34

356 37 2
                                    

Karina menghela nafas, ini sudah customer ke dua puluh hari ini dan tangannya sudah mulai pegal karena terus membersihkan kuku orang lain sejak tadi

“Rin, lo yakin oke? Gue bisa gantiin kalau lo mau” tawaran menggiurkan dari Sakura, tapi Karina tak bisa menyerah sekarang atau tidak akan kehilangan beberapa konsumennya.

Iya, sejak tadi yang datang ke tenda mereka ini hampir kebanyakan laki-laki yang hanya ingin membersihkan kuku saja. Sudah pasti mereka datang hanya karena ada Karina yang cosplay jadi murid Hogwarts.

Seperti yang diprediksi, Bazaar siang ini sangat ramai karena banyak siswa dari sekolah lain yang juga datang berkunjung menikmati beragam stan-stan yang diadakan. Ada juga para alumni yang menyempatkan hadir dan bergabung bersama siswa-siswa lain

“Orang selanjutnya!”

Tirai di depan Karina tersingkap dan wajah Heeseung dengan senyum tengilnya muncul

“kirain gak bakal dateng” sambut Karina begitu Heeseung mendudukkan pantatnya di kursi depan Karina

“Pasti dateng dong, gue pikir lo di stan OSIS dulu”

“nggak, disana udah banyak orang”

“oohh” Heeseung mengangguk

“Jadi lo mau diapain kukunya?”

“terserah lo apain aja sih, gue pasti suka”

Karina mendelik, bukannya salting dia malah merasa ingin muntah

“yakin? Jangan marah kalau gue bikin jari lo jadi feminim ya?”

Dengan mata yang menatap Karina lurus dan tangan yang memangku wajahnya, Heeseung mengangguk lalu tersenyum miring saat Karina memegang sebelah tangannya

“baru pegang tangan aja gue udah jantungan kayak gini, gimana kalau lo beneran jadi cewek gue ya”

“jangan aneh-aneh” Karina tak menoleh dan hanya menunduk fokus pada jari Heeseung

“kok lo bisa cantik banget sih Rin”

“diem!”

Tirai terbuka kembali, kali ini Karina tak repot-repot mau melihat sementara Heeseung sudah berbalik melihat orang yang baru saja masuk

“oh hai Jen, mau meni pedi juga?”

Mendengar nama itu Karina sontak mendongak, dan benar saja Jeno sudah berdiri menjulang di belakang Heeseung

“kita berdua harus ngomongin sesuatu, bisa lo keluar dulu?”

Heeseung menaikkan alisnya dan melihat ke arah Karina

“Gak usah, lo tetep disini, gue gak ada janji sama orang lain”

Kepala Heeseung kembali berputar pada Jeno

“Gue gak mau berdebat, bisa lo keluar dulu?” nada suara Jeno sangat datar, terlampau datar hingga Heesung merasa dia harus cepat-cepat keluar dari sini kalau masih ingin wajahnya tetap mulus tanpa lecet

“well, gue nggak mau ikut campur soal rumah tangga orang lain, so okay gue keluar dulu”

Heeseung menarik tangannya dari Karina dan gadis itu langsung protes, namun dibanding itu Heeseung tidak ingin berurusan lebih panjang dengan Jeno, bukan takut dia hanya malas punya urusan dengan anak OSIS yang sudah pasti punya privilege lebih

“kenapa sih? Lo gangguin kerjaan orang lain tau nggak?” Protes Karina namun tak Jeno acuhkan dan dia malah menarik kursi dan duduk di tempat yang diisi Heeseung sebelumnya

“gue bayar” sebelah tangan Jeno ia letakkan di depan Karina

“langsung aja deh, gue nggak punya waktu buat bahas hal yang gak penting”

4WallsWhere stories live. Discover now