Teman Baru

190 26 1
                                    

Hari ini bagi siswa baru tidak ada pembelajaran efektif, karena hari pertama jadi hanya di isi oleh perkenalan bersama dengan wali kelas saja. Dan Atla tentu sudah mendapatkan teman baru.

Ternyata ketakutan Atla selama ini salah mengenai pertemanan di sma. Nyatanya mereka baik orangnya, dan hari ini saja Atla sudah berkenalan dengan teman kelasnya dan beberapa sudah akrab dengan banyak hal yang dibicarakan.

"Atla, gue duluan ya, udah dijemput. "

Atla mengangguk, dia adalah Owel. Teman sebangku Atla dan rumahnya tidak jauh dari sekolah.

"Gue juga pulang lah ..."

Dalam perjalanan tak henti-hentinya Atla tersenyum, sama halnya seperti tadi lagi. Pokoknya hari ini Atla sungguh bahagia.

Akan tetapi sebelum pulang ke rumah, Atla mampir terlebih dahulu ke warung nasi untuk membeli makan. Dan niatnya akan makan di tempat, lagi pula waktu masih jauh menuju sore. Sebab hari ini pulang lebih awal dari pada kakak kelasnya.

Warung nasi yang akan ia kunjungi adalah langganannya sejak dulu. Dan tidak jauh dari sekolah. Itulah sebabnya Atla berkeinginan untuk sekolah di sma itu karena setiap ke warung pasti selalu ingin melihat sekolah itu.

"Masih gak nyangka gue bisa sekolah di sana ..."

"Eh! Atla udah lama gak ke sini ya?"

"Iya bu. Seperti biasa Atla mau makan. "

"Siap-siap. "

Ibu itu sedang menyiapkan nasi dan lauk pauknya, "Wah, Atla sudah sma. Ibu seneng Atla bisa sekolah di sana. "

Atla tersenyum tulus dan manis, "Terima kasih bu. "

Ia menyantap makanan itu dengan lahap, dan sangat fokus tanpa melirik kanan kiri. Karena benar-benar menikmati makanannya. Meskipun lauk pauknya sederhana, tapi rasanya sangat enak.

Ketika ada orang lain yang duduk di sebelahnya, ia menggeser posisi duduknya sedikit dan masih fokus pada makanannya. Sampai beberapa menit kemudian ia selesai makan dan melirik ke arah kiri, "Ini kan bapak yang tadi ..." ucapnya dalam hati.

"Kenapa natap saya kayak gitu? Nama saya Bass. Panggil saja Om Bass. " ujarnya tanpa menoleh ke arah Atla.

Atla sedikit gelagapan, ia pikir orang tersebut tidak menyadari jika Atla sedang menatapnya.

"Saya adalah staff di sekolah sma itu, jadi kalau kamu butuh sesuatu jangan segan untuk meminta bantuan sama saya. "

"Iya ... om. " rasa takut ada dalam dirinya, apalagi ketika mendengar ucapan orang itu yang sangat formal, membuatnya canggung juga.

"Bu, Atla sudah selesai makan, ini uangnya. "

Setelah selesai bayar, tidak lupa ia berpamitan, "Terima kasih bu, Atla pulang dulu. Om Bass, em ... Atla duluan ya. "

Tanpa menunggu jawaban, ia langsung pergi karena takut Bass tidak membalasnya. Padahal Bass mengangguk sebagai jawabannya.

Perut kenyang, maka Atla ketika sudah sampai di rumah akan langsung istirahat. Agar sorenya bisa belajar sebelum besok dimulai pembelajaran pertama.

Ia tidak ingin menyianyiakan segala kesempatan yang ada di hadapannya. Maka salah satu caranya dengan rajin belajar agar tidak tertinggal dengan yang lainnya.

"Bang Juna lagi ngapain ya?" gumamnya.

"Kok bisa-bisanya gue kangen, padahal bukan siapa-siapanya. "

"Lo tuh harus sadar Atla, dia orang asing. " ucapnya menampar diri sendiri.

MISTERI LAUTWhere stories live. Discover now