Keributan Bersama Bass

191 30 0
                                    

Masih dengan mempertanyakan kejelasan Atla di sini, dan ia masih dengan pendiriannya Atla ingin kembali ke rumahnya yang dulu.

"Ayah akan melakukan tes DNA, apakah kamu akan percaya?"

Atla menggeleng, "Terlalu mudah bagi om untuk melakukan manipulasi, jika tes DNA dilakukan. "

Setelah sarapan Atla kembali meminta mereka untuk mengembalikan dirinya ke rumah yang dulu, berulang lagi ia mengatakan seperti itu dan memang disengaja agar dituruti.

"Kenapa sih, tinggal anter Atla pulang. Kok susah banget!"

"Nak, kan kamu liat sendiri waktu itu keadaannya seperti apa?"

Benar, hancur semua. Tapi, Atla yakin rumahnya aman tidak terkena serangan, sebab lokasinya jauh. Mereka saja yang terlalu banyak alasan, apalagi sampai menahan dirinya di sini dan mengaku pak tua itu sebagai ayah Atla. Lucu sekali hidup ini.

"Tapi belum sampai ke rumah Atla kan,"

"Baiklah, nanti sore kita ke sana lagi. " final Tio.

Menampakan senyuman malu pada wajah Atla. Akhirnya ia bisa kembali lagi ke rumah itu dan terbebas dari orang-orang aneh ini.

Tio menangkap senyuman itu meskipun tidak lebar, ia turut tersenyum dan hatinya terasa hangat melihat putra semata wayangnya itu tersenyum. Walaupun sang anak masih tidak percaya kepada dirinya yang mengaku sebagai ayah.

Ini adalah tantangan baru bagi Tio, ia harus bisa meyakinkan Atla bahwa dirinya sungguh ayah kandung anak itu. Sampai rela Tio meninggalkan pekerjaannya beberapa hari ini, demi menemani Atla.

"Ayo ikut ayah ke kamar ..."

Atla menurut saja, ia menerima gandengan tangan dari Tio. Ketika ditangga, keduanya berpapasan dengan Bass juga Deo yang di mana keduanya sedang meminum susu kotak.

Dengan sengaja Bass juga Deo memperlambat jalannya dan menyeduh susu itu sampai habis, sampai terdengar seduhan terakhir.

"Bass, susu di kulkas masih ada kah?"

Padahal Atla dan Tio sudah hampir di lantai dua, tapi mendengar pertanyaan dari Deo membuat Atla mematung yang juga memaksa Tio berhenti.

Dalam hati Tio gemas sekali dengan putranya itu, ia melihat raut wajah yang was-was. Dapat ditebak pula bahwa Atla sedang risau, takut tidak kebagian susu coklat yang menjadi kesukaannya itu.

"Sepertinya tersisa dua lagi "

"Yah ... habis deh sama saya diminum Bass. "

"Mau saya ambilkan, tuan?"

"Tolong ambilkan Bass dan bawa ke kamar saya, ya ..." Deo berbalik dan kembali menaiki tangga, ketika melihat Atla juga kakaknya yang masih mematung rasanya Deo ingin tertawa lepas.

Apalagi melihat mimik wajah Atla. Keponakannya itu sangat menggemaskan.

"Sedang apa kalian berdiri di sini?"

Pertanyaan Deo tidak diindahkan oleh keduanya, "Tuan ini susunya. "

Bass sedikit berlari, ketika sampai ia langsung memberikan dua susu itu kepada Deo. Terlihat dari wajahnya bahwa Bass dan Deo tengah mengejek Atla yang sekarang sedang menatap keduanya.

Tio yang melihat drama ini tidak mengucapkan sepatah kata pun, ia sedang menunggu reaksi dari Atla. Apakah akan menangis lagi atau bagaimana.

"Buat Atla mana?"

Deo yang sedang menikmati susu itu menampakkan wajah kaget, "Om kira Atla gak suka susu ..."

Tatapannya beralih kepada Bass, "LO JAHAT OM!!" teriak Atla tiba-tiba yang jauh dari ekspektasi mereka.

MISTERI LAUTWhere stories live. Discover now