Ch 07 - Marriage Proposal

242 28 7
                                    

"Kau ini kenapa, sih?! Tanganku sakit!"

Sampailah mereka di lapangan yang luas setelah berjalan cukup jauh dari perpustakaan.

Jieon memegangi pergelangan tangannya yang terasa sakit karena Hangyul mencengkram serta menariknya cukup kuat.

Hangyul menatap kearah pergelangan tangan Jieon merasa bersalah, kemudian hendak meraihnya sebelum Jieon menghindar dan menatapnya nyalang.

"Maafkan aku, aku tidak bermaksud." ucap Hangyul dengan raut bersalah.

"Tidak usah banyak bicara, cepat katakan apa yang mau kau katakan." jawab Jieon dingin tanpa menatap Hangyul sedikitpun.

"Jieon, kenapa kau seperti ini? Apa aku ada salah padamu?" kentara sekali kalau nada bicaranya terdengar sedih.

Jieon menggigit bibir bawahnya, kemudian menjawab dengan pelan namun tegas. "Tidak ada. Hanya saja ku pikir aku harus menjauh darimu."

Hangyul mengerutkan alis tebalnya tidak mengerti. "Apa maksudmu? Kita berteman, kan? Bukankah kita sudah kenal lama? Maafkan aku kalau aku ada salah." Hangyul bersikeras meminta penjelasan, dengan cara menggenggam kedua bahu Jieon.

"Hangyul-ssi, lepaskan tanganmu." Jieon berujar dingin. Yang sontak membuat Hangyul terkejut atas perubahan sikapnya.

"Kenapa kau seperti ini? Kau tidak seperti dirimu. Apa karena pria itu?"

Mendengar hal tersebut membuat Jieon kali ini mendongak. "Pria itu? Siapa maksudmu?"

Dengan tatapannya seolah menembus kedua bola mata Jieon, Hangyul menjawab dengan intonasi datar. "Senior itu, yang tadi bersamamu di perpustakaan. Apa kalian berpacara-"

"Kalau iya memangnya kenapa?" Jieon melontarkan pertanyaan sebelum Hangyul menyelesaikan ucapannya. Yang membuat pria itu tercekat dan menatap tidak percaya padanya.

"Aku tidak percaya kau akan berubah seperti ini hanya karena seorang pria. Apa kau akan merelakan pertemanan kita yang sudah lama hanya karena pria itu?"

Jieon menatapnya dingin, sorot matanya begitu tajam dan itu membuat Hangyul merasa terpojok. "Bukan urusanmu."

"Jieon, sebentar!" Hangyul mengurungkan niatnya yang hendak mengejar Jieon ketika gadis itu melangkah pergi karena ia berpikir hal itu hanya akan berakhir sia-sia.

Hangyul mengepalkan kedua tangannya menahan rasa kesal yang meluap. Dirinya menatap kepergian Jieon seperti seorang pengecut.

###

Hari ini Taehyung pulang ke rumah orangtuanya. Bukan karena keinginannya sendiri, melainkan orang tuanya yang menyuruh karena ada sesuatu hal penting yang hendak dibahas.

Taehyung sudah duduk manis di sofa ruang tamu mewah orang tuanya. Bagaikan seorang pangeran, bahkan pria itu duduk dengan sangat berwibawa.

Sedari kecil Taehyung sudah hidup bergelimang harta. Dirinya tidak pernah kekurangan. Biar begitu hal tersebut tidak menjadikan dirinya menjadi seseorang yang sombong, sebab orang tuanya sudah mengajarkan tata krama dan sopan santun yang benar sedari kecil.

"Taehyung, bagaimana kuliahmu?" tanya ibunya setelah memposisikan diri duduk tepat di sebelah putra semata wayangnya.

Ibunya yang berumur 45, bahkan masih terlihat seperti gadis 20 tahunan. Beliau tidak menua dan tetap cantik. Tidak heran kalau putranya se-tampan Taehyung.

This Yandere Boy Is My Husband [KTH]Where stories live. Discover now