyesel aku ikut." Alora melihat sekitarnya dengan bergidik ngeri

Klotak...klotak...klotak...

Seperti ada orang di sekolah selain mereka. Karena takut terjadi sesuatu mereka kembali ke ruang OSIS dengan mengendap-endap. Untungnya tadi mereka belum sempat turun. "Matikan flash kalian." Bisik Celine

Queenza membuka sedikit pintu ruangan untuk melihat siapa yang ada di luar. "Kosong." Ujarnya dengan mengerutkan keningnya

"Orang Alister ngga za?." Tanya Sherly

"Mungkin." Jawab Queenza

"Tapi ngga ada motor di bawah selain motor kita." Sela Celine

"Yaudah ayok cepat turun." Ajak Putri. Mereka turun melalui tangga karena tidak bisa menggunakan lift. Dengan mempercepat langkah mereka menuju ke lantai pertama. Baru sampai di lantai dua tiba-tiba mereka melihat ada seorang pria.

Cepat-cepat mereka bersembunyi sebelum pria itu melihat keberadaan mereka. "Penjaga sekolah itu kek nya." Bisik Alora

"Jangan terlalu percaya." Balas Queenza lalu menarik teman-temannya untuk bersembunyi. Hampir saja mereka ketahuan.

"Perasaan ku ga enak." Ujar Putri

Prangg...

Tanpa sengaja Zoey menyenggol vas bunga yang ada di dekatnya. "Jangan coba-coba lari." Ucap pria itu dengan lantang

"Kek mana nih aku mau pulang." Rengek Zoey.

Queenza cepat-cepat membungkam mulut zoey saat pria itu melintas di dekat mereka.
"Lewat sini." Ujar Queenza lalu berlari

5 menit 10 menit 15 menit mereka berlari tetapi tak kunjung menemukan pintu keluar. Sampai akhirnya mereka memutuskan untuk sembunyi lagi. "Kok ngga Nemu pintu keluarnya." Ucap Sherly panik

Mendengar ucapan Sherly , Celine pun langsung melihat ke sekitarnya. "Sial Salah jalan , ini lantai dua , gedung yang belakang sekolah." 

"Kalo dari sini , pintu keluarnya arah mana?." Tanya Putri

"Tangga di sebelah sana." Jawab Celine menunjuk tangga yang tak jauh dari mereka dengan menggunakan flash handphone nya.

"Terus kemana lagi arahnya?." Tanya Sherly

"Nanti belok kanan." Jawab Celine

Bugh!

Akibat terlalu sibuk berdiskusi Queenza mendapatkan satu pukulan di leher belakangnya. Untungnya Queenza tidak tumbang.

"Berani nya kau!!." Geram Queenza lalu berlari dan menghajar pria itu tanpa ampun.

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Meskipun sudut bibir nya mengeluarkan darah , itu tidak menjadi penghalang untuk menghajar pria itu.

"Dia ga sendirian , lari cepat!!." Pintah Queenza. Sial nya baru sampai mereka di depan tangga ternyata di bawah sudah ada serombongan pria itu.

"Definisi bakal mati bareng-bareng." Celetuk Alora

"Mulut mu lor ku tabok nanti." Balas Queenza tidak suka

"Kalian ngga akan bisa lari. Ajal kalian udah datang." Ucap pria itu dengan tertawa sekeras mungkin. Niat hati hanya ingin mengambil laptop berisi laporan. Tetapi justru harus menghadapi hal seperti ini.

★★★★★

Jika terjadi apa-apa dengan orang terdekat kita tentunya perasaan kita tidak tenang bukan?. Arkhava terlihat gelisah , berjalan mondar-mandir tak karuan. Berkali-kali ia mengacak-acak rambutnya.

"Kenapa kau Va?." Tanya Darren

"Perasaan ku ga enak loh. Nanti orang itu kenapa-kenapa." Jawab Arkhava

"Coba telpon." Saran Darren

"Ga aktif." Balas Arkhava

"Ni bocah handphone pada lobet smua ape gimane sih masa satu pun ga ada yang aktif." Sela Raksa

"Lah emang gada yang aktif satu pun?." Tanya Darren

"Noh liat Alister , Ravendra , Robert nelpon gada yang aktif." Jawab Raksa sembari menunjuk ketiga temannya yang duduk di teras

"Aku mau nyamperin Queenza." Finally Alister beranjak dari duduknya

Di SMA Gold Garuda baku hantam tengah terjadi. Putri dan Queenza bahkan sudah menumpahkan darah mereka. "LARII!!." Teriak Queenza sekencang mungkin

Tidak kenal letih mereka terus berlari mencari jalan keluar. Seakan nasib baik tak berpihak pada mereka. tidak ada jalan keluar dan jalan yang mereka tuju selalu salah.

"Buntu." Ucap Celine

"Fiks salah jalan lagi." Lanjut Putri

"Nasib buruk berpihak sama kita , siap ga siap harus siap." Ujar Sherly membuat teman-teman nya mengangguk

"Kalian tidak akan pernah bisa lari dari ku." Suara itu seperti tidak asing di telinga mereka. Seperti pernah mendengar namun siapa?

Bugh!

Bugh!

Sherly dan Putri ambruk saat tiba-tiba kepalanya di hantam sebuah balok. "Bawa mereka." Pintah perempuan itu

"JANGAN COBA-COBA MEMBAWA MEREKA ATAU!!." Zoey berhasil merebut sebuah pistol dari pria jahat itu. Ia menodongkan pistol itu ke arah perempuan itu.

Dor!

Celine membeku merasakan nyeri di perutnya. Baju dan tangannya berlumuran darah. Meluruh ke lantai dengan wajah pucat. "Celine!!." Queenza menepuk-nepuk pipi Celine agar ia tidak memejamkan matanya. Zoey sontak melemparkan pistol yang ada di tangannya dan mendekati Celine.

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Kesempatan bagi perempuan itu untuk menyerang. Queenza , Celine , zoey , Alora , Sherly dan Putri tak sadarkan diri. "Seret mereka." Perintah perempuan itu pada anggota nya.

*****
Jangan lupa vote dan komen 🤩🌟
Share cerita ini biar yang lain bisa baca juga 😍❤️!!!

Circle Bar-Bar [END]Where stories live. Discover now