23

447 48 1
                                    

hai pembaca gaib ku, ceritanya makin gajelas ya? harap maklum, alur tergantung mood karena setiap chapter ditulis dadakan.

........

Kalau ditanya hari paling melelahkan di sekolah, dengan cepat Winter akan menjawab hari ini. Sial banget gara-gara dia mengiyakan permintaan Jihoon kemarin, sekarang dia sendiri yang harus kerepotan disuruh ini dan itu.

Padahal kemarin janjinya nggak ngasih tugas berat, terus apa ini???

“Win kata pak Doni anak Marching butuh lapangan lebih luas lagi, bisa suruh Eric ubah garisnya sedikit? Kira-kira satu meter bagian samping kanan juga udah cukup”

Winter menggeram dalam hati, kenapa bukan lu aja yang bilang sendiri Bambang??? Tadi dia sudah berjam-jam ada di lapangan yang panasnya kek simulasi neraka itu, kenapa tidak bilang dari tadi??

“Oke Jie” tapi ya namanya kacung, terpaksa harus ngikut aja ya kan

“oh satu lagi kalau ketemu Ryujin suruh datengin gue ya, bilangin bawa buku kas bendahara juga, gue chat nggak dibales soalnya, kayaknya dia nggak megang hp”

“oke....”

Dengan langkah gontai, lunglai seperti tanpa tulang Winter meninggalkan ruang OSIS menuju lapangan outdoor mengikuti perintah bapak ketos.
Pokoknya cukup sekali ini dia merasakan jadi anak OSIS, tidak akan ada kata lain kali pokoknya. Oh satu lagi dia harus minta pertanggungjawaban pada Jaemin soal ini.

Pucuk dicinta ulam pun tiba, anaknya tiba-tiba ngechat

Pucuk dicinta ulam pun tiba, anaknya tiba-tiba ngechat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
4WallsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang