Tragedi 2022 Kelam

802 54 4
                                    

"Pak, apa saya boleh ikut?"

"Atla, ayo!"

Pemuda yang disapa Atla itu dengan tergesah-gesah menaiki perahu nelayan yang akan berangkat itu, dengan bermuatan tiga orang termasuk dirinya, pemilik kapal itu dan satu lagi ia tidak mengenalinya.

Setelah Atla naik, perahu itu melaju melawan ombak yang tidak besar. Jadi bagi Atla tidak terlalu menyeramkan. Dan ditangannya ia menggenggam kantong plastik berukuran cukup besar yang berisi bunga-bunga.

Atla sudah melihat titik itu, di mana kejadian yang sangat tidak pernah terbayangkan olehnya. Kejadian yang membuat ia kehilangan orang yang penting dalam hidupnya, orang yang selalu ada dalam hidupnya.

Ketika kapal nelayan itu sudah sampai di titik yang dituju, Atla langsung menaburkan bunga di area tersebut. Dan orang yang di sebelah Atla juga ternyata menaburkan bunga, pasti salah satu orang penting dalam hidupnya menjadi salah satu korban tragedi 2022 kelam.

"Riksa, gue balik lagi ..."

Atla menaburkan bunga dengan pelan, sambil ia mengingat momen dulu bersamanya yang sangat menyenangkan. Sampai mereka membuat banyak janji, namun kenapa dunia jahat sekali? Atau justru Tuhan yang jahat memisahkan kedua insan ini yang sedang menepati janjinya?

Kapal nelayan itu mengitari lingkaran agar mereka bisa menaburkan bunganya di sekeliling lingkaran itu. Dan ternyata banyak juga orang-orang yang sedang menabur bunga seperti Atla.

Lingkaran yang di batasi oleh tali dan bendera, menandakan bahwa tragedi itu terjadi di sana.

"Gue masih belum percaya lo pergi Sa, gue masih menunggu kabar lo. Karena ..."

Helaan napas terdengar berat dari sebelah Atla. Ia orang itu, dia wanita tua yang juga sedang menaburi bunganya. Sepertinya wanita itu mendengar ucapan Atla.

"Saya kehilangan semua keluarga saya. Suami, anak, cucu, menantu saya dalam tragedi mengerikan itu ..."

Hati Atla terkopek mendengarnya, bahkan kini wanita itu menangis dalam diam. Dan sungguh itu sangat menyakitkan sekali, ternyata ada yang lebih menyakitkan dalam hidup dirinya.

"Kini saya hidup sendiri. Bahkan sampai sekarang di rumah mereka masih ada, saya tidak percaya sebelum saya melihat jenazah mereka. "

Atla sangat-sangat mengerti bagaimana perasaan wanita tua itu. Karena ia juga merasakannya dan apa yang dikatakan wanita itu kini yang Atla inginkan. Ia ingin melihat jenazah Riksa langsung maka akan percaya bahwa tragedi itu bukanlah mimpi buruk.

Atau barang-barang milik Riksa. Karena sampai sekarang Atla belum mendapatkan kabar apapun mengenai barang Riksa, apakah ditemukan atau tidak.

Atla pun kini nasibnya hampir sama dengan wanita tua itu. Dulu ia hidup bersama dengan Riksa dan nenek yang merawat keduanya dengan rumah sederhana di dekat pantai. Dan ketika keduanya berusia lima 15 tahun, nenek dipanggil oleh Tuhan. Jadi Riksa dan Atla tinggal berdua dan di tahun 2022.

Tahun di mana mereka akan menginjak usia 16 tahun dan akan masuk sma. Tapi, Riksa justru meninggalkan Alta dan menyusul nenek. Jadi, Atla juga kini hidup sebatang kara.

"Janji yang pertama, kita akan sekolah bareng lagi tahun ini di sma itu. Tapi ..."

"Gue juga bingung nanti biaya sekolahnya dari mana Sa. Jadi, janji yang pertama gak bisa gue tepati. "

"Janji yang kedua, kita akan menjadi orang terpandang di masa depan. "

Tatapanya kosong, "Maka agar janji yang kedua terpenuhi, janji yang pertama harus terpenuhi. "

MISTERI LAUTWhere stories live. Discover now