22

491 40 3
                                    

Merasa terpanggil Karina menolehkan kepala, ada Soobin dan Renjun yang melambaikan tangan serta Jeno yang hanya menatap datar, owalah kirain siapa.

“Oy Bin, baru selesai rapatnya?” Sapa Karina saat ketiga laki-laki itu mendekat

“iya nih, Jihoon hektik banget ngurusin semua”

“iyalah pusing tuh dia, terus abis ini mau balik ke kelas?”

“Yoi dong, tapi Jeno katanya mau mampir ke kelas lo dulu, mau ngapain sih Jen? Nih orangnya udah ada nih tadi katanya mau nyamper”

Sialan. Berulang kali Jeno memaki kedua orang di sampingnya dalam hati, padahal dia tidak ada mengatakan apapun, kenapa malah ceritanya jadi berubah begini

“Hah? Kenapa Jen?”

Dan Karina tentu saja terlalu polos untuk menyadari situasi ini, Jeno yakin kalau perempuan itu pasti sedang kesenangan sekarang dilihat dari pipinya yang sedikit memerah dan tingkahnya yang mendadak gelisah, lucu sih, imut juga, cantik apalagi, kenapa semua harus ada pada diri perempuan ini sih? Jeno bahkan kasian pada perempuan di luar sana karena semua kecantikan di dunia ini habis padanya saja.

Kalau kata Haechan, pas pembagian kecantikan Karina pasti datang jam 3 subuh dan antri paling depan, dia juga pasti punya lima nomer antrian makanya bisa kebagian cantik paling banyak begini.

“jangan percaya omongan mereka, gak semua kayak yang lo pikirin”

Ekspresi Karina yang langsung berubah 180 derajat membuat perasaan bersalah kembali melingkupi hati Jeno namun, dia mencoba mengeraskan hati dan berusaha tak terpengaruh.

Renjun dan Soobin di sebelahnya juga terdiam, keduanya menggaruk kepala kikuk dan canggung

“gue nggak mikirin apa-apa kok tenang aja Jen, oh iya gue punya Donat almond mau coba nggak? Rencananya pengen kelas kita jual buat Bazaar nanti”

“waah gue mau Rin” Renjun yang lebih dahulu membalas dengan semangat

“Masuk aja Njun, minta sama Junkyu gih”

Renjun menarik tangan Soobin dan membawanya memasuki kelas Karina, sementara Jeno masih berdiam dan Karina yang menunggu jawaban laki-laki itu

“lo... nggak mau?”

Jeno bimbang, dia ingin tapi...

“Gue...” belum sempat dia menolak tiba-tiba saja Karina menarik tangannya dan membawanya ke dalam kelas, tanpa permisi dan tanpa perlawanan alias Jeno pasrah saja.

Pemandangan itu tentu langsung menarik banyak perhatian teman-teman Karina, keduanya mendadak menjadi fokus utama begitu memasuki kelas dengan tangan bertaut

“Gue udah sisipin buat lo, ayo coba dulu”

Tanpa bantahan Jeno menurut saat Karina mendudukkannya di kursi milik perempuan itu dan di depannya di letakkan Tupperware berisi dua buah donat dengan toping almond

“Gue bakal berterima kasih banget kalau lo mau ngasih review jujur”

Ragu-ragu Jeno mengambil satu buah donat dan menggigit nya. Renjun dan Soobin serta teman sekelas Karina diam-diam ikut menyaksikan adegan itu, dibanding itu ada Karina yang sedang harap-harap cemas donatnya bisa worth it untuk dimakan Jeno karena kalau boleh jujur dia takut Jeno tidak suka. Kalau Jeno tidak suka berarti tidak ada harapan untuk Jeno bisa mampir ke lapaknya nanti.

“gimana Jen? ada yang kurang nggak? atau kemanisan?”

Tak disangka Jeno mengangguk “enak kok” dan Karina langsung mengucap syukur, dengan volume suara full.

4WallsWhere stories live. Discover now