29

3K 250 18
                                    

terima kasih sudah baca tiga cerita perjalanan waktu sebelum Ruang dan Waktu ❤️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

terima kasih sudah baca tiga cerita perjalanan waktu sebelum Ruang dan Waktu ❤️

bagi yang belum baca ketiganya dan mau baca, silakan lihat urutannya di atas yaa. bisa enggak berurut sih bacanya, soalnya tiap cerita beda tokoh. tapi lebih disarankan berurutan bacanya karena dari PW pertama adalah pertama kalinya mesin waktu digunakan

Cerita Perjalanan Waktu yang dibukukan hanyalah Can I Meet You Again? yang bisa kalian dapatkan hanya di toko shopee: rxdflowerbooks (sekarang diskon 30%, jangan lupa pakai voucher gratis ongkir apalagi untuk yang daerahnya jauhh, ada di atas tulisan checkout)

selamat membaca <3

__⏳__


29

Kalila tak pernah sesegar ini saat menjalani hari di sekolah. Jika bukan karena mendapatkan pelukan dari Jiro sepanjang malam, maka dia akan lemas sejak tahu sang Ketua Kelas tidak hadir dan setengah-setengah dalam menjalankan tugasnya sebagai Wakil Ketua Kelas.

Fritzi, si Ketua Kelas, siswi yang terkenal ambis dengan kacamata berbentuk kotak yang tak pernah lepas dari hidungnya itu—sepanjang Kalila melihatnya—sedang tidak hadir karena sakit. Biasanya anak itu akan tetap masuk meski demam, tetapi sepertinya kali ini sakitnya cukup parah. Kalila tidak tahu pasti sakit apa cewek itu karena mereka tak dekat. Belum lagi karena Fritzi adalah tipe orang yang sangat lah tertutup.

Seorang siswi yang sempat satu tempat duduk dengan Fritzi lebih memilih untuk duduk di belakang, menggantikan tempat Kalila dan menjadi teman sebangku Emily. Meski dia tahu Emily seperti apa, tapi siswi itu hanya mau duduk di bangku paling belakang dan tetap mengabaikan Emily dan tidur sepanjang waktu. Sementara Kalila berakhir duduk di bangku depan bersama Fritzi yang merupakan seorang Ketua Kelas yang irit bicara, kecuali jika itu berkaitan dengan hal-hal formal.

Sekarang cewek itu tidak hadir dan Kalila harus menggantikan tugas Fritzi. Sejak awal, posisi Wakil Ketua Kelas bukanlah keinginannya. Entah kenapa, orang-orang di kelas mencatumkan namanya sebagai kandidat Ketua Kelas. Perbedaan satu suara membuat Kalila sempat ditatap tajam oleh Fritzi karena hampir mengambil posisi yang Fritzi inginkan. Untunglah, kehidupan masih berjalan dengan imbang dan takdir tidak ingin ada percekcokan tak berarti di antara mereka.

"Anak barunya udah datang!" Seorang siswi yang baru saja mengintip di pintu, tiba-tiba berbalik dengan panik dan berlari ke bangkunya. "Dia bareng Pak Ilyas!"

Kalila bertopang dagu. Dia sudah mendengar desas-desus tentang anak baru yang dimaksud sejak sebelum bel pelajaran pertama berbunyi karena ada sepasang meja dan kursi baru di sudut paling belakang. Siswi-siswi di kelas juga sibuk membicarakan seorang siswa baru yang katanya berparas tampan itu.

Ruang dan WaktuWhere stories live. Discover now