Bab.33 senjata makan tuan

73 5 0
                                    

HAII GUYSSS 🙌🏻😍
Terimakasih buat yang udah baca😍🥰
Yang ga suka boleh skip!!
Jangan lupa follow : WP.nana_10
HAPPY READING 🙌🏻😍



Baris , kalimat yang paling di benci setiap murid. Jika sudah baris pasti mereka akan kepanasan. Dan juga mereka selalu mengira bahwa setiap kali baris , jika tidak razia ya pasti ada yang buat kasus dan satu sekolah kena imbasnya. Seluruh anggota OSIS sekitar 15 orang , berbaris di depan para murid termasuk , Celine dan Putri.

"Queenza Hazle Carlota." Suara itu berasal dari Bu Bianka selaku pembina OSIS. Namun , mengapa Bu Bianka memanggil nama Queenza? Apakah dia ada membuat masalah?

Queenza maju menghadap Bu Bianka. "Kenapa buk?." Tanya Queenza. Tidak ada jawaban , Bu Bianka justru memberi kode kepada Ravendra.

Ravendra melepas selempang berwarna hitam yang bertuliskan KETUA OSIS dan memberikan nya kepada Queenza. Ravendra menghirup udara sebanyak mungkin kemudian menghembuskan nya.

"Jaga kepercayaan ku ya. Selamat atas jabatannya." Ujar Ravendra di akhiri senyum tipis kemudian menyerahkan almamater berwarna merah bertuliskan Ketua OSIS di belakangnya serta name tag baru untuk Queenza.

"K-ketua OSIS?." Tanya Queenza bingung sekaligus tak percaya. Bu Bianka mendekat ke arah Queenza "kamu ibuk percaya untuk jadi ketua OSIS. Ibuk harap kamu bisa menjaga kepercayaan ibuk." Bu Bianka menepuk pundak Queenza dua kali.

"M-mereka kenapa buk?." Queenza menunjuk ke arah Ravendra dan anggota yang lainnya

Bu Bianka tersenyum tipis "mereka kan udah mau lulus. Udah saat nya mereka ngelepasin jabatannya." Queenza membulat kan mulutnya.

Celine berdiri di samping Queenza. Sama halnya dengan Ravendra tadi , Bu Bianka juga memberi kode kepada Robert. Ia maju dan melepaskan selempang berwarna hitam bertuliskan Wakil ketua OSIS kemudian menyerahkan nya kepada Celine. Celine yang masih menggunakan almamater, name tag , serta selempang bertuliskan bendahara OSIS melepaskan nya.

"Selamat atas jabatannya." Setelah menyerahkan jabatan mereka , Robert dan Ravendra kembali ke barisan awal. Jika , Queenza dan Celine bernasib baik , namun tidak dengan Putri. Ia di keluarkan dari anggota OSIS dan di gantikan oleh anak kelas 10.

Sama halnya dengan Vionika dan Laura yang di keluarkan dari anggota OSIS. Jika Putri terlihat ikhlas posisinya di gantikan namun tidak dengan Laura dan Vionika.

Ravendra berjalan satu langkah kedepan "saya selaku ketua OSIS yang lama ingin mengucapkan ribuan terimakasih kepada guru-guru serta para siswa dan siswi yang telah memberikan saya kepercayaan untuk menjadi ketua OSIS. Sekarang tiba saat saya harus melepaskan jabatan saya. Saya mewakili Teman-teman OSIS yang lain ingin mengucapkan ribuan maaf atas kesalahan serta kekhilafan yang pernah kami perbuat. Saya harap ketua OSIS serta anggota yang baru tidak seceroboh kami dulu." Ujar Ravendra.

Setelah Ravendra , kini giliran Robert maju "Di sini saya selaku wakil ketua OSIS yang lama ingin meminta izin untuk memperkenalkan anggota OSIS yang baru. Ketua OSIS selanjutnya adalah Queenza Hazle Carlota. Wakil ketua OSIS Celine Nathalie Bimantara. Sekretaris Reva. Bendahara Melly." Ujar Robert.

Prokk!!

Prokk!!

Prokk!!

Riuh tepuk tangan terdengar meriah di tengah-tengah lapangan. Sebagian murid memberikan ucapan selamat kepada anggota OSIS yang baru. Namun sebagiannya lagi ada yang tidak suka.

"Kau ikhlas kan dra?." Tanya Robert yang masih terus menatap para anggota OSIS yang baru

Ravendra menghela nafas panjang "Ikhlas ga ikhlas harus ikhlas. Sulit emang untuk melepaskan sesuatu yang udah kita miliki , namun itu lah dunia ga ada yang benar-benar bisa kita miliki." Setelah mengucapkan kalimat itu , Ravendra melangkah pergi.

★★★★★

"Selamat atas jabatannya." Ujar Putri menjabat memeluk Queenza dengan girang.

"Thanks , btw kenapa ga Celine aja yang jadi ketos nya?." Queenza tersenyum kecut

"Wawasan mu lebih luas daripada aku , itu makanya ibuk milih kau." Jawab Celine pandangannya terus terfokus pada layar laptop nya. Mereka saat ini tengah berada di kantin sekolah.

"Sih mantap ya jadi ketos." Goda Sherly

"Siap-siap sekolah bakal hancur kalo Queenza ketos nya." Celetuk Alora tanpa berpikir terlebih dahulu

"Aku ga sebodoh itu ya setan." Queenza menoyor kepala Alora lumayan kuat

"Setan teriak setan." Sarkas Zoey tanpa memandang mereka semua. Dia telihat sibuk dengan handphone nya.

"Widih ada yang baru jadi ketos nih. Bandar lah yekan." Raksa datang bersama teman-teman nya. Dan langsung duduk satu meja dengan Queenza dkk.

"Maaf ga terima alien di sini." Cetus Queenza

"Pantes bau rupanya ada daki monyet." Celetuk Zoey yang ditujukan kepada Raksa

Karena merasa geram , ia menjambak rambut Zoey "ha mampos kau."

"Eh Darren , mau makan bareng ga?." Pertanyaan yang selama ini berasal dari mulut Alora , sekarang justru berasal dari mulut Helen

"Boleh." Balas Darren lalu beranjak dari tempat duduknya dan pergi bersama Helen

"NGEBUANG BERLIAN DAPAT NYA KERIKIL." Sindir Queenza. Ketua OSIS yang tidak patut di contoh.

Celine menyenggol lengan Queenza "zaa!!." Kemudian ia menggeleng memberi kode kepada Queenza untuk tidak melanjutkan sindiran nya.

"Perbaiki sifat mu , sebagai ketua OSIS harus bisa jadi panutan buat semua. Jangan rusak nama OSIS." Tegur Ravendra

"MPOK!! MIE GORENG SATU , BAKSO SATU , CILOK , BATAGOR , ES TEH , JUS JERUK!! QUEENZA YANG BAYAR!!." Seru Raksa kepada Mpok Juleha

BUGH!

"Enak kali muncung kau tuh , sesekali modal lah." Sarkas Queenza

"Dia makhluk yang suka gratisan." Balas Zoey

"Tampang doang sok kaya padahal masih umat GRATISAN." Lanjut Alora dengan menekankan intonasi di akhir kalimatnya

"Selagi ada yang gratis kenapa harus beli." Celetuk Raksa

"Pliss gausah malu-maluin aku." Alister menatap malas ke arah Raksa

"Buncit perut mu kalau Queenza ga ikhlas." Kali ini Putri bersuara

"Dih pelit amat jadi orang , pantes aja ga laku." Balas Raksa

Tatapan sinis mulai terlihat dari mata Queenza "muncung mu , ku tabok nanti."

Raksa menelangkup kan tangannya di depan dada "ampun bang jago tet tet tet teww." Ia mengangguk-angguk kan kepala nya

"Diam lah suara kau aja dari tadi yang ku dengar." Sarkas Zoey

Sekitar 10 menit mereka semua selesai makan. Namun tidak dengan Raksa , karena terlalu banyak pesanannya. Wajah-wajah tengil mulai terlihat satu persatu. Saling memberi kode satu sama lain. Sepertinya mereka punya rencana buruk untuk Raksa.

"LARII!!!." Seru Zoey. Mereka semua beranjak dari tempat duduknya dan pergi berlari meninggalkan Raksa sendirian.

"MPOK YANG BAYAR RAKSA YA!!." Lanjut nya lagi. Raksa seketika membelalakkan matanya niat hati ingin minta traktir malah dirinya yang mentraktir mereka.

Teman-temannya yang sudah berada di pintu kantin tertawa terbahak-bahak melihat wajah kesal Raksa. Dirinya ingin beranjak pergi tanpa membayar namun tiba-tiba tangannya di cekal oleh seorang wanita.

"Eh mau kemana , bayar dulu ga terima hutang di sini." Ujar Mpok Juleha. Dengan kesal Raksa mengeluarkan dompetnya dan mengambil dua lembar uang berwarna merah.

"Ambil aja kembaliannya Mpok." Setelah mengucapkan itu , ia melangkah pergi dengan wajah kesal

"Makasih ya den Raksa!!." Seru Mpok Juleha.

"Dompet doang tebel tapi ga pernah modal." Sarkas Zoey saat raksa tiba di dekat mereka. Senjata makan tuan.

*****
thanks for reading 😍💝
Jangan lupa Vote dan komen nya guys 🤩🌟
Note : mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan
NEXT>>>

Circle Bar-Bar [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang