Hasil Tes DNA

174 28 0
                                    

Dalam hidupnya, inilah moment yang paling mendebarkan. Sampai semalaman Tio tidak bisa tidur, karena perasaan takut, bahagia, dan sedih campur aduk.

Hari ini adalah hari yang sangat ia nantikan sejak beberapa hari yang lalu. Setelah memutuskan untuk melakukan tes DNA, rasanya menunggu tiga hari itu seperti menunggu satu tahun, lama sekali.

Pikirannya melayang, bagaimana jika hasilnya memang Atla anak kandung dirinya tapi sang anak masih kekeh tidak mempercayai hasil itu? Meskipun ucapan terakhirnya membuat Tio sedikit lega.

Tio beranjak dari posisi tidurnya, ia melihat jam ternyata masih jam empat pagi. Berniat ke dapur karena tidak bisa tidur, mungkin dengan makan sedikit camilan akan membuatnya bisa tertidur.

"Apakah para maid sudah bangun? Kenapa di dapur seperti ada orang. "

Dengan perlahan ia menuruni tangga, telinganya menangkap jelas suara grasak-grusuk dari arah dapur.

Untuk apa maid jam segini sudah berada di dapur, biasanya jam enam baru mereka melakukan aktivitasnya.

"Atla?"

"Hah! Om ..." ia terlonjak kaget didepan kulkas dengan kedua tangan memegang susu kotak.

Tio pun sama kagetnya ketika melihat tubuh Atla terlonjak, lantas ia mendekati anak itu, "Adek lagi ngapain? Ini masih pagi banget. "

Atla tersenyum kikuk, dan berniat menyimpan kembali susu yang ada dalam genggamannya.

"Kenapa disimpan lagi? Minum aja, sayang. " Tio mendekati Atla dan menariknya menjauh dari kulkas.

"Atla kebangun pengen minum susu Om" ucapnya pelan.

Tio mengangguk, "Tidur di kamar Om, mau?"

Apa ini, kenapa tiba-tiba. Atla tidak biasa dan ragu juga untuk menjawabnya, sebab sejak kedatangannya kemari Tio tidak pernah membawa Atla masuk ke kamarnya. Dan sekarang, apa yang terjadi.

Ia masih diam, dengan otak yang dipaksa untuk bekerja bagaimana harus menjawabnya, namun masih dengan menyesap susu itu.

Tanpa menunggu jawaban, Tio membawa Atla menuju kamarnya. Dan lagi anak itu tidak menolak, entahlah atau mungkin dirinya yang masih ngantuk dan sedang minum susu sehingga tidak ingin diganggu gugat.

"Ada kulkas?" gumamnya yang tentu terdengar oleh Tio.

"Tentu, didalam sana banyak sekali susu, minuman dan camilan. "

"Dan itu khusus untuk adek. "

Atla baru menyadari, sejak tadi Tio memanggil dirinya adek. Entah kenapa ia merasa nyaman dengan sebutan itu dari pada menyebutnya dengan nama.

Tio membuka mini fridge itu, yang berhasil membuat Atla memukau. Benar saja, banyak sekali susu, camilan dan juga minuman.

"Adek bisa mengambil ini kapanpun yang adek mau. "

"Di kamar Om Deo juga ada, kan?" dibalas anggukan oleh Atla.

"Baiklah karena ini masih sangat lagi, dan adek juga sudah selesai minum susu. Waktunya untuk tidur lagi. "

Tio membawa Atla ke atas ranjang, lantas menutupi tubuhnya sampai batas dada dengan selimut tebal. Setelah itu ia ikut berbaring disamping putranya yang masih melek itu.

"Jangan memikirkan apapun, ayo tidur adek sayangnya ayah ..."

Tidak lupa Tio memberikan kecupan singkat dipipi sebelah kiri Atla, anak itu tidak bereaksi apa-apa. Justru ia sudah memejamkan matanya lebih dahulu, meskipun ketika dicium pipinya ia masih sadar.

MISTERI LAUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang