Prolog

992 51 15
                                    

"Hei, hei, sudah. Kau minum terlalu banyak."

Malam hari di sebuah club terkenal, duduk dua orang gadis yang masih mengenakan pakaian bekas kuliahnya. Sehabis pulang kuliah jam 7 tadi karena ada acara di kampus, Park Jieon mengajak temannya Min Sara untuk ke club.

Saat acara kampus tadi, ada sebuah kejadian yang membuatnya berakhir seperti ini. Minum-minum dengan gemerlap cahaya remang-remang dan dentuman musik yang terdengar sampai memekakkan telinga.

Ia tidak peduli kalau dirinya punya toleransi alkohol yang rendah, biarpun sehabis ini dirinya akan demam. Hanya saja, Jieon tak tahu lagi bagaimana caranya melampiaskan perasaanya saat ini kalau tidak minum-minum.

"Ku pikir hubungan kita spesial. Tapi apa? Ternyata selama ini aku hanya di jadikan second choice olehnya. Kang Hangyul sialan." ocehnya lalu meneguk bir langsung dari botolnya dengan sembrono.

Sara yang melihat hal tersebut bertambah panik. Ia berusaha menghentikan temannya, namun hal tersebut tidak membuahkan hasil sama sekali. Jieon tidak mau mendengarkan dan saat ini ia sudah benar-benar mabuk.

"Aku mau ke toilet dulu." Jieon berucap sambil beringsut berdiri dan menggebrak meja. Wajahnya benar-benar memerah dan jalannya sempoyongan.

"Biarkan aku mengantarmu." baru saja Sara berdiri, Jieon mengangkat tangannya mengisyaratkan agar tidak usah.

"Tapi—"

"Aku masih sadar. Kau disini saja, aku cuma sebentar kok." ucapnya sembari memberikan senyum. Lantas Jieon pergi sendirian ke kamar mandi.

"Kamar mandinya, dimana ya?" Jieon bertanya dengan nada mendayu biarpun tidak ada orang di lorong tempatnya berjalan saat ini. Beberapa kali ia bersandar ke tembok karena rasa pusingnya. Saat ini pun sama, bedanya ia malah bersandar di pintu yang tidak terkunci yang membuatnya memekik karena terjatuh dan terkapar di lantai.

"Ah, ada suara air." gumamnya berusaha bangun dengan sekuat tenaga. Ia berjalan kearah suara terdengarnya gemericik air dan ternyata pintunya tertutup.

"Ah, ayolah.. aku sudah tidak tahan." gumamnya dengan mata terpejam sembari bersander sepenuhnya pada pintu kaca kamar mandi.

Ceklek,

Tidak lama setelah ia berucap, pintunya terbuka dan membuatnya lagi-lagi terhuyung ke depan. Namun kali ini ia tak terjatuh ke lantai, tetapi malah terjatuh ke pelukan seseorang.

"Siapa kau?" Jieon lantas mendongak dan dengan mata setengah terbukanya ia menemukan seorang pria tinggi menjulang yang menatapnya penuh tanda tanya dengan alis menukik.

"Wah, tampannya." secara reflek kata tersebut keluar begitu saja dari kedua belah bibirnya.

Pria itu semakin mengerutkan alis, lalu tak lama kemudian ia menggumamkan kata,

"Ah.. kau rupanya." setelah itu Jieon merasa dirinya melayang dan kemudian dihempaskan ke atas ranjang.

Jieon ingin berteriak, namun ia tak punya cukup tenaga dan melihat kalau pria di atasnya membuka baju atasnya sehingga shirtless.

"Apa yang—"

"Kau mabuk rupanya." gumam sang pria yang berbisik tepat di telinga Jieon.

"Lagipula hidupku sudah hancur." Jieon bergumam dalam hati. Ia pikir ini tidak buruk. Hatinya sedang sakit sekali saat ini. Dirinya tidak tahu apa lagi yang harus di lakukan kedepannya.

Maka dari itu, ia hanya menerima ketika pria itu menciumnya sampai akhirnya mereka menghabiskan malam bersama di kamar kedap suara tersebut.

Begitulah awalnya terjadi.







[]

Halloww, sesuai janji, nadassi comeback di tanggal 1 november dengan Kim Taehyung sebagai cast utama lagii🌚
Seperti biasa, karena taetae itu my signature bias mwehehe

kali ini aku ambil latarnya sebagai anak kuliahan ya, biar beda dikitt :D

okey semoga kalian menikmati ceritanya (⁠✷⁠‿⁠✷⁠)

untuk cerita ini akan update seminggu sekali ya, kalau nggak berarti author nya lagi sibuk (hehe)✌

jangan lupa tinggalin jejak dan respon yaa, karena respon dari kalian sangat memengaruhi kelanjutan cerita ini 💘

see you in the next chapter ><
(

chapter 1 akan di up besok)

This Yandere Boy Is My Husband [KTH]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant