1.6 || Tujuh Belas Tahun

1.4K 137 15
                                    

Halo, selamat pagi, siang, sore dan malam!

Ayoo siapin tissue dulu.

Selamat membaca, sayang.

"Nyatanya, ulang tahun bukanlah hari yang paling indah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Nyatanya, ulang tahun bukanlah hari yang paling indah." -Christyna Harsa Nayanika

° ° °

Malamnya semua pulang ke rumah, kecuali Eli dan Gracia yang akan menjaga Shani di rumah sakit. Christy dan Muthe awalnya menolak untuk pulang, mereka juga ingin membantu kakak-kakaknya menjaga Shani. Tetapi mereka akan lemah dengan perintah Shani, dengan terpaksa Christy dan Muthe menuruti. Di rumah, mereka sedang terduduk didepan televisi dengan Zee dan juga Gita. Ya, Gita memutuskan pulang untuk menjaga ketiga adiknya.

Semua tak banyak bicara sekarang, terlalu malas untuk berbicara, sekarang mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing, tak dapat menyangga jika hati mereka masih khawatir dengan keadaan kakak pertamanya. Gita pun hanya mampu merebahkan dirinya di sofa ruang tengah, kepalanya mendongak ke atas melihat langit-langit rumahnya yang sudah menguning, terlalu tua ditempati sehingga berubah warna dari putih menjadi menguning.

Muthe dan Christy pun hanya menyender di bahu Zee, sesekali menguap karena rasa kantuk. "Tidur aja kalo ngantuk," kata Gita.

Mereka berdua hanya menggelengkan kepalanya, tak menuruti perkataan Gita. "Besok sekolah, tidur aja," kata Gita sekali lagi.

"Iya, sana tidur," Zee ikut menimpali.

"Kamu juga Zee," Zee hanya cengengesan sendiri sekarang. Iya juga, besok dirinya harus pergi ke sekolah dengan kedua adiknya.

Mereka tetap kekeh tak mau tidur, tak peduli sudah menguap berapa kali, mereka ingin menuju ke alam mimpi, tapi mereka takut akan ada sesuatu yang terjadi pada Shani. Waktu sudah menetapkan pukul sebelas malam lebih lima puluh lima menit. Sebentar lagi, hanya tinggal lima menit lagi jam akan menunjukan pukul dua belas malam, dimana itu adalah hari Christy terlahir ke dunia, namun kelihatannya gadis dengan rambut panjang itu lupa sebentar lagi ia akan berumur tujuh belas tahun.

Sesekali Gita mengusap kepala mereka satu persatu, dia membuka handphone nya. Sebuah panggilan video muncul di handphone nya, itu nomor telpon Gracia. Dengan segera Gita mengangkatnya, di sana Gracia hanya berbisik-bisik dengan Shani dan juga Eli yang berada di kamera.

"Mana Christy?" tanya Gracia dengan suara yang begitu pelan, hampir tak terdengar. Jika Gita tak memiliki pendengaran yang bagus, itu tidak akan terdengar sama sekali.

Gita sesekali menunjukan ketiga adiknya yang berada di karpet dengan posisi menyender pada Zee, membelakanginya sehingga mereka tak akan mengetahui apa yang sedang dilakukan Gita. Sebelumnya dia mengambil sesuatu dari dalam sakunya, sebuah lilin dan juga korek api itu ia nyalakan pada piring kecil yang berada di sampingnya.

Kotak Harapan dan Kisahnya || ENDWhere stories live. Discover now