Bab 1 I Got You

2.6K 209 68
                                    

Happy reading

Cerita ini banyak mengandung kata-kata kasar, penulis mohon harap maklum dan pembaca dimohon untuk tantrum hahaha :)

Semua hal dalam cerita ini adalah fiksi, jangan terlalu dibawa serius, untuk penokohan tidak berhubungan dengan real life tokoh. 

Enjoy guys!!

***

Kisah ini akan dimulai dengan tatapan mata tajam seorang perempuan dengan setelan formal. "Maksud lo apa?" Satu pertanyaan dengan nada datar tak bersahabat.

"Ini cara licik lo buat seret gue masuk dalam cerita biadab hidup lo?" Disambut dengan ejekan penuh cemooh. Menatap jijik pria yang berdiri dihadapannya dengan jarak dua meter.

Apa yang sedang terjadi? Sebentar, sebelum kita masuk ke dalam cerita ada baiknya kita berkenalan dengan perempuan pemilik suara, dia adalah Giana, lebih tepatnya Giana Amira Putri Andharu, perempuan berumur dua puluh tujuh tahun, seorang designer dan pemilik butik Zariene yang berinvasi di Paris, France. Cantik? Jangan kalian ragukan, cantiknya sudah versi cerita dalam kisah dewi-dewi Yunani, tapi sayang orangnya tidak ramah dalam hal tersenyum, alias pelit senyum. Kaya? Oh apalagi ini, sudah pasti pemegang tahta old money. Sepertinya itu saja dulu, kita akan berkenalan lebih dalam dengan Giana seiring berjalannya cerita ini.

 Sepertinya itu saja dulu, kita akan berkenalan lebih dalam dengan Giana seiring berjalannya cerita ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Beralih pada pria yang ditatap jijik oleh Giana. Dia adalah Daffa Ramadhan Abimana, kalian bisa memanggillnya Daffa, Abi, Rama atau terserah kalian, suka-suka. Daffa, dua puluh sembilan tahun, seorang pengusaha dibidang furniture, pendiri Home Future, pendiam, sedikit tidak bisa bergaul, ansos? Bisa dibilang iya tapi bisa dibilang juga tidak. Tampan? Oh God! Overal good! Semua yang ada pada Daffa bisa dikatakan perfect, no cacat! Ibaratnya nih, Daffa ini adalah tipe-tipe face of Indonesia, ah tidak! Face of Asia.

Oke, kita lanjut ke dalam cerita mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oke, kita lanjut ke dalam cerita mereka.

"Sekali lagi lo ngelangkah, gue pastiin muka lo ancur malam ini," kecam Giana, menunjuk tajam wajah Daffa menggunakan jari telunjuk.

"Denger saya bicara dulu, Gi." Daffa mencoba untuk membuat Giana sedikit mendengar alasannya.

"Apa? Gak ada yang perlu gue denger dari mulut sialan lo itu," sarkas Giana.

Found YouWhere stories live. Discover now