Ch 03 - First Meet?

322 32 8
                                    

Hari berganti dan Jieon kembali masuk ke kampus. Seperti biasanya, butuh waktu 15 menit untuknya sampai ke kampus menggunakan transportasi umum. Setelahnya ia akan membeli sarapan dulu di kantin.

Hari ini Jieon berangkat sendiri, Min Sara mendapatkan kelas siang. Sebenarnya bukan untuk yang pertama kali Jieon berangkat sendiri. Tetapi tetap saja ia merasa kesepian. Karena di kampus ini yang benar-benar dekat dengan Jieon hanya Sara.

Jieon membeli sandwich dan satu susu pisang. Kemudian ia hendak ke taman untuk memakannya. Akibat dirinya yang menunduk sambil berjalan, Jieon menabrak seseorang dan membuat barang bawaannya jatuh berhamburan ke tanah.

Dalam hati Jieon mengumpat, ia kesal padahal dirinyalah yang menabrak duluan.

Ia berjongkok, dan orang itu pun berjongkok serta memunguti barang-barangnya. Disaat itu pula Jieon teringat dengan salah satu scene drama yang ditontonnya beberapa waktu lalu. Bukankah ini benar-benar sama?

"Ah, maaf. Aku tidak sengaja." ucapnya setelah mereka berdua berdiri. Jieon belum menatap wajah orang di depannya.

"Tidak apa-apa. Lain kali kalau jalan lihatlah ke depan. Untung kau menabrakku, kalau menabrak pohon atau tiang bagaimana?"

Jieon tersentak karena ia mendengar suara yang tidak asing di telinganya. Tapi di samping itu, bukankah dia terlalu banyak bicara? Ah tidak, ini karena dirinya akhir-akhir ini menjadi sensitif.

Jieon mendongak dan menatap presensi pria tinggi di depannya dengan takjub. Sampai-sampai mulutnya terbuka.

Tampan. Reflek saja Jieon membatin di dalam hatinya

Satu hal, ia lemah terhadap pria tampan. Dan saat ini, pria yang berdiri di depannya sangatlah tampan!

"Hei, kau tidak apa-apa?" pria itu melambai-lambaikan tangannya berusaha menyadarkan Jieon yang masih membeo.

"Ah, y-ya. Aku baik-baik saja. Kalau begitu aku permisi." Jieon menundukkan badannya dan melangkah setelah semua barangnya sudah ia genggam.

"Kau sendiri, 'kan? Apa aku boleh ikut?" belum 2 kali ia melangkah, pria itu bersuara yang membuatnya mau tak mau menghentikan langkah dan menoleh.

Jieon tidak tega menolaknya. Bahkan sekarang pria itu memasang wajah manisnya yang membuat Jieon lemah.

Ia mengangguk. Kemudian menjawab dengan sedikit ragu. "Baiklah."

Lantas keduanya berjalan beriringan kearah bangku yang terletak di bawah pohon tak jauh dari mereka berdiri sebelumnya tanpa ada percakapan sama sekali.

Bahkan setelah duduk, keduanya tak kunjung memulai percakapan. Jieon sendiri bukanlah tipe orang yang memulai percakapan lebih dulu. Ia dengan canggung memakan makanannya.

"Bolehkah aku tahu namamu?"

Jieon menatapnya, lalu menunduk lagi ketika ia sadar terlalu menatap. "Na Jieon."

"Aku Kim Taehyung. Salam kenal."

Jieon menatap tangan besar yang disodorkan padanya dengan tatapan ragu. Ia pun menjabat tangan tersebut dan tersenyum kikuk.

Sementara di sisi lain, Kim Taehyung tampak tersenyum puas.

"Kupikir akan susah menemukanmu. Na Jieon, ya?" ucapnya dalam hati sembari menyedot susu pisangnya.

Taehyung tidak salah orang. Ingatannya begitu tajam, tidak mungkin ia tidak mengingat rupa gadis yang bersamanya malam itu. Dia berambut pendek dengan warna sedikit kecoklatan, alisnya agak tipis, bibirnya tidak terlalu tebal. Serta hidungnya yang mancung tetapi tidak terlalu tinggi.

This Yandere Boy Is My Husband [KTH]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora