31

552 47 4
                                    

“Pagi Jay!!”

Jay menoleh, Ningning sudah berjalan riang disampingnya dengan senyum lebar dan wajah cerah

“Sendiri aja Ning? Tumben”

Tumben maksud Jay disini adalah kehadiran laki-laki lain yang biasanya selalu ada di samping gadis ini

“Iya nih, Haruto bangunnya lama, biarin aja dia telat”

Jay tersenyum kecil, tangannya dengan ringan terangkat dan mendarat di puncak kepala gadis itu, lalu menggoyang-goyangkannya seperti kebiasaannya beberapa hari terakhir ini

“Jahat banget temennya ditinggal”

Senyum Ningning makin lebar, sungguh pagi yang cerah dengan senyuman secerah mentari dari laki-laki paling indah dimatanya ini

“Ya kalau di tunggu, Ningning ikutan telat dong”

“oh iya ya, bagus deh, lain kali gak usah ditungguin lagi, berangkat sendiri aja”

“iya, Ningning udah janji bakal ninggalin Haruto terus”

“hmm bagus”

Keduanya kembali berjalan beriringan dengan Ningning yang aktif terkadang berjalan di depan namun tetap menghadap Jay dan laki-laki itu yang melangkah kalem sesekali menarik bahu Ningning agar berjalan di sampingnya saja

“Hari ini pemungutan suara, duuhh deg-degan deh”

“nggak papa, tapi kan kalah menang itu hal biasa”

“iya sih, tapi kan Ningning takut ngecewain temen-temen yang lain, nanti pada gamau gabung club music lagi”

“mau kok, tenang aja”

“Jay gak bakal ninggalin Ningning lagi kan?”

Jay berhenti melangkah “kok bisa mikir gitu?”

“ya karena Jay pernah ninggalin Ningning dan gak nutup kemungkinan kan Ningning bakal ditinggalin lagi?”

“nggak, nggak ada yang ninggalin”

“janji?”

Sekali lagi tangan Jay mendarat di atas kepala Ningning “iya janji” kali ini dengan kata-kata yang membuat Ningning ingin menangis

“makasih Jay!!”

“iya udah sana ke kelas, gue mau ke ruang OSIS dulu”

“okay, kalau gitu Ningning duluan, sampai jumpa di lapangan nanti!!!”

Ningning melambaikan tangannya riang, lalu mulai melangkah meninggalkan Jay. Garis wajah laki-laki itu langsung berubah, matanya sayu dan tangannya mengepal

“Sial....”

...

Suasana kelas sangat ramai, meskipun ini masih pagi tapi semua anggota kelas tak ada duduk dengan tenang, mereka sibuk menyiapkan barang-barang untuk acara Bazaar besok. Soobin sebagai ketua kelas sudah mengarahkan teman-temannya dengan tugas masing-masing, karena mereka mengambil tema riasan kuku dan bulu mata jadi hanya tim perempuan yang sibuk, mengatur berbagai macam kuku palsu, kuteks beragam warna serta printilan-printilan lain ke dalam box-box kecil untuk dipajang nanti. Ada juga yang merapikan lembaran-lembaran berisi berbagai model hiasan yang akan mereka tawarkan nanti.

Lalu yang laki-laki? Hanya sibuk bermain dan bantu-bantu membuka kardus saja, sebagian yang penasaran ikut menonton dan ada sebagian lagi yang dijadikan kelinci percobaan oleh para perempuan

“Diem Min, ini kuteksnya nanti belepotan” seperti Mingi yang kena sial jadi tumbal kelinci percobaan Karina dengan kuteks warna-warninya

“gue bilang nggak mau warna pink” untuk kesekian kalinya laki-laki itu menarik tangannya dari jangkauan Karina

4WallsWhere stories live. Discover now