Bab 26 Flashback End

411 75 14
                                    

Happy reading :)

Awas typo!!

***

Paris, April 2017.

Sebulan lamanya Giana mengasingkan diri di Paris, ditemani Jarrel sang adik yang rela putus sekolah dan mengambil home schooling. Selama itu juga Giana masih sama, mengurung diri dalam kamar.

Orang tua Giana? Raihan dan Raisa memutuskan untuk kembali ke Indonesia, keadaan Giana yang takut akan kehadiran sang ayah, menganggap ayahnya sama dengan ke lima laki-laki yang memperkosanya membuat kedua orang tua Giana memutuskan untuk pulang. Untuk saat ini memang hanya Jarrel yang bisa menemani kakaknya.

"Kak tadi aku gak sengaja ketemu ini dijalan waktu beli makan malam, kakak pasti su-" ucapan Jarrel tertahan saat tidak menemuka Giana dalam kamar.

"Kak?" Jarrel mencari kakaknya ke seluruh penjuru apartement. Nihil! Giana tidak ada.

Dengan seluruh rasa paniknya Jarrel berlari kencang keluar apartement, membayangkan Giana keluar entah kemana dan melakukan hal buruk membuatnya ketakutan. Seluruh area apartement sudah Jarrel telusuri, tapi keberadaan Giana sama sekali tidak ditemukan. Melapor pada polisi, bahkan sampai meminta bantuan di banyak area pengumuman simpang terdekat dari apartement mereka.

"Kamu kemana kak." Jarrel frustasi, kondisi pakaiannya lusuh karena keringat. Berlari tak tentu arah mencari Giana. Bahkan saat bulan mulai memunculkan sinarnya, Jarel masih tetap berlari mencari kakaknya. Rasa takut luar biasa akan kondisi sang kakak menjadi ketakutan terbesar Jarrel.

Dilain tempat, tepatnya di sungai Seine salah satu sungai tercantik di Paris karena memperlihatkan keindahan menara Eiffel. Dua muda mudi tengah duduk mencelupkan kaki, menikmati hamburger dan cola milik masing-masing.

"Kalau gue keluar menurut lo gimana?" Seorang perempuan menoleh menatap laki-laki disampingnya.

Laki-laki itu menoyor kepala perempuan disampingnya. "Jangan main-main Bil, kita sampai sini udah setengah mampus."

"Gue capek Farel! Kayaknya fashion bukan bidang gue," keluh perempuan bernama Yuana Haura Sasabila.

"Gue ajak lo masuk arsitek lo gak mau," dengus Farel Gentala.

"Makasih tapi gue gak berminat, masuk fashion aja rambut gue mau rontok rasanya apalagi masuk arsi, botak on the road gue."

Farel malas meladeni ucapan Bila, dia lebih memilih menikmati hamburger yang tersisa setengah. Menikmati sunyinya malam Paris karena sudah memasuki musim dingin. Biasanya sungai Seine akan ramai di malam hari, tapi karena ini sudah memasuki musim dingin pengunjung jadi enggan datang. Farel dan Bila saja yang gila datang dan menceburkan kaki mereka ke dalam air dingin, kata Bila sih ingin menghilangkan stres.

Bugh!

"Sakit anjing!" umpat Farel saat kepalanya digeplak dari belakang oleh Bila.

Bila berdiri, melempar asal humberger miliknya, menutup mulut tak percaya saat tatapannya tak sengaja menatap ke arah pinggiran sungai dengan jarak lima meter dari posisi mereka.

"Mayat," lirih Bila.

Mata Farel ikut menatap ke arah Bila memandang, terbatuk saat melihat dalam kegelapan dan dinginnya sungai Seine ada perempuan mengambang di atas air.

"Lo kenapa diam aja goblok! Bantuin!" Bila menendang Farel yang diam mematung, laki-laki itu tercebur masuk ke dalam sungai, untungnya dangkal, minusnya mungkin setelah ini tubuh Farel menjadi es batu.

"Anak anjing!" Farel tidak bisa menahan kekesalannya, tubuhnya langsung diserang dinginnya air sungai.

"TARIK FAREL!"

Found YouWhere stories live. Discover now