pratinjau

11.8K 523 11
                                    

"Gue suka sama lo."

Kalila mengerjap. Sedikit terkejut, tetapi dia tertawa dan mengusap pelan pipi Jiro saat menatap kembali cowok itu. "Gue juga suka sama Kak Jiro."

Jiro menatapnya lebih serius lagi. "Gue suka sama lo sebagai cewek, bukan adik cewek."

Ah, lagi-lagi Jiro bercanda. Sudah ribuan kali Kalila mendengar kata yang sama dan Kalila tak akan mempan. Sebentar lagi Jiro akan tersenyum padanya seperti yang sudah-sudah. "Kak, sekarang bukan waktunya untuk bercanda."

"Apa gue terlihat bercanda?" Jiro menatap manik matanya. "Apa gue harus nyium bibir lo supaya lo nggak anggap gue bercanda lagi?"

Bibir Kalila seolah terkunci. Dia tak mampu berkata-kata saat melihat ekspresi serius dan intonasi suara Jiro.

"Gue nggak bisa dekat-dekat lo sebagai Kakak. Jadi, kalau lo nggak terima perasaan gue, gue akan menjauh."

Kalila memalingkan pandangannya dari tatapan Jiro yang seolah menghunusnya. Situasi ini terlalu tiba-tiba. Dia yakin Jiro hanya bercanda dan sebentar lagi Jiro akan tertawa karena telah membuat Kalila memperlihatkan ekspresi bodoh.

"Udah, ya, Kak. Gue mau ambil obat." Kalila berusaha menarik tangannya dari Jiro hingga akhirnya terlepas dari jangkauan Jiro. Kalila berdiri dan refleks melihat ke jendela saat mendengar suara motor, lalu tak lama kemudian terdengar suara gerbang rumah yang dibuka. Siapa yang datang? "Bukan waktunya bercanda di situasi ini, Kak."

Tangannya ditarik oleh Jiro, membuat Kalila berbalik ke arah cowok itu yang tengah berdiri. Jiro memperpendek jarak di antara mereka, menarik pinggang Kalila dengan tangan kekarnya, dan tangannya yang lain naik ke tengkuk Kalila. Jiro menunduk. Sesuatu yang dingin menempel di bibir Kalila tiba-tiba.

Jiro benar-benar menyatukan bibir mereka.

Kedua tangan Kalila memegang dada cowok itu, mendorongnya dengan tenaga yang menghilang dalam sekejap. Jiro menjauh, hanya sedikit, dan berbisik di depan bibir Kalila sambil menatap Kalila dengan sendu. "Gue bisa aja masukin lidah gue ke mulut lo supaya lo lebih percaya lagi, tapi gue nggak mau lo makin kaget. Apa sekarang gue masih terlihat bercanda, Kalila?"

***


thanks for reading!

love,

sirhayani

Ruang dan WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang