Bagian 1

306 38 0
                                    

Kematian Diana sangat mengenaskan menurut nya, dia tidak mendapat keadilan disana dan yang paling ia benci adalah Pricila hidup dengan bahagian tanpa merasa bersalah.

Tesa Binda Pramana

Ia melempar kesal novel sialan nya itu ke dalam tong sampah kamar nya, ia tidak terima dengan semua yang ada di cerita itu.

Kalau dirinya jadi diana ia akan memelih untuk keluar dari sekolah itu, persetanan dengan kebagian orang tua mental health nya lebih penting.

"Dasar bodoh!" cetusnya.

Benci memikirkan alur itu ia memutuskan untuk tertidur, lagi pula sudah larut malam.

Di bawah alam sadarnya Tesa bermimpi bertemu dengan seseorang wanita cantik dengan gaun putih, ia tersenyum lebar dan tak lama senyuman nya luntur. Wanita itu menangis sambil berkata, "Tolong luruskan semua, sekolah ku masih seperti neraka sampai saat ini."

Tesa tertegun dengan perkataan wanita
itu, "apa maksud mu?" tanya nya pelan.

"Tolong luruskan semua, sekolah ku masih seperti neraka sampai saat ini."

Kata itu lagi! huh apakah wanita itu tidak bisa mengucapkan kata lain selain itu, Tesa jadi bingung sendiri kalau begini.

"Hm, berhenti mengucapkan hal bodoh cepat katakan yang sebenarnya!" bentak nya dengan bahasa baku.

Wanita itu berhenti menangis lalu ia tersenyum, "Novel yang kau baca adalah kisah ku,"

Tesa mengangga hah? apa kata nya, jadi wanita di depan nya ini adalah diana. "Ka-kau diana?"

Diana mengangguk seraya tersenyum manis "kau mau membantu ku?" tanya nya balik.

Gila, Tesa rasa otak nya sudah mulai gila karena lelah membaca novel sialan itu, Diana mengetahui isi pikiran Tesa yang di pikirkan perempuan galak itu hanya satu yaitu mimpi.

"Kau berada di alam sadar Tesa, bantu aku meluruskan semua nya dan membalas kan dendam ku pada mereka semua!"

Sekarang Tesa mengerti lalu terkekeh, "Kau sangat bodoh persis seperti di cerita haha, kau tau? kau hanya karangan bagaimana harus meluruskan sebuah karangan?"

"Aku tidak bodoh! kau saja yang tidak mengerti, ini semua akan terus terjadi sampai kapan pun," balas nya kesal.

"Lalu kenapa kau tidak memukul kepala penulis nya saja? agar di buatkan ending yang bagus"

"Kau ini huh, sudah ku katakan ini cerita asli tetapi di dalam novel dan cerita ini masih berlanjut sampai sekarang."

Tesa menimang sebentar, maksud nya ia akan masuk kedalam novel gitu? dan meluruskan semua nya, bagaimana kalau nanti ia yang akan menjadi korban selanjutnya bisa-bisa ia tidak bisa keluar dari novel tersebut.

"Itu tidak akan terjadi, di dalam novel kau akan menjadi anak orang kaya yang tidak perduli sekitar, tapi saat nanti kau memerankan orang itu maka jadilah Tesa yang galak seperti ini dan membantu orang yang di tindas,"

"Hey, aku tidak galak! dasar hantu bodoh" protes nya.

"Aku bahkan sering melihatmu mencubit anak tetangga karena telah mencuri bunga mu," cetus Diana.

"Sialan! kau penguntit rupanya? apakah kau tidak di terima di neraka sehingga menguntit ku?"

Diana menatap garang, kenapa ada manusia semenyebalkan ini? "Mulut mu kenapa seperti Pricila!" andai saja Diana bisa menyentuh Tesa pasti ia sudah memukul mulut perempuan itu.

"Baiklah, lalu bagaimana dengan aku disini? apakah aku akan mati di kehidupan ini karena masuk ke dalam novel sialan itu" Tanya nya bertubi-tubi.

"Disini kehidupan ini kau tetap menjalankan aktivitas mu walaupun di bawah alam sadar, dan kau akan kembali ketika kau menyelesaikan semua nya" Jelasnya.

R FOR REVENGE (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang