Bab.39 sadar?

57 5 0
                                    

Ruang rawat Queenza ,  Putri dan Zoey di penuhi dengan remaja-remaja SMA yang menjenguk mereka. Serta juga anggota OSIS.

"Cepat sembuh ya kak , dan semoga kak Sherly , kak Celine , kak Alora cepat sadar." Ujar Reva

"Kita pamit undur diri ya kak. Semoga cepat sembuh , kita udah kewalahan ini ngatur sekolah kalau ngga ada kak Queenza." Sambung Melly curhat dengan kesal

"Iya doain ya kita cepat sembuh." Queenza mengulas senyuman manis

"Kita pamit ya kak , bye kak ketos." Serombongan anggota OSIS itu berjalan keluar ruangan bergantian dengan teman dekat manusia absurd itu. Yang tak lain adalah Gressida , Meeya , Nazeea , Atlana dan Daisha

"Gimana ceritanya bisa kek gini?." Tanya Gressida

"Aduh ceritanya panjang , kalo di ceritain bisa sampai tahun depan." Celetuk Zoey

"Keadaan Sherly , Celine sama Alora gimana?." Tanya Meeya

"Koma." Jawab Putri lesu

"Btw nih para cowok-cowok nya kemana? Biasa dimana ada kalian di situ ada orang itu." Sela Nazeea

"Lagi pada pulang." Balas Queenza

"Gendut kali kau zoey." Daisha memperhatikan tubuh Zoey dengan seksama

"Gendutan juga kau." Cetus Zoey

"Matamu." Balas Daisha tak terima

"Woii Put , ngelamun mikirin apaan?." Tegur Atlana

Putri menghela nafas berat "kalian lanjut aja ngobrolnya, aku pengen keluar bentar cari udara segar." Ujar Putri

"Mau di antar ga?." Tawar Queenza

"Kaki pincang aja sok-sokan mau nganterin." Sarkas Zoey

BUGH!

Bantal yang biasa digunakan Queenza untuk tidur , melayang mengenai wajah Zoey. "BAU ILER!!!." teriak Zoey lalu melempar kan bantal tersebut ke sembarang arah

"Pergi dulu ya guys." Pamit Putri , ia di bantu oleh seorang perawat.

"Dia (Putri) kenapa pergi?." Tanya Meeya

"Dia itu pikiran nya masih berkecamuk. Dia ngerasa paling bersalah padahal kan ini emang udah takdirnya. Dia gamau liat kawannya sakit , apalagi sampe koma." Jawab Queenza panjang lebar

"Padahal dia udah di maafin juga. Tapi dia tetap aja merasa kalo dia yang paling salah." Timpal Putri. Mulut Meeya membulat membentuk huruf O

"Ibaratnya gini wirr , ngga keritis satu circle ngga paten." Celetuk Zoey

"MUNCUNG KAU , KU SUMBAT PAKE TIANG INFUS NANTI!!." Amuk Queenza

"Jangan darah tinggi nanti mati stroke." Ledek Zoey

"MINGGAT LAH KAU SANA MENYEMAK!!." sarkas Queenza

"Huuuu mengerikan." Zoey tertawa puas melihat Queenza yang semakin meradang

"SUSTER BANTU AKU DONK. AKU MAU KELUAR NIH TAKUT ADA MAK LAMPIR!!!." teriak Zoey

"Mau kemana?." Tanya Raksa

"Kabur ada Mak Lampir ngamok!! Cepetan ambil kursi roda nya." Jawab Zoey dengan panik

"Jangan marah-marah kata dokter ga boleh terlalu setres." Ujar Alister pada Queenza

"BYE BYE MAK LAMPIR!!!." Zoey melambaikan tangannya saat sudah berada di depan pintu untuk keluar.

"DAPAT KU PIJAK KAU!!." amuk Queenza

"Biarin aja , orang gila tuh." Balas Alister.

*****

Setelah selesai makan malam , seperti biasa mereka berkunjung untuk melihat keadaan Sherly , Celine dan Alora. Kali ini mereka mendapatkan izin untuk masuk ke dalam ruangan nya.

Queenza hanya terdiam menatap ketiga temannya dengan berbagai alat yang menempel di tubuh teman-temannya.

"Hai Alora , ini aku loh Zoey teman Bar-Bar mu. Bangunlah , udah lama kali loh kau tidur. Emangnya kau gamau ya main sama ku lagi?." Zoey mencoba mengajak berbicara Alora , ia mengelus tangan sahabatnya itu

"Kalian emangnya ngga kangen sama kita?." Mata Putri berkaca-kaca

"Woii tangannya gerak!!!." Teriak Zoey sangking bahagianya. Tangan cantik milik Alora bergerak-gerak pelan.

"TANGAN SHERLY JUGA!!." Lanjut Putri yang ikut berteriak juga. Sedangkan Celine masih belum ada tanda-tanda dirinya akan sadar.

Sangking bahagianya air mata mereka menetes dengan deras. namun akankah mereka sadar?

*****
Thanks for reading 🙌🏻😍
Jangan lupa vote dan komen 🤩🌟

Circle Bar-Bar [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang